youngster.id - Data Kementerian UMKM menyebut, 64,2 juta UMKM di Indonesia menyerap lebih dari 123 juta tenaga kerja pada 2025. Sayangnya, jumlah usaha yang telah “go digital” masih jauh dari target nasional. Hal ini mendorong Telkomsel kembali menggelar program pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) Digital Creative Entrepreneurs (DCE).
Kali ini DCE mengusung tema “AI‑Enabled SMEs Growth – How Locals Go Global” yang mengedepankan kurikulum berbasis artificial intelligence (AI). Program ini juga focus menyasar UKM dari empat track utama: Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi mengatakan, sebagai wadah pembinaan, solusi, dan inkubasi, selama empat tahun terakhir DCE berfokus pada pemberdayaan dan transformasi digital UKM Indonesia.
“Tahun ini, DCE hadir dengan semangat baru untuk memaksimalkan peran teknologi dan kecerdasan buatan dalam mengembangkan bisnis. Dengan mengoptimalkan adopsi AI dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi, kami berharap UKM Indonesia bisa terus belajar dan berkembang, bersama naik kelas dan berdaya saing global,” katanya dikutip Sabtu (22/11/2025).
Fahmi menjelaskan, Sejak 2021, DCE telah berperan sebagai “Impact SME Accelerator” dengan tujuan memperkuat kapabilitas, kreativitas, dan daya saing UKM Indonesia. Kini mengintegrasikan pendekatan AI-enabled growth, pada 2025 DCE telah mencatatkan lebih dari 9.930 UKM terdaftar, lebih dari 680 alumni, 18 UKM terbaik, melibatkan lebih dari 80 expert, melaksanakan 165 sesi mentoring dan 63 webinar nasional, serta memberikan hibah total ratusan juta Rupiah.
“Penguatan pada kurikulum DCE ke‑5 dirancang untuk jadikan manfaat AI terukur dan terimplementasi di aktivitas bisnis harian UKM lokal, agar dampaknya semakin konkret bagi peserta dan pelanggan mereka,” katanya.
Kurikulum yang diadakan seperti Business Diagnostic, berupa audit aspek-aspek bisnis UKM untuk evaluasi Business Health Score. Kemudian Growth‑Focused Mentoring berupa pendampingan untuk peningkatan efisiensi dan jangkauan pasar.
Kemudian ada AI Tools Training yaitu praktik pemanfaatan AI untuk riset tren, perencanaan konten, inovasi produk. Serta Curated Local Showcase: pameran brand lokal unggulan di setiap kota penyelenggaraan.
Co-Founder Rajoet Gawenan yang juga alumni program DCE ke-3, Genesia Ng mengungkapkan, DCE Telkomsel telah membantu dalam memahami pelanggan secara mendalam, memahami gambaran umum profil mereka, dan melihat wawasan kebiasaan konsumen.
“Pendekatan ini sangat berpengaruh ke pengembangan produk Rajoet sejak dua tahun lalu. Dengan semakin relevannya AI, kami pikir DCE ke-5 akan jadi peluang besar bagi UKM untuk memanfaatkan teknologi digital, baik dalam riset, desain, pemasaran, maupun layanan,” ujarnya.
Pelaku UKM lokal di bidang Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft dapat mendaftarkan bisnisnya mulai 20 November hingga 24 Desember 2025 melalui laman resmi dce. Selain itu akan digelar Roadshow: Makassar (27 November), Medan (4 Desember), Surabaya (11 Desember). Kemudian, 500 UKM terpilih akan dikenalkan ke ekosistem digital Telkomsel + solusi akselerasi bisnis.
Selanjutnya akan digelar Pitching Tracks: 24 UKM memaparkan rencana bisnis dan rencana implementasi digital. Nanti, 12 finalis mengikuti inkubasi intensif (mentoring, bootcamp). Final pitch dan penentuan 5 pemenang DCE ke‑5 pada Juli 2026.
STEVY WIDIA
