youngster.id - Pendiri RANS Entertainment, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, baru saja mengumumkan proyek metaverse terbarunya yang diberi nama “RansVerse” lewat akun instagram pribadinya. Proyek perdana mereka di ranah metaverse dan non-fungible token (NFT) ini nantinya akan menghadirkan setiap plot tanah, kostum, karakter, dan elemen lainnya di RansVerse dalam bentuk NFT.
Kehadiran proyek metaverse lokal ini tidak terlepas dari peran besar Shinta VR sebagai developer teknologi metaverse yang telah berkiprah sebagai salah satu perusahaan immersive technology (metaverse) sejak tahun 2016. Dalam proyek RansVerse ini Shinta VR berkolaborasi dengan VC Gamers, UpBanx, dan Rans Animation.
Andes Rizky, Founder dan Managing Director Shinta VR mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh menjadi garda terdepan immersive technology di Indonesia dalam menyambut perkembangan industri metaverse global, salah satunya melalui RansVerse.
“RansVerse adalah gerbang untuk Indonesia memperkenalkan teknologi metaverse ke masyarakat luas, dibangun dengan semangat kolaborasi dan didukung teknologi yang berasal dari hasil riset mendalam Shinta VR. Melalui RansVerse, kami ingin membuka peluang bisnis metaverse dan mengedukasi pasar bahwa Indonesia siap mengembangkan potensi industri metaverse lebih jauh lagi,” ujar Andes, dalam keterangannya dikutip Selasa (8/3/2022).
Sementara itu, Raffi Ahmad mengatakan pihaknya senang sekali dapat berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama dengan Shinta VR dalam proyek RansVerse ini dan melihat excitement yang datang dari banyak pihak terhadap RansVerse.
“Kolaborasi ini merupakan awal dari perjalanan kami di dunia metaverse, dan kami harap RansVerse dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia, khususnya melihat track record Shinta VR yang telah terbukti di ranah metaverse melalui proyek-proyeknya,” ujar Raffi.
Shinta VR sejauh ini telah banyak bekerja sama dengan lebih dari 120 klien nasional maupun internasional dengan jangkauan di lebih dari 12 negara, dan menangani beberapa industri seperti telekomunikasi, oil and gas, properti, healthcare, market research, balai pelatihan kerja, institusi pendidikan, pemerintahan, dan sebagainya. Beberapa proyek unggulan Shinta VR seperti Millealab, SpaceCollab, dan Virtual Youtuber.
Hingga saat ini, Millealab, yang merupakan platform VR berisi konten edukasi 3D dan VR untuk membantu aktivitas pembelajaran siswa sekolah, telah diakses oleh 20.000 pengguna, 2.500 sekolah dan sudah mensertifikasi 5.200 pendidik/guru serta telah dijadikan uji coba di 10 provinsi dengan 1800 peserta didik. Melalui Millealab, Shinta VR membantu sektor pendidikan lewat penggunaan VR di kegiatan belajar mengajar serta memperluas dampaknya melalui program Pendekar VR, yang dirancang untuk menaungi para pendidik yang tergabung dalam Millealab sebagai VR Ambassador.
Selain itu, Shinta VR juga menghadirkan SpaceCollab sebagai platform kolaborasi imersif, atau sistem virtual meeting yang dapat menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dengan tampilan 3D yang realistis. SpaceCollab telah digunakan untuk simulasi di beberapa institusi dan balai pelatihan seperti simulasi sidang Badan Diklat Kejaksaan RI, simulasi kunjungan perawat ke rumah pasien covid-19 oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), simulasi pelatihan dan peningkatan skill PT Angkasa Pura Sarana Digital (APSD), dan sebagainya.
Shinta VR juga menjadi perusahaan Indonesia pertama yang memperkenalkan teknologi Virtual YouTuber. Seperti YouTuber pada umumnya, mereka dapat membuat konten YouTube sendiri, melakukan endorse, membaca berita, dan lain-lain. Melalui teknologi ini, Shinta VR telah memiliki agensi Virtual YouTuber bernama Maha5 (Maha Panca), yang telah berkolaborasi dengan GoPlay, Samsung, dan banyak perusahaan lainnya.
“Kami optimistis dapat membawa dampak positif bagi akselerasi penggunaan teknologi metaverse di berbagai sektor industri, berbekal pengalaman kami selama enam tahun menangani berbagai proyek AR/VR di Indonesia maupun internasional. Ke depannya, Shinta VR akan terus memainkan peranan untuk mendorong perkembangan metaverse dengan menyediakan tulang punggung teknologi yang dibutuhkan, melalui berbagai inovasi layanan dan produk teknologi imersif yang kami miliki,” tutup Andes.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post