DSC Bangun Ekosistem Kewirausahaan dan Mental Pebisnis Tangguh

DSC-2023

DSC Bangun Ekosistem Kewirausahaan dan Mental Pebisnis Tangguh (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Data Kementerian Perdagangan menyebut rasio kewirausahaan nasional per September 2023 tercatat sudah mencapai sebesar 3,47%. Untuk itu Pemerintah terus mendorong bertumbuhnya 1,5 juta wirausaha baru untuk mencapai target 4% tersebut. Anak muda pun menjadi ujung tombak pertumbuhan kewirausahaan nasional.

Dalam rangka mendorong lebih banyak entrepreneur di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan bisnisnya, Diplomat Success Challenge (DSC) berkembang menjadi ekosistem kewirausahaan bagi para calon entrepreneur.

Program Inisiator DSC Edric Chandra mengatakan, DSC lebih dari sekadar kompetisi. Program ini menciptakan sistem dukungan bagi para pengusaha dan seluruh elemen di dalamnya. Salah satu inisiatifnya adalah melalui Diplomat Entrepreneur Network (DEN), yang menjadi bagian dari ekosistem bisnis berkelanjutan yang dibangun.

“Dengan semangat Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia didorong untuk bersuara, berwirausaha, dan membangun masa depan yang lebih baik. Melalui DSC Season 14 dan Diplomat Entrepreneur Network dipercaya akan memberikan dampak positif dan menjadikan Indonesia lebih gemilang di dunia dan menjadi pemenang sejati di negeri sendiri, ” kata Edric pada acara Talkshow dan Media Gathering “Pemuda Indonesia Berani Berwirausaha” Rabu (25/10/2023) di Jakarta.

Menurut dia, manifesto DSC Season 14 menekankan pada Karakter Bangsa, Governance, Environment, Social dan Culture. Hal ini sejalan dengan DNA DSC yang terdiri dari Paham, Piawai, dan Personal (3P).

“Konsep ini sebagai langkah konkret dalam mengelola bisnis yang sejalan dengan karakter bangsa,” ujar Edric.

Sementara itu, Founder & BisDev Director PT Sari Kreasi Boga Tbk Nilamsari mengatakan, wirausaha dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan bonus demografi yaitu anak muda dalam menggerakkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Jangan membiarkan brand asing mendominasi, kita harus memanfaatkan bonus demografi dan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui UMKM hingga ke ranah internasional,” ucapnya.
Disisi lain, seorang entrepreneur saat ini juga dihadapkan dengan beragam tantangan di era informasi yang begitu cepat dan penuh dinamika. Menyaring informasi, memilah pembelajaran, dan memilih hal-hal yang relevan dengan realitas pemuda menjadi tugas yang tak ringan.

“Namun, di tengah semua kompleksitas ini, membangun inisiatif bisnis sebagai entrepreneur adalah langkah yang mampu memberikan dampak positif pada masyarakat luas,” ujar Co-Founder Plepah, Rengkuh Banyu dalam kesempatan yang sama.

Terlebih lagi, menurut Rengkuh, bila bisnis yang digagas memiliki orientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs) seperti menghadapi perubahan iklim, meningkatkan dampak ekonomi di berbagai lapisan masyarakat, atau memberikan dukungan kepada mereka dengan kebutuhan khusus, menjadi sesuatu yang patut diapresiasi.

“Hal ini menjadi peranan khusus pemuda dalam membangun bisnis, yang tidak hanya memberikan keuntungan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, bahkan pada isu-isu yang secara langsung di rasakan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Chief Operating Officer NAMA Beauty, M. Jupaka juga mendorong para pemuda untuk memulai perjalanan berwirausaha.” Era digital membuka peluang yang luas bagi pemuda dan pemudi Indonesia untuk berkarya, bukan hanya bagi perusahaan, tetapi juga untuk bangsa. Disruptifnya pasar saat ini menjadi tantangan, sekaligus menjadi momentum yang pas bagi generasi muda untuk berkarya,” tuturnya.

 

STEVY WIDIA 

Exit mobile version