Dukung Tumbuhnya Wirausaha Muda, BSI Gelar Kompetisi “Talenta Wirausaha BSI”

Talenta Wirausaha BSI

Dukung Tumbuhnya Wirausaha Muda, BSI Gelar Kompetisi “Talenta Wirausaha BSI” (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Sebagai upaya turut mencetak lahirnya wirausaha muda di Tanah Air,  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengelar kompetisi Talenta Wirausaha BSI. Program ini digagas untuk mendorong UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional serta membangkitkan ekonomi ummat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.

Talenta Wirausaha BSI merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya (scale up) sehingga mampu bertahan dan bersaing dengan beragam bisnis yang sudah mapan.

Talenta Wirausaha BSI menyasar milenial yang berpotensi untuk menjadi muslimpreneur dengan target 5.000 peserta dari 26 wilayah terpilih di Indonesia, dengan empat tahapan kegiatan utama yaitu on boarding berupa talkshow di berbagai kota tentang talenta kewirausahaan di kalangan generasi muda, workshop pelatihan dan pendampingan bersama mentor expert tentang pengembangan produk, pemasaran dan akses pembiayaan, awarding yaitu acara puncak penjurian dan penganugerahan kepada talenta wirausaha muda terbaik Indonesia, dan partnership berupa kesempatan bagi wirausaha muda untuk bermitra dengan Bank Syariah Indonesia.

Sepanjang 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp38,3 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang terjaga. Nilai tersebut sekitar 23% dari total penyaluran pembiayaan BSI.

BSI juga mewujudkan komitmen nyata dalam mengembangkan pelaku UMKM melalui BSI UMKM Center yang telah diresmikan Desember 2021 lalu di Aceh. Hal ini seiring program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, dimana stimulus ekonomi di antaranya difokuskan di segmen usaha tersebut. UMKM Center diharapkan dapat memfasilitasi UMKM di daerah untuk pemasaran, pelatihan bersama serta ajang co-working space dan berbagi informasi sesama pelaku UMKM.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, dalam menentukan UMKM terpilih, BSI mengkategorikan para wirausaha dalam  tiga kategori: UMKM pemula, UMKM rintisan dan UMKM berdaya. Dengan begitu masing-masing segmen UMKM dapat bersaing sesuai dengan peers dan tingkat kapasitas usahanya.

“Program Talenta Wirausaha BSI menjadi wujud keseriusan perseroan untuk membangun dan meningkatkan kapasitas UMKM yang sustain, memiliki kapabilitas dan kualitas yang mampu bersaing di pasar lokal dan global. Para pelaku usaha dapat memperoleh kesempatan pendanaan dengan sistem syariah sehingga UMKM dapat mengambil peran sebagai segmen yang berkontribusi membangun perekonomian nasional,” ujar Hery, dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).

Hery berharap, melalui Talenta Wirausaha BSI ini dapat menumbuhkan ekosistem wirausaha muda di lingkungan pesantren, sehingga makin banyak muslimpreneur yang inklusif, berkualitas, sekaligus membawa kemanfaatan luas bagi masyarakat.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, dalam sambutannya berharap Talenta Wirausaha BSI dapat terus bersinergi dengan pesantren dan organisasi Islam di Indonesia dalam menumbuhkembangkan wirausaha santri berbasis syariah. Karena Pesantren dan santri memiliki peranan penting dan dominan dalam mengawal penguatan ekonomi syariah Indonesia. Pondok pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidikan yang bergerak di bidang agama, melainkan sebagai pendidikan yang responsif akan problematika ekonomi di masyarakat.

“Seiring perubahan disruptif, pondok pesantren melakukan transformasi, salah satunya kemampuan kewirausahaan para santri agar dapat mengagregasi potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Teten.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan program Talenta Wirausaha BSI ini dapat mencetak wirausaha muda yang andal dan mendukung akselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia, sehingga tumbuh dan bangkit sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional serta membangkitkan ekonomi umat melalui penguatan sektor bisnis ekonomi rakyat.

Sebab, lanjut Erick, saat ini tingkat wirausaha di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lain. Wirausaha di Indonesia baru 3,47%, sementara Singapura saja sudah mencapai 8,76 persen.

“Market Indonesia masih sangat besar sehingga menjadi peluang untuk berdaulat dalam ekonomi. Dalam meningkatan UMKM itu bukan hanya soal pembiayaan tapi perlu pendampingan. Kuncinya adalah pendampingan bukan hanya pembiayaan,” pungkas Erick.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version