youngster.id - Usaha kecil dan menengah (UKM) diyakini menjadi salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia di era revolusi industri 4.0. Namun jumlah pelaku UKM yang melek digital masih berada di bawah angka 20% dari total 62,2 juta. Untuk mendorong pemanfaatan teknologi Moka, startup penyedia layanan point of sale meluncurkan A Cup of Moka (ACOM).
VP Brand & Marketing Moka, Bayu Ramadhan menjelaskan, A Cup of Moka (ACOM) adalah lokakarya tatap muka berisi edukasi bisnis untuk komunitas dan UKM di berbagai kota di Indonesia.
“Sebagai startup yang memberikan solusi kemudahan operasional bagi bisnis, kami di Moka sangat mengharapkan agar para pelaku UKM dapat berkembang dan semakin maju. Apalagi berdasarkan riset yang ditemukan oleh tim data di Moka, diketahui bahwa salah satu hal yang pelaku UKM harapkan dari startup di Indonesia adalah media untuk belajar mengenai bisnis yang dijalani,” kata Bayu pada konferensi pers, Selasa (22/1/2019) di Jakarta.
Menurut dia, melalui ACOM para pelaku UKM dapat bertemu dengan para ahli di bidang yang berkaitan dengan pengembangan UKM untuk dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas, serta memiliki tingkat kompetisi yang setara dengan bisnis besar lainnya.
“Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia dalam Revolusi Industri 4.0 untuk memajukan UKM Indonesia agar bisa besaing dan mampu berinovasi dengan teknologi. Salah satu cara utama untuk mencapai visi tersebut adalah melalui pemberdayaan UKM Go-Online yang patut didukung dengan upaya UKM agar melek digital,” ungkap Bayu.
Menurut dia, data menunjukkan bahwa jumlah UKM yang melek digital masih berada di bawah angka 20% dari total UKM. Padahal, pemanfaatan teknologi dapat mendorong produktivitas UKM untuk tumbuh dan berkembang di mana salah satu solusi yang dapat dijalani adalah dengan memberi pelatihan UKM di sektor digital.
“Moka selaku startup asal Indonesia ingin turut berkontribusi dalam membantu pemerintah untuk memaksimalkan upaya tersebut dengan memfasilitasi para pelaku UKM dalam mendalami pengetahuan yang berguna bagi kegiatan bisnisnya agar dapat naik kelas dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital,” tambahnya lagi.
Pada tahun 2018, Moka sudah memulai kegiatan ini dengan menggelar workshop di Jakarta, Semarang, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Kini Moka menargetkan sepanjang tahun 2019 akan mengadakan gelaran A Cup of Moka (ACOM) paling sedikit mencapai 37 kali, dan memfasilitasi lebih dari 2.000 pelaku UKM serta mencakup kota-kota di luar pulau Jawa.
Bayu menegaskan, inisiasi ACOM bertujuan untuk memberikan dua manfaat utama bagi pelaku UKM. Pertama, melalui konten edukatif berisi materi data-driven yang memadukan antara ilmu praktikal dan inspirasi bisnis dalam mengembangkan usaha. Mulai dari ilmu pemasaran UKM, manajemen keuangan, manajemen operasional, penggunaan sosial media untuk UKM, hingga berbagi ilmu dalam fotografi untuk bisnis.
Manfaat kedua, yaitu wadah kolaborasi di mana A Cup of Moka (ACOM) dapat menjadi medium bagi komunitas dan UKM yang ingin berkolaborasi. Misalnya, untuk mempromosikan komunitas, networking, atau berpartisipasi dalam acara-acara komunitas UKM yang memiliki pesertanya sendiri.
“Bangkitnya startup teknologi di Indonesia tidak terlepas dari kontribusi dan kepercayaan para pelaku UKM. Untuk itu, saat inilah kita bisa hadir membantu mereka dalam mengembangkan bisnisnya menjadi semakin cerdas dan berkualitas,” pungkas Bayu.
STEVY WIDIA