youngster.id - Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) startup akuakultur eFishery telah berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau setara dengan 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia pada 2022.
Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C. K. Walandouw dalam pemaparan hasil riset mengungkapkan, adanya peningkatan taraf hidup, bisnis, dan produktivitas pembudidaya ikan dan petambak udang melalui adopsi teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery.
“eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 triliun atau setara dengan 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia tahun 2022,” kata Paksi dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Lebih lanjut Paksi memerinci, hasil riset LD FEB UI menunjukkan ekosistem eFishery memberikan peningkatan rata-rata omzet per bulan bagi pembudidaya ikan dan petambak udang yang dilihat berdasarkan skala. Dia mencontohkan, untuk skala usaha kecil mengalami peningkatan omzet per bulan sebesar 1,7% (dari Rp63,8 juta menjadi Rp64,9 juta).
Sementara skala usaha menengah meningkat paling besar, yaitu sebesar 24,7 persen atau Rp123,1 juta (dari Rp499,3 juta menjadi Rp622,4 juta) setelah bergabung dengan eFishery. Sementara skala usaha menengah meningkat paling besar, yaitu sebesar 24,7%atau Rp123,1 juta (dari Rp499,3 juta menjadi Rp622,4 juta) setelah bergabung dengan eFishery.
“Pendapatan usaha di sektor akuakultur juga mengalami peningkatan setelah bergabung dengan eFishery,” sebutnya.
Saat ini, ekosistem eFishery telah digunakan oleh lebih dari 70.000 pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia.
“Jumlah ini meningkat setiap tahunnya seiring dengan masih terbukanya potensi pengembangan budidaya ikan dan udang di Indonesia,” ujar Paksi.
Dia menjelaskan, berdasarkan klasifikasi jumlah tenaga kerja, rata-rata pendapatan usaha di sektor medium, large, dan small paling terpengaruh setelah bergabung dengan eFishery.
Segmen medium dengan jumlah pekerja dari 20 hingga 100 orang tumbuh secara signifikan lebih dari 88,7%. Sedang segmen besar (di atas 100 orang pekerja) dan segmen kecil (5 hingga 20 orang pekerja) mencatat rata-rata pertumbuhan pendapatan lebih dari 21,5% dan 1,2%.
Sementara itu, CEO eFishery Gibran Huzaifah menegaskan pihaknya akan terus berkomitmen memberikan kontribusi dan mengembangkan industri akuakultur di Indonesia bersama dengan pembudidaya serta pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Gibran, eFishery telah membantu pembudidaya ikan di berbagai daerah dengan memberikan akses pakan berkualitas yang lebih terjangkau, menghubungkan mereka dengan institusi keuangan yang diawasi oleh OJK, serta membuat platform lapak penjualan ikan sehingga mereka dapat menjual hasil panen tepat waktu dengan harga terbaik.
“Kami sangat senang bahwa 76,5% pembudidaya ikan dan petambak udang optimistis untuk memajukan bisnis mereka di masa depan bersama eFishery,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post