youngster.id - Perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia eFishery, hadir di India pada tahun 2023 lalu. Dalam kurun waktu satu tahun, eFisheri berhasil mentransformasi industri akuakultur India sehingga mengalami pertumbuhan yang pesat serta memberikan dampak signifikan bagi para pembudidaya.
CEO & Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan, saat ini eFishery telah mengelola 60 tambak di India yang terdiri dari 132 kolam aktif dan menjalin kemitraan dengan 114 pembudidaya ikan melalui program Aqua Mithra.
“Selama satu tahun kami beroperasi di India, eFishery tidak hanya mereplikasi teknologi dan bisnis model Indonesia, namun kami berhasil mencapai titik impas (EBITDA positif). Pencapaian ini kami jadikan acuan untuk terus memberikan solusi dan inovasi yang bisa memberikan dampak positif bagi para pembudidaya di India serta membantu mereka untuk terus bertumbuh,” kata Gibran dalam pernyataan resmi dikutip Jumat (20/9/2024).
Menurut Gibran, layanan eFishery telah mencakup wilayah di negara bagian Andhra Pradesh, yang menyumbang 35% dari total produksi akuakultur India. Mencakup Kakinada, Konaseema, Eluru, Krishna, serta Godavari Timur dan Godavari Barat. Jenis ikan yang dibudidayakan di India mencakup ikan mas asli India, yaitu rohu, catla, dan grass carp, serta jenis ikan patin dan Bawal.
“Komitmen eFishery untuk menyediakan teknologi canggih, dukungan yang menyeluruh dari hulu ke hilir, dan menerapkan praktik budidaya berkelanjutan merupakan bagian dari strategi kami. Harapannya, kami mampu menjangkau lebih banyak pembudidaya di India untuk membangun ekosistem perikanan yang lebih terintegrasi,” katanya.
Perlu diketahui India, dengan populasi 1,4 miliar jiwa, memiliki tingkat konsumsi seafood hingga 60-70%. Tak hanya itu, industri akuakultur di India bernilai lebih dari US$15 miliar, dan memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) >8% selama tiga dekade terakhir. Namun, di tengah besarnya potensi tersebut, pembudidaya kecil dan menengah di India masih menghadapi berbagai tantangan, seperti,
lemahnya akses ke pasar, skema harga yang tidak konsisten dan tidak menguntungkan, skema pembayaran yang selalu terlambat, serta kurangnya informasi dasar manajemen budidaya dari sisi tata cara, teknologi, maupun inovasi.
Menurut Gibran, salah satu dampak yang dirasakan oleh para pembudidaya di India adalah peningkatan produktivitas dan manfaat finansial. Teknologi eFeeder dari eFishery membantu dalam pemberian pakan yang tepat dan efisien, mengurangi pakan yang terbuang dan meningkatkan rasio konversi pakan. Hal ini berdampak pada kondisi ikan yang lebih sehat dan tingkat pertumbuhan yang lebih baik.
“Ke depan, kami ingin terus memperluas pasar India dengan menargetkan untuk hadir di daerah-daerah strategis lainnya di India, terutama India Selatan dan Timur. Selain itu, kami ingin membawa ikan nila dan beberapa jenis ikan lainnya untuk diproduksi di sini. Sesuai dengan visi dan misi eFishery, kami ingin menghadirkan solusi inovatif dari hulu ke hilir di mana pun kami berada, sehingga mampu mengoptimalkan praktik budidaya dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan,” kata Gibran lagi.
Keberhasilan eFishery di India tidak hanya terletak pada pencapaian angka, tetapi juga pada dampak nyata yang dirasakan oleh komunitas pembudidaya. Mohammad Abdul Raheem, seorang pembudidaya dari Godavari Barat mengaku merasakan dampak positif dari pelatihan dan dukungan teknis yang diberikan oleh eFishery. Dari pelatihan, ia menjadi lebih memahami sistem pengelolaan kolam yang membantunya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Dukungan teknis dari eFishery membuat Mohammad Abdul Raheem mengatasi masalah dan mengoptimalkan operasionalnya hasil yang lebih baik.
“Dengan bergabung dalam ekosistem eFishery, saya merasakan banyak perubahan positif ketika mengelola kolam milik saya. Hasil budidaya ikan saya meningkat dari 15% menjadi 30% dan keuntungan saya juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari 30% menjadi 70%. Penerapan pakan otomatis dan berkualitas sangat membantu dalam mengurangi pakan yang terbuang dan mempercepat pertumbuhan ikan. Hal ini pun turut berpengaruh terhadap kesejahteraan saya dan keluarga,” ungkapnya.
eFishery adalah perusahaan teknologi akuakultur yang didirikan pada 2013. Perusahaan ini mendisrupsi metode budidaya ikan dan udang tradisional dengan menyediakan solusi canggih dalam ekosistem akuakultur dengan menawarkan platform end-to-end yang menyediakan akses terhadap pakan, pendanaan, dan pasar untuk pembudidaya ikan dan udang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post