youngster.id - Ericsson berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital, Innovation and Learning Center, Swiss German University, serta KORIKA menggelar Ericsson Hackathon 2024. Tiga juara terpilih adalah Grup Molca, Grup Mentos, dan Grup OpenMachine.
Head of Ericsson Indonesia, Krishna Patil menyampaikan, ketiga tim pemenang Ericsson Hackathon 2024 ini dinilai berhasil mengembangkan inovasi yang mengutamakan tiga aspek penilaian utama, yaitu orisinalitas inovasi, keunggulan teknis, dan profit proyek.
“Kami sangat bangga melihat inovasi yang diciptakan oleh para peserta Ericsson Hackathon 2024. Ericsson memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang karena telah berhasil menciptakan inovasi yang orisinal, dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi industri manufaktur di Indonesia. Hackathon ini merupakan wujud komitmen kami terhadap inovasi di sektor manufaktur, melalui pemanfaatan kekuatan Gen AI dan teknologi 5G yang canggih,” kata Krishna dikutip Rabu (11/12/2024).
Proses seleksi para pemenang dilakukan melalui penilaian ketat oleh empat juri yang terdiri dari Head of Service Delivery Ericsson Indonesia Prima Widya Putri Digital Transformation Expert Carlos Karo Karo, Associate Professor of Industrial Engineering Swiss German University Dr. Tanika D Sofianti, serta Director AI Venture KORIKA Ir. Alexander Ludi, MBA.
Molca Group terdiri dari para profesional industri yang telah menyelesaikan proyek-proyek berskala besar dengan menggunakan berbagai solusi inovatif di bidang VR/AR dan Industri 4.0. Selama Ericsson Hackathon 2024, mereka telah mengembangkan solusi Digital Twin + AI untuk mengatasi tantangan industri dengan mengintegrasikan teknologi canggih untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional.
Solusi ini memanfaatkan model aset virtual 3D dan menggabungkan data real-time dan historis untuk memberikan visualisasi yang intuitif dan berpusat pada aset. Solusi ini dapat diakses di seluruh platform VR, AR, web, dan seluler, menawarkan pemantauan berkelanjutan dan akses data tanpa batas. Dengan menghubungkan sistem yang sebelumnya terpisah, solusi ini membantu industri menciptakan alur kerja yang lebih cerdas, meningkatkan keandalan, dan mengoptimalkan kinerja.
Sementara Mentos Group yang memenangkan posisi kedua dalam Ericsson Hackathon 2024 merupakan satu-satunya perwakilan dari dunia akademis. Mereka mengembangkan Sistem Pemantauan Produksi Real-Time yang Komprehensif dengan menggunakan IoT, AI, dan 5G untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sistem ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengadopsi Industri 4.0 dengan menyediakan deteksi kesalahan real-time, quality control, dan kepatuhan terhadap peraturan. Industri utama yang dapat mengaplikasikan solusi ini termasuk otomotif, elektronik, dan farmasi.
Sistem ini mengatasi hambatan umum seperti data yang sangat banyak dan kurangnya keahlian, serta menawarkan solusi manufaktur yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Pemenang ketiga adalah OpenMachine, merupakan gabungan profesional di bidang industri, mempresentasikan sebuah solusi yang berfokus pada transformasi industri hilirisasi mineral di Indonesia melalui Smart Manufacturing 4.0. Pendekatan mereka memanfaatkan teknologi Generative AI, konektivitas 5G, dan Digital Twin untuk mengatasi tantangan utama seperti inefisiensi rantai pasokan, konsumsi energi yang tinggi, dan operasional downtime.
Solusi ini dapat dikalkulasikan, terintegrasi dengan sistem yang ada, dan selaras dengan roadmap Industri 4.0 Indonesia tahun 2024, memastikan dampak jangka panjang pada efisiensi, keberlanjutan, dan pertumbuhan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Drs. Masrokhan berharap kolaborasi strategis dari para Mitra PIDI 4.0 ini dapat terus menghasilkan program-program transformasi serta penguatan SDM dan teknologi 4.0 di Indonesia.
“Kegiatan Ericsson Hackathon 2024 telah memfasilitasi para generasi muda dan inovator Indonesia untuk meningkatkan pemanfaatan Generative AI dan 5G broadband dalam mendukung peningkatan produktivitas industri manufaktur dan pembangunan industri berkelanjutan,” katanya.
STEVY WIDIA