Ericsson Hackathon 2024, Kompetisi Untuk Inovator Muda Smart Manufacturing

Smart manufacturing. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Implementasi penuh 5G di Indonesia akan mendorong transformasi digital dan Industri 4.0, menciptakan nilai ekonomi besar bagi negara. Studi Ericsson 5G for Business menunjukkan bahwa digitalisasi dengan 5G berpotensi memberikan pendapatan sebesar USD 8,49 miliar bagi operator di Indonesia, terutama di sektor manufaktur.

Hal ini mendorong Ericsson Indonesia menggelar Ericsson Hackathon 2024. Kompetisi ini bertujuan untuk memanfaatkan kreativitas dan keahlian teknis para mahasiswa dan profesional untuk mengatasi tantangan dunia nyata dalam industri manufaktur dan mendorong smart manufacturing di Indonesia. Fokus dari program Hackathon ini adalah pada Smart Manufacturing, sebuah pendekatan yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti IoT, analisis big data, robotics, dan AI untuk mengoptimalkan proses manufaktur serta memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.

Kompetisi yang dibuka pada 23 Oktober 2024 mendapat antusiasme yang luar biasa dari calon peserta. Head of Communications Ericsson Indonesia Ignes Messyta mengatakan, Untuk mengakomodasi tingginya ketertarikan calon peserta, pihak Ericsson memperpanjang tenggat waktu pengumpulan “Ericsson Hackathon 2024” hingga 8 November 2024.

“Para peserta Ericsson Hackathon 2024 akan mendapatkan akses ke sesi mentoring dari para pakar industri, serta pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan teknis, desain, dan bisnis. Hal ini akan membantu para peserta untuk menyempurnakan inovasi mereka dan mendapatkan wawasan dari para profesional yang berpengalaman,” tulis Ignes dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu (2/11/2024).

Akan ada 4 juri yang merupakan pakar industri akan menilai program yang dikembangkan oleh para peserta. Yaitu, Client Advisor McKinsey & Company Carlos Karo Karo, Industrial Engineering at Swiss German University Swiss German University Assoc. Prof. Dr. Tanika D. Sofianti, Swith Asia EU Project Expert, KORIKA Ir. Alexander Ludi, MBA dan Head of Service Delivery di Ericsson Indonesia Prima Widyaputri.

Penilaian akan berdasarkan kriteria teknis, bisnis, dan desain. Kriteria bisnis mencakup identifikasi masalah, solusi yang ditawarkan, dan kesesuaian dengan pasar, serta rencana implementasi yang mencakup potensi pasar, kelayakan finansial, dan strategi pelaksanaan. Kriteria teknis meliputi kualitas dan kompleksitas kode, pemanfaatan teknologi, fungsionalitas, ketahanan, dan hasil akhir. Kriteria desain mencakup estetika, UX, dan kreativitas solusi.

Para pemenang akan mendapatkan total hadiah senilai Rp50 juta.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version