youngster.id - Kehadiran teknologi internet tidak hanya mengubah gaya hidup, tapi juga peradaban dan generasi. Kini muncul generasi millennial, anak-anak muda yang lahir pada tahun 1990-an sampai 2000-an. Merekalah yang bakal membentuk ekonomi Indonesia di masa depan lewat daya kreatif dan inovasi.
Saat ini diperkirakan jumlah usia produktif 15-35 tahun sudah mencapai 40% dari jumlah penduduk Indonesia. Dan diperkirakan akan melonjak hingga 60% pada tahun 2020. Hal ini ditangkap oleh operator telekomunikasi Hutchison 3 Indonesia (Tri) sebagai peluang sekaligus tantangan.
Menurut hasil survey independen yang dilakukan perusahaan riset Roy Morgan dengan metode single source, 70% dari 56,5 juta pelanggan Tri adalah mereka yang berusia 15-35. Oleh karena itu, Tri melihat ini adalah saat yang tepat untuk berkolaborasi langsung dengan generasi millennial. Untuk itu lahirlah program bertajuk Festival #Ambisiku.
Festival anak muda ini telah digelar di tiga kota yaitu Yogyakarta, Makassar dan Bandung dengan serangkaian kegiatan yang menarik.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi digital lewat pengembangan industri kreatif berbasis digital. Namun di sisi lain, Festival #Ambisiku ini tak sekadar program mencari startup. Ada upaya untuk menyebarkan inspirasi bagi anak-anak muda untuk mengembangkan usaha berbasis digital dan kemandirian. Termasuk membantu mempromosikan produk lokal dan bakat yang dimiliki anak muda Indonesia.
Bagaimana program ini diinisiasi dan dibentuk untuk memberdayakan generasi muda Indonesia, berikut petikan wawancara Wartawan Youngsters.id Stevy Widia dan Fahrul Anwar dengan Fahroni Arifin, Head of Brand Communication PT Hutchison 3 Indonesia, yang ditemani Arum K Prasodjo, DGM Corporate Communications PT Hutchison 3 Indonesia:
Bagaimana awal mula terbentuknya program #Ambisiku ini? Apa alasan atau latar belakang dari program ini?
Kami berangkat dari Tri yang dibangun dengan tujuan untuk memperkuat mobile internet. Sebelum yang lain sudah 4G, kami sudah 4G ready. Dan 70% – 80% dari pelanggan Tri adalah pengguna aktif layanan data. Sebagai salah satu penyedia layanan mobile internet terkemuka di Indonesia, jaringan Tri telah menjangkau 86% populasi dan menghantarkan trafik data rata rata 1600 Tb per hari. Trafik tertinggi 70% untuk akses streaming, sosial media, aplikasi chatting dan browsing.
Menariknya, pengguna Tri itu 80% adalah anak muda berusia 15-35 tahun. Dari sinilah kami melihat bahwa generasi muda Indonesia mempunyai potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi negara Indonesia. Dan Tri melihat kesempatan besar di sini, apalagi kalau digali lebih dalam: Tri adalah brand anak muda. Oleh karena itu, di sisni kami bukan lagi mengajak anak-anak muda untuk mengonsumsi data, untuk sekadar menonton film, atau download lagu sebanyak-banyaknya.
Kami melihat bahwa kebutuhan anak muda yang paling penting bukan lagi mengonsumsi data, tapi menciptakan sesuatu. Paling penting buat mereka adalah mewujudkan ide. Itu yang kami tangkap. Artinya memang ambisi mereka saat ini adalah menciptakan sesuatu atau mewujudkan ide.
Kapan ini dimulai dan apa saja yang ada dalam program #Ambisiku ini?
Program ini dimulai pada 30 Maret 2016. Pertama, bekerja sama dengan Handoko, Andien, dan Leo, Tri akan membuat Cerita #Ambisiku, berupa serial video inspiratif tentang perjalanan remaja dalam mewujudkan mimpinya. Video itu nantinya bisa diakses pada akun YouTube Triindonesia.
Kemudian ada Kelas #Ambisiku, sebuah bimbingan mengenai cara mengembangkan usaha berbasis digital. Pelajaran akan disampaikan melalui akun Twitter @Triindonesia setiap Jumat pukul 19.00 WIB mulai 1 April.
Kegiatan ketiga adalah Parade #Ambisiku, berupa ajang festival yang diselenggarakan di Yogyakarta (16-18 September 2016), Makasar (23-25 September 2016) dan Bandung (7-9 September 2016). Dalam acara ini digelar lokakarya, pertemuan dengan para pakar, serta pentas musik dan seni dari talenta lokal. Semua aktivitas ini akan memfiturkan keseharian anak muda Indonesia dengan beragam ambisi mereka.
Dan yang terakhir adalah Kejar #Ambisiku sebagai muara dari program ini. Pada sesi ini kami mejaring berbagai ambisi dalam bentuk ide kreatif dan orisinal dari anak-anak muda Indonesia.
Mengapa nama kegiatan ini #Ambisiku? Terkesan beda dan ekstrim?
Kami sejak awal melihat banyak anak-anak muda generasi millennial ini ingin mewujudkan impian dan ide mereka yang berbeda. Nah, kalau cuma sekadar festival, atau bicara ide sudah biasa dan kurang kuat. Kami ingin ada “keinginan” yang lebih kuat dari sekedar mau, ada keinginan yang lebih kuat dari cita-cita, dan itu ambisi. Kami ingin mendorong dan menginsprasi lewat kegiatan ini agar anak-anak muda harus ambisius. Jadi memang kami justru mau mengarahkan ke road yang agak ekstrim yaitu ambisi. Ini bukan sekadar festival ide kreatif. Di sini fokusnya adalah ekonomi kreatif, dan ide kreatif menjadi soul-nya. Tetapi ambisi menjadi spirit yang lebih kuat.
Siapa saja yang menjadi target sasaran program #Ambisiku?
Jadi dasar dari festival #Ambisiku bisa dibilang bukan ide segarnya Tri. Banyak orang sudah melakukan konsep semacam ini. Bedanya, target kami adalah menangkap aspirasi anak-anak muda yang usianya 15 ”“ 35 tahun. Program ini menjaring sebanyak mungkin anak-anak muda. Sejauh program ini berjalan termasuk Parade #Ambisiku dan Kejar #Ambisiku di tiga kota, telah menjaring 18 juta generasi muda Indonesia.
Namun bukan hanya itu, tujuan utama dari kegiatan ini selain merangkul, juga ingin menginspirasi dan memprovokasi anak-anak muda mewujudkan ambisi mereka terutama dalam mewujudkan ekonomi kreatif. Saat ini, memang baru di tiga kota yang merupakan kota penting dalam kegiatan industri kreatif.
Dengan ini kami ingin mendukung program pemerintah untuk semakin mengembangkan ekonomi digital. Festival #Ambisiku merupakan wujud dedikasi Tri pada generasi muda Indonesia melalui sebuah rangkaian program yang merangkul beragam ambisi dan saling menginspirasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Apa keuntungan mengikuti program #Ambisiku?
Lewat kegiatan ini kami ingin mengakomodir kebutuhan dari anak-anak muda dalam mewujudkan ambisi mereka. Dan ternyata bukan uang yang utama tetapi pengetahuan, mentoring dan networking. Oleh karena itu, akhirnya kami membuatnya dalam lima rangkaian kegiatan untuk menjawab semua kebutuhan itu.
Misalya, pada program Cerita #Ambisiku bisa menginpirasi. Lewat program Sebarkan #Ambisiku kami berusaha membantu dalam masalah promosi dan networking. Kami membukakan jaringan dan mempromosikan produk-produk lokal lewat sosial media Tri Indonesia. Karena kebanyakan dari mereka memang membuka toko online. Ada 150 merek lokal yang telah diangkat dan dipromosikan Tri termasuk diikutsertakan dalam Parade #Ambisiku di tiga kota.
Kami juga berbagi ilmu dengan menghadirkan orang-orang yang ahli di bidangnya seperti fotografer, atau fashion stylist. Dengan begitu mereka bisa berkonsultsi dan berbagi pengalaman bisnis.
Sedangkan untuk program Kejar #Ambisiku, kami membuka kesempatan bagi anak-anak muda untuk menyampaikan ide kreatif dan karya inovasi mereka yang orisinil dan layak untuk dikembangkan oleh Tri. Jadi kami tidak hanya menggarap yang sudah berhasil, tetapi juga membuka kesempatan bagi mereka yang ingin mewujudkan cita-cita.
Ada 225 ide yang berkontribusi melalui Box #Ambisiku. Mereka dinilai oleh 11 orang juri yang disebut The Guardian Tri. Sekarang dalam proses seleksi untuk memilih 5-10 tim dengan ide terbaik yang akan mengikuti workshop dan booth camp di Jakarta pada November 2016. Dan akhirnya kami akan memberikan funding sesuai dengan yang mereka butuhkna. Intinya, kami membuka diri dengan kebutuhan mereka. Kami akan memberikan dukungan mulai dari developing, mentoring, inkubasi, networking hingga funding sehingga produk dan karya mereka bisa diterima pasar, bahkan hingga global.
Bahkan, dari kegiatan ini kami menemukan masalah yang berujung pada lahirnya produk Tri terbaru, yaitu Kartu Perdana Tri #Ambisiku Always On 50 GB. Ini adalah bagian dari jawaban dari pertanyaan para wirausaha muda yang memang membutuhkan data yang besar. Dengan kartu ini, selain mendukung wirausaha anak muda, juga untuk mendukung agenda pemerintah mempercepat pemerataan penetrasi broadband di Indonesia.
Mengapa program #Ambisiku memilih industri kreatif sebagai fokus kegiatan?
Kami percaya langkah kami lewat program Festival #Ambisiku ini sangat luas. Kami tak hanya mendorong mereka untuk jadi developer atau programmer yang berhubungan dengan bisnis Tri. Tapi kami melihat yang lebih luas, karena internet itu mempengaruhi seluruh lini kehidupan manusia. Dan itu (industri kreatif) kan sektornya banyak sekali. Oleh karena itu, kami tidak spesifik. Bagi kami karena internet mampu menjangkau semua kehidupan maka harusnya semua elemen didukung. Itulah kenapa akhirnya kami mengambil industri kreatif. Dan kami menjadikan produk data Tri sebagai alat untuk mencari inspirasi bagi mereka.
Bagaimana rencana atau target program #Ambisiku ini ke depannya?
Program Festival #Ambisiku ini telah berjalan selama 6 bulan. Kami belajar banyak dari kegiatan awal ini. Bagaimana proses engage, hingga eksekusi. Kami juga tengah mempersipakan untuk menggelar kegiatan serupa di kota-kota lain yang menjadi pusat industri kreatif di Indonesia. Karena industri ini bakal menjadi tambang emas bagi ekonomi bangsa. Kami juga berharap program ini dapat dikembangkan sehingga dapat terus bergulir di tahun-tahun mendatang.
Discussion about this post