Farian Kirana, CEO Lion Parcel: “Karir Mulai dari Bawah, Bukain Pintu Sampai Buatin Kopi”

Farian Kirana - Lion Parcel

Farian Kirana, CEO Lion Parcel, bersama Cecillia Ong, COO Cakap (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Mungkin belum cukup familiar dengan nama Farian Kirana. Pria berkaca mata yang akrab disapa Ian ini merupakan putra dari Kusnan Kirana, salah satu pendiri Lion Group. Saat ini, Ian (32) menjabat sebagai CEO Lion Parcel—anak usaha Lion Group yang bergerak di bidang pengiriman barang.

Lantas, apakah faktor internal sebagai generasi pertama pendiri Lion Group membuatnya serba mudah untuk berada di posisi puncak perusahaan ekspedisi itu? Berikut obrolan Ian dengan Cecillia Ong, Chief Operating Officer (COO) Cakap, dalam siniar milik Edtech Cakap.

Sejatinya, Ian tidak langsung menempati posisi puncak di perusahaan milik bapaknya itu. Ian memulai karirnya dari bawah, yakni sebagai corporate assistant di Lion Air.

“Lulus SMA saya kuliah sambil kerja. Pekerjaan awal saya mencatat dan follow up hasil meeting, bukain pintu, sampai buatin kopi,” ungkap Ian.

Setelah merasa cukup ilmu di Lion Air, Ian kemudian pindah ke anak usaha Lion Group lainnya, yang baru didirikan pada 14 Februari 2013, yakni Lion Express. Tidak butuh waktu lama, dalam satu setengah tahun, Ian berhasil membuat bisnis Lion Express bertumbuh. Oleh karena itu, pada tahun 2017 manajemen akhirnya memutuskan ia sebagai Chief Executive Officer (CEO) Lion Express yang kini berubah nama menjadi Lion Parcel.

Bahkan di masa pandemi, Ian mampu melewatinya dengan baik karena menerapkan sejumlah strategi yang efektif.  Ian mampu membawa Lion Parcel bertahan menghadapi pandemi hingga berkembang dengan jumlah mitra, armada dan agen yang besar tersebut. Saat ini, Lion Parcel didukung oleh lebih dari 7.000 agen, 15.000 kurir pengiriman, dan 3.000 armada; jaringan pengiriman Lion Parcel saat ini menjangkau 98 persen kecamatan di 34 provinsi di Indonesia.

Sebagai top management, kebijakan yang ia ciptakan harus membawa perusahaan yang ia pimpin bisa masuk dalam persaingan secara sehat. Ia sadar bahwa untuk menang dalam industri jasa pengiriman barang, harus memiliki daya saing yang kuat sebagai kunci utama. Sehingga ia mulai formula dengan menyediakan layanan yang efisien, cepat, dan terpercaya.

“Sebagai orang yang paling muda dalam manajerial, saya masukan ide segar. Kita harus ciptakan ekosistem untuk bisa meningkatkan ukuran usaha ini, kita buat good branding juga,” katanya.

Ian menyadari bahwa seiring tumbuh pesatnya ekonomi digital Indonesia termasuk melalui jual-beli daring, maka sektor pengiriman barang akan terdampak. Tapi disatu sisi persaingan antar pemain perusahaan ekspedisi juga tak terhindarkan.

“Kita kasih insentif kepada kurir yang pengirimannya lebih cepat, kita percepat hari pengiriman, tracking sistem yang kita ciptakan dan yang paling penting, data. Kita belajar dan terus memperbaiki diri,” kata lulusan Manajemen Bisnis Universitas Pelita Harapan

Meski 2023 dianggap sebagai tahun yang masih suram dari segi ekonomi yang mencoba bangkit dari pasca-pandemi Covid-19, Ian bisa membuktikan bahwa kontribusi ide segar dan inovasinya bisa membuat Lion Parcel terus tumbuh. Sepanjang tahun 2023, tonase pengiriman Lion Parcel naik 50%.

Terakhir, keponakan dari Rusdi Kirana ini berbagi tiga kunci hidup yang selalu ia jalani: great, growth, and grounded.

“Jangan berpuas diri, jalani setiap proses untuk bisa bertumbuh dan bersyukur atas apa yang kita miliki setelah berhasil meraih target.”

Berkaca dari perjalan karirnya, menurut Ian, sifat tidak berpuas diri dan senantiasa mengasah kemampuan dengan ilmu baru seperti bahasa, coding, hingga data analisis, mampu membawa setiap individu untuk fit di setiap perubahan tren dalam dunia kerja.

Gak terbatas sama materi, tapi selama kita mau belajar, maka akan punya itu (kesempatan, ke arah yang lebih baik),” tutup Ian.

 

HENNNI S.

Exit mobile version