youngster.id - FinAccel kembali mendapat kucuran dana tambahan dari Private Investment in Public Equity (PIPE). Hal ini menyusul pengumuman penggabungan bisnis FinAccel sebagai proses untuk menjadi perusahaan publik di bulan lalu. Tiga investor FinAccel yaitu MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst ikut berinvestasi ke PIPE.
“Sejak pendanaan pertama MDI pada putaran Seri B perusahaan lalu, kami terus terkesan dengan visi manajemen dalam membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di Indonesia lewat pemanfaatan data alternatif. Kami juga berharap kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo akan terus berkembang secara berkelanjutan dari waktu ke waktu,” kata Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dalam siaran pers, Jumat (1/10/2021).
Sebagai perusahaan induk dari “Buy Now Pay Later” (BNPL) Kredivo dan pelopor pembiayaan digital, pendanaan PIPE tambahan yang diterima FinAccel semakin memperkuat dukungan solid yang telah diterima perusahaan dari para investornya selama proses persiapan IPO melalui skema SPAC.
Didukung dengan kemampuan kecerdasan buatan dalam matriks risiko kredit serta kemitraan berkelanjutan dengan delapan dari sepuluh e-commerce terdepan di Indonesia, Kredivo telah menjadi bagian penting dalam bisnis mereka untuk memberikan kredit yang cepat dan terjangkau bagi jutaan masyarakat Indonesia.
Pencapaian bisnis Kredivo yang konsisten telah menarik perhatian beberapa investor terkemuka di Indonesia, termasuk MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.
Di kesempatan ini, perusahaan juga mengumumkan tiga jajaran baru Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Menunggu persetujuan regulator, Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks berperan sebagai Dewan Komisaris bagi Kredivo Indonesia, membantu perusahaan khususnya dalam hal perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.
Dalam pernyataan bersama, ketiganya mengatakan bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia.
“Sistem penilaian kredit yang inovatif dan berbasis kecerdasan buatan dari Kredivo, telah memungkinkan Kredivo untuk melayani hampir 4 juta pelanggan hingga saat ini, dan kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan Komisaris, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini,” kata mereka.
STEVY WIDIA