youngster.id - Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Akulaku Finance melebarkan layanan untuk memberikan pinjaman ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Kuartal I 2020. Pada tahap awal, pinjaman untuk UMKM ini baru akan diterapkan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Dengan layanan ini, Akulaku mulai merambah ke pembiayaan bersifat produktif. “Januari kami berharap bisa kami menjalankan (layanan ini),” kata Elfrinal Sinaga Direktur Utama Akulaku Finance dalam keterangannya, Rabu (11/12/2019) di Jakarta.
Menurut Elfrina, pembiayaan ke sektor produktif seperti UMKM potensinya besar. Apalagi, ada sekitar 120 ribu pedagang online di platform Akulaku. Perusahaan pun memiliki data para mitra pedagang mulai dari transaksi, pelacakan biaya modal hingga volume penjualan. Namun, dia menegaskan tak hanya akan memprioritaskan pedagang online.
Perusahaan bakal menggandeng beberapa e-commerce seperti Bukalapak, Shopee, dan Blibli. Saat ini, perusahaan menguji coba layanan pembiayaan produktif tersebut. “Kalau piloting lancar, kami bakal memperluas ke luar Jawa karena pertumbuhan (pembiayaan) tinggi, terutama Sumatera dan Sulawesi,” ujarnya.
UMKM bisa mengajukan pinjaman mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Besaran pembiayaan bakal disesuaikan dengan kebutuhan setiap pedagang online guna menghindari penyalahgunaan. Namun, Akulaku belum menetapkan besaran bunga. Nilainya akan mengikuti bunga pinjaman untuk kendaraan bermotor (car loan) yang sekitar 12%. Perusahaan pun menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp 6 triliun pada tahun depan.
Per 30 Oktober lalu, perusahaan telah menyalurkan pinjaman Rp 4 triliun, tumbuh 116% secara tahunan (year on year/yoy). Pembiayaan itu diberikan kepada lebih dari 3 juta nasabah di Jawa, Sumatera, Bali, dan Lombok. Selain itu, perusahaan bakal memberikan pendanaan dari pinjaman sindikasi asing alias offshore.
Negara yang dijajaki untuk offshore yakni Hong Kong. Sebab, negara tersebut tengah menghadapi situasi gaduh, khususnya dari segi investasi. Hanya, Elfrinal enggan merinci jumlah dan mitra investornya. “Kami tidak bisa disclose,” ujarnya. Ia mengatakan, sejauh ini sumber dana untuk pembiayaan berasal dari bank lokal, termasuk bank milik perusahaan yakni Bank Yudha Bhakti (BYB).
Selain itu Elfrina menyatakan, Akulaku bakal berfokus pada layanan pembayaran di e-commerce-nya. Lalu mendorong pembiayaan ke para pembeli dan pedagang online di e-commerce. Pembiayaan untuk kendaraan bermotor juga akan digencarkan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post