youngster.id - Blibli berevolusi dari e-commerce menjadi omnichannel commerce. Untuk itu, Blibli melengkapi layanan di lebih dari 172 toko fisik dan 63 gerai supermarket premium di seluruh Indonesia, serta solusi layanan tambahan di aplikasi seperti Blibli InStore, Click & Collect, Trade-In (Tukar Tambah), dan masih banyak lagi.
Head of Value Added Service (VAS) Blibli David Michum mengatakan, Blibli terus berinovasi dalam penyediaan beragam solusi bernilai tambah sebagai enabler dari ekosistem perdagangan omnichannel Blibli Tiket.
“Kami mau menciptakan akses dan fleksibilitas bagi konsumen dan seller yang menjadi mitra Blibli dengan menghadirkan pengalaman belanja yang seamless, ” katanya, Selasa (2/7/2024) di Jakarta.
David menerangkan, perjalanan evolusi omnichannel dari PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli ) dimulai pada tahun 2016 lewat peluncuran solusi Blibli InStore. Solusi alat bayar yang dapat ditemui di banyak toko fisik ini merupakan jawaban atas kebutuhan pelanggan yang memiliki preferensi belanja offline namun dengan alat pembayaran yang lengkap dan promo yang beragam.
“Blibli InStore kini telah terintegrasi dengan lebih dari 8.900 mitra seller di lebih dari 14.000 lokasi di seluruh Indonesia. Adapun total transaksinya hingga saat ini disebut meningkat lebih dari 2.2 juta transaksi sejak tahun 2017,” ungkapnya.
Setelah itu, Blibli menambah dua solusi baru yakni layanan Click&Collect dan program Trade-In (Tukar Tambah). Click&Collect menawarkan fleksibilitas untuk pelanggan berbelanja secara daring dan kemudian mengambil barangnya secara luring.
“Pelanggan yang memiliki preferensi belanja online biasanya lebih cermat dalam membandingkan produk, memanfaatkan promo daring dan mencari kemudahan pembayaran namun sekaligus ingin melihat atau memilih langsung produknya secara luring dari toko. Untuk itu solusi Click&Collect hadir, ” kata David.
Layanan Click&Collect ini telah didukung oleh lebih dari 2.500 mitra seller di lebih dari 10.100 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan total mencapai hampir 1,5 juta transaksi sejak 2018. Menurut David, ada tiga produk terlaris di layanan Click&Collect yaitu, belanja kebutuhan harian di Bliblimart, tablet dan aksesori gadget, serta laptop.
Sementara untuk program Trade-In (Tukar Tambah), Blibli menawarkan pelanggan peluang menukar gadget dan produk elektronik rumah tangga lawas dengan produk baru secara lebih menguntungkan dan dijamin 100% orisinal. David mengungkapkan, antusiasme terhadap program ini cukup besar.
“Lebih dari 23,000 transaksi yang terjadi dari tahun 2019 hingga sekarang. Adapun tiga jenis produk yang paling diincar pelanggan lewat program ini adalah smartphone, televisi, dan kulkas. Bagi pelanggan yang punya banyak tumpukan gadget dan produk elektronik yang sudah tidak terpakai (e-waste), inovasi ini tentu menjadi solusi untuk pelanggan mengingat pengelolaan sampah elektronik ini tidak sembarangan,” katanya.
Inovasi Blibli dalam penyediaan beragam solusi bernilai tambah sebagai pengampu (enabler) dari ekosistem omnichannel-nya tak hanya dirasakan benefitnya untuk pelanggan, tapi juga oleh para seller. Salah satu brand yang secara merek dan performanya bertumbuh secara omnichannel adalah Huawei. “Kami sangat mengapresiasi strategi omnichannel yang Blibli hadirkan untuk menunjang pengalaman belanja pelanggan yang lebih seamless. Berkat solusi tukar tambah, basis komunitas Huawei juga bertumbuh,” kata Yosua Edward Kanipa Ransoen, E-Commerce Sales Manager Huawei Indonesia.
Blibli juga memiliki serangkaian solusi bernilai tambah lain yang tidak kalah bermanfaat. Seperti program Blibli Mitra untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas toko kelontong tradisional di ekosistem digital, serta Fulfillment by Blibli (FBB) dan Fulfillment at Speed (FAS) yang memberikan solusi All in One untuk berbagai layanan fulfillment dan delivery.
Semua ini untuk tetap mempertahankan pertumbuhan bisnis. Hasil survei terbaru Nielsen IQ mendapati, meski belanja online terus bertumbuh, namun masyarakat Indonesia tetap tidak meninggalkan saluran offline. Bahkan 71% masyarakat Indonesia menggunakan kedua saluran online dan offline (omnichannel) dalam berbelanja pada tahun 2023.
“Kebiasaan berbelanja masyarakat yang memadukan saluran online dan offline menunjukkan adanya kebutuhan belanja secara omnichannel yang tinggi di tengah masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan untuk hadirkan pengalaman omnichannel dengan pilihan produk original yang ditunjang dengan metode pembayaran yang lebih lengkap, mudah dan aman, ” kata Rusdy Sumantri, Direktur NielsenIQ.
STEVY WIDIA
Discussion about this post