Gojek Xcelerate Dorong Kepemimpinan Perempuan di Teknologi

Gojek Xcelerate batch 2 untuk startup founder perempuan Asia dan Indonesia. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Program akselerator Gojek, Gojek Xcelerate batch 2 fokus mengembangkan 10 startup terbaik dengan founder perempuan asal Indonesia dan Asia Pasifik. Langkah ini diharapakan akan mendorong lebih banyak kepemimpinan perempuan di bidang teknologi.

“Para founder perempuan di dunia teknologi seringkali menghadapi lebih banyak tantangan dalam mengembangkan startup mereka dibandingkan founder laki-laki,” ucap Dian Rosanti Senior Vice President Product Management Gojek pada Diskusi Panel, Jumat (1/11/2019) di GoLearn, Gojek HQ, Jakarta.

Menurut Dian, perempuan masih menerima stigma sosial. Selain itu salah satu tantangannya yakni terbatasnya akses pendanaan. Oleh sebab itu Gojek ingin memberi pelatihan strategi pengembangan bisnis dan menghubungkan pegiat startup perempuan itu kepada pebisnis perempuan sukses.

“Gojek Xcelerate batch 2 berfokus melatih startup yang dipimpin perempuan mengenai strategi penting dalam mengembangkan bisnis, serta menghubungkan mereka dengan pemimpin perempuan sukses dari berbagai industri dan memberikan akses jejaring mentor dan investor yang satu visi,” katanya lagi.

Adapun 10 startup yang berkesempatan diinkubasi dalam program Gojek Xcelerate batch 2 yaitu, Love and Fair dan Populix dari Indonesia, Jio Vio dari India, Kobe dari Singapura, Paynamics dan 1Export dari Filipina, Elevait dari China, Pixylz dari India serta PurelyB dari Malaysia.

“10 startup ini kami anggap sebagai perwakilan dari industri teknologi di berbagai bidang yang berpotensi untuk terus berkembang di waktu mendatang. Kami berharap, perempuan-perempuan hebat ini bisa menjadi role model, untuk mengembangkan ekosistem teknologi di Asia Tenggara,” kata Dian lagi.

Sementara itu Managing Partners Simona Ventures Putri Izzati menuturkan, sama seperti startup lainnya, tantangan terbesar bagi startup yang dipimpin perempuan tidak hanya masalah permodalan, tapi juga akses kepada kurikulum dan mentor untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Startup yang dipimpin perempuan masih sering dianggap sebelah mata, seperti hasil riset PitchBook Data yang menyebutkan sejak tahun 2016, perusahaan dengan pemimpin perempuan hanya berhasil mendapatkan 4.4% dari total penawaran modal ventura. Kami berharap Gojek Xcelerate mampu mengatasi kesenjangan ini,” ucapnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version