youngster.id - Pandemi mendorong adanya perubahan tren perilaku masyarakat Indonesia termasuk dalam berbisnis dan berbelanja secara digital. Hal ini mendorong Grab, Emtek dan Bukalapak untuk memperluas jangkauan program akselerator #KotaMasaDepan. Program ini merangkul para pedagang pasar tradisional, di samping pelaku UMKM di kota-kota kecil Indonesia.
Program percepatan digitalisasi ini menyasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota-kota kecil di seluruh Indonesia. Setelah sukses dilaksanakan di Kupang dan Solo, program ini akan digelar di tiga kota yaitu Gowa, Malang Raya, dan Pekanbaru.
Pada tahap ini, program akselerator ini menargetkan untuk menjangkau lebih dari 15.000 UMKM dan juga fokus pada upaya digitalisasi para pedagang pasar tradisional sebagai tambahan dari pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan UMKM melalui teknologi digital.
“Digitalisasi telah terbukti menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Semangat program #KotaMasaDepan yang Grab usung bersama Emtek dan Bukalapak tidak hanya untuk mendorong UMKM mengembangkan usaha mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Neneng Goenadi Country Managing Director Grab Indonesia dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Menurut Neneng, berbeda dari tahap sebelumnya, #KotaMasaDepan kali ini akan memperluas jangkauan percepatan digitalisasi untuk lebih banyak UMKM di Indonesia melalui kehadiran website yang kaya informasi. Juga program webinar online yang dapat diikuti oleh lebih banyak peserta sebagai tambahan dari program-program pelatihan dan pendampingan yang telah dijalankan.
“Ini didasarkan pada rasa percaya kami bahwa masa depan besar justru ada di kota kecil. Antusiasme yang begitu tinggi dari para pelaku UMKM di Kupang dan Solo terhadap #KotaMasaDepan membangkitkan optimisme kami bahwa program ini dapat merangkul lebih dari 15.000 UMKM dan pedagang pasar tradisional,” ungkap Neneng.
Dia menegaskan, UMKM yang mengikuti program akselerasi ini juga akan dibekali dengan modul-modul yang dapat dipelajari secara mandiri (self-learning) dan fleksibel dari segi waktu. Selain itu, UMKM terpilih juga mendapatkan tambahan manfaat berupa bantuan promosi di aplikasi Grab dan Bukalapak, serta dukungan publikasi dari jaringan media Emtek. Program percepatan digitalisasi UMKM ini diharapkan juga dapat memberikan dampak menyeluruh bagi perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional.
Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk Sutanto Hartono mengatakan, kolaborasi strategis antara ekosistem digital Emtek dan Grab serta Bukalapak sebagai bagian dari ekosistem yang bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital dan membangun ekonomi digital yang lebih inklusif khususnya bagi UMKM di Indonesia.
“Jaringan media milik Emtek akan berusaha meningkatkan kesadaran baik bagi pelaku UMKM juga pelanggan dalam penggunaan platform digital secara maksimal,” ucap Sutanto.
Program ini bekerjasama dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO). Melalui Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang bergabung dalam program ini diharapkan memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka.
President Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan, program ini sejalan dengan langkah Bukalapak untuk terus memperluas solusi kebutuhan para pengguna.
“Melalui berbagai vertikal bisnis, kami antusias untuk memulai lanjutan dari kolaborasi bersama Grab dan Emtek ini dengan jangkauan yang lebih luas ke digitalisasi pasar tradisional. Jangkauan yang lebih luas artinya kami dapat bersama-sama menciptakan dampak yang lebih luas juga. Hal inilah yang kami harapkan dapat tercapai dengan menggabungkan infrastruktur, jaringan, dan ekosistem digital Grab, Emtek, dan Bukalapak ,” ungkap Teddy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post