youngster.id - Usaha rintisan atau startup di Indonesia tumbuh menjadi lebih dari 5.400 bisnis. Ini merupakan industri yang akan terus berakselerasi. Dalam laporan Emerging Giants in Asia Pasific yang diterbitkan KPMG dan HSBC ada sejumlah startup Indonesia yang diprediksi menjadi “raksasa-raksasa” baru di Asia Pasifik.
“Anda melihat apa yang terjadi di China selama tahun 2000-an. Di situlah Indonesia sekarang – di masa-masa awal take-off-nya industri digital,” kata Susanto, Head of Clients and Markets and Insurance Practice Leader KPMG Indonesia, dalam laporan Emerging Giants in Asia Pasific yang diterbitkan KPMG bersama HSBC, dikutip Kamis (21/7/2022).
Susanto mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir telah melihat ekonomi digital Indonesia telah meningkat tajam. Satu dekade lalu, kurang dari 25 juta orang mengakses internet. Sekarang angka itu mencapai 212 juta orang atau lebih dari 70% populasi, menurut angka Bank Dunia.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi cepat kelas menengah dan pertumbuhan yang berkelanjutan dari basis pengguna internet dan smartphone di Indonesia.
Belum lagi kehadiran startup digital yang mengalami lonjakan. Mereka datang dari industri fintech, e-commerce, foodtech, dan SaaS.
Untuk memilih startup calon raksasa, KPMG dan HSBC menggunakan lima kategori yaitu keunggulan teknologi dan pengetahuan, insight atas pasar lokal, keahlian terkait logistik dan rantai pasok, adaptasi model bisnis yang tepat, serta budaya perusahaan yang mampu menarik talenta terbaik.
Berikut daftar startup yang diprediksi akan jadi “raksasa” di Asia :
- Waresix (logistik)
- Stockbit (aplikasi investasi)
- Payfazz (fintech)
- BukuWarung (aplikasi pembukuan)
- Happy Fresh (e-grocery)
- Ralali (B2B e-commerce)
- Upbanx (fintech untuk kreator)
- Sirclo (e-commerce enabler)
- OY! (transfer dana)
- AwanTunai (p2p lending)
STEVY WIDIA
Discussion about this post