youngster.id - Perusahaan decacorn asal Singapura, Grab, menargetkan 50 jaringan bisnis restoran berbasis komputasi awan (cloud kitchen) atau juga biasa disebut GrabKitchen di seluruh Indonesia hingga akhir tahun.
Head of Marketing GrabFood Grab Indonesia Hadi Surya Koe mengatakan bahwa GrabKitchen merupakan solusi baru akan mendorong mitra Grab untuk terus berkembang. GrabKitchen merupakan dapur ¬delivery¬-only yang memanfaatkan data untuk mengidentifikasi dan memetakan kesenjangan permintaan pelanggan di wilayah tertentu.
“Kami bekerja sama dengan merchant terbaik untuk menyajikan ragam hidangan favorit di Bali dan menghadirkan GrabKitchen di lokasi yang strategis,” ujar Hadi dalam keterangan resminya Jumat (18/10/2019).
Hadi menjelaskan, pemilihan lokasi GrabKitchen dilandaskan pada analisis mendalam tentang pola perjalanan dan pemesanan makanan para pelanggan GrabFood. Yang terbaru Grab meluncurkan GrabKitchen ke-20 di Bali. Berlokasi di Renon, Denpasar Selatan, GrabKitchen tersebut dinilai nampu mendekatkan pelanggan dengan santapan lokal favorit dan mendorong pertumbuhan mitra.
Analisis itu kemudian digunakan untuk menentukan kategori mitra yang akan menempati GrabKitchen di Renon. Berdasarkan analisis tersebut, Grab bekerja sama dengan lima mitra, yakni Kopi nAu, Geprek Bensu, Nasi Padang Sepuluh Ribuan, Ayam Geprek Coobek, dan Ayam Geprek Bu Deasy.
Pemilik Ayam Gebrek Coobek, Ayu Intan Thriani, mengatakan bahwa konsep cloud kitchen merupakan peluang bisnis baru yang menjanjikan karena investasi di GrabKitchen relatif lebih rendah dibandingkan membuka cabang baru.
Selain itu, GrabKitchen juga memberikan sejumlah keuntungan bagi para mitra, seperti waktu pengantaran lebih cepat, variasi sajian yang lebih banyak, bebas dari biaya sewa, pemesanan makanan yang dapat mix and match, serta dinilai mampu memberikan penghasilan lebih tinggi bagi para mitra karena optimalisasi waktu pengiriman.
STEVY WIDIA
Discussion about this post