youngster.id - Menurut Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum, pemahaman tentang keberlanjutan dan isu lingkungan kini masuk dalam daftar 10 besar keterampilan yang paling dibutuhkan di dunia kerja. Temuan ini menegaskan bahwa masa depan dunia kerja tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kesadaran lingkungan dan kemampuan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Untuk mendorong lahirnya inovasi bagi masa depan lingkungan berkelanjutan, Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama ExxonMobil Indonesia (ExxonMobil) menggelar Green Innovation Camp 2025. Kegiatan edukasi dan kompetisi ini mendorong siswa SMA, SMK, dan MA merancang solusi STEM atas tantangan lingkungan.
Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto mengatakan, Green Innovation Camp membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, berinovasi, dan peduli terhadap keberlanjutan.
“Pendidikan yang bermakna tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menghubungkan ilmu pengetahuan dengan realita. Melalui program ini, siswa, guru, dan mitra industri berkolaborasi menciptakan solusi nyata atas tantangan lingkungan di sekitar mereka,” ungkapnya dikutip Jumat (8/8/2025).
Kegiatan ini terdiri dari rangkaian program edukasi selama lima bulan yang telah membekali 444 siswa dari 61 sekolah di Provinsi Banten, dengan kemampuan abad ke-21 sekaligus kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan. Mencakup lokakarya design thinking, penyusunan ide proyek, sesi konsultasi bersama mentor profesional dari ExxonMobil dan PJI, serta pengembangan prototipe solusi.
Kegiatan ini berhasil menjaring 77 proposal, lalu 27 tim terpilih ke tahap semifinal, dan 10 tim terbaik akhirnya mempresentasikan inovasi mereka di hadapan dewan juri. Terpilih sebagai juara perama adalah Tim Ecotex dari SMAN 1 Tangerang dengan karya furniture premium dari limbah tekstil bekas. Sekolah ini juga meraih juara kedua lewat Tim Ecofusion.
Sedang juara ketiga adalah tim Techcava dari MAN Insan Cendekia Serpong yang membuat alat pirolisis listrik untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar diesel. Sekolah ini juga meraih The Most Creative Project Award lewat Tim Carbonauts.
Kemudian, Tim Smart Ecolyzer dari SMAN 1 Tangerang Selatan yang membuat otomasi produksi eco-enzyme untuk menguransi limbah organik rumah tangga terpilih mendapatkan Sustainability Innovation Award. Sedang Public Choice Award diberikan pada tim Greenforest x Pespa dari MAN 3 Tangerang,
Semua tim terbaik ini mendapatkan penghargaan dengan total hadiah sebesar Rp30 juta dari ExxonMobil.
Consumer Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) Fiksi Sastrakencana, mengungkapkan, Green Innovation Camp 2025 ini adalah bentuk dukungan ExxonMobil terhadap program pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya di wilayah operasi perusahaan di Provinsi Banten.
“Harapan kami, program ini dapat mengembangkan pemikiran kritis dan meningkatkan kemampuan inovatif pelajar di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM),” ucapnya.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Lukman mengapresiasi atas penyelenggaraan program ini. Menurut dia, Green Innovation Camp menjadi wadah pembelajaran yang sangat relevan dengan arah transformasi pendidikan di Indonesia. Pendekatan berbasis proyek dan kolaborasi dengan dunia industri mendorong siswa untuk mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.
“Kami berharap program seperti ini dapat diperluas sehingga menjangkau lebih banyak sekolah dan membuka peluang inovasi baru dari pelajar Banten,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post