youngster.id - Untuk kali pertama, Greenhouse membuka coworking space-nya di Jakarta. Sesuai dengan namanya, ruang kerja bersama ini memiliki desain ramah lingkungan dan berbasis konseptual dalam satu tempat. Dengan luas 1800 meter persegi dan segala fasilitasnya, Greenhouse merupakan tempat untuk menyatukan pekerjaan dan gaya hidup.
Xin Wei, lelaki yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Lasalle, perguruan tinggi desain ternama di Singapura merupakan perancang Greenhouse. Dengan menggunakan bahan natural seperti kayu, batu alam, dan banyak tanaman hijau, coworking space yang mempunyai atap setinggi 9 meter ini juga memiliki kafe dan bar kelas dunia serta pemandangan 360 derajat kota Jakarta.
“Kami ingin memberikan lingkungan hijau yang menstimulasi bagi pengguna dan kami ingin mereka merasa berada di taman di atas langit. Kami memahami bahwa orang-orang kreatif memiliki kebutuhan dan persyaratan yang berbeda, dan itulah yang ingin kami berikan di Greenhouse. Sebagian besar dinding kaca ini diharapkan dapat membangun komunitas dan kolaborasi, bukan persaingan,” ungkap Manish Nathani, Co-Founder Greenhouse, Jumat (26/1/2018) di Jakarta.
Lokasi GreenHouse terdapat di lantai 25 Gedung Multivision di daerah Kuningan, tepat di jantung segitiga emas Jakarta. Interior Greenhouse telah dikurasi dan dirancang untuk memberi kesan natural dan harmonis untuk memancing kreatifitas.
Sementara, Raam Punjabi, Pemilik Multivision Tower mengungkapkan saat ini coworking telah menjadi suatu terobosan di dunia sebagai sebuah cara baru untuk bekerja dan berkolaborasi.
“Kehadiran coworking ini bisa memberikan warna baru bagi startup di Indonesia untuk dapat lebih berkembang dan maju lagi. Kalau di Beijing sudah ada 900 coworking space, di Jakarta tidak sampai 60 lokasi. Semoga kehadiran Greenhouse pertama ini bisa menjadi terobosan baru bagi para startup untuk bekerja dan berkolaborasi di dalamnya,” jelas Punjabi.
Bahkan, beberapa studi telah membuktikan bahwa coworking space meningkatkan produktivitas. Dalam laporan tersebut menunjukan bahwa dari 70% orang yang disurvei, mereka merasa lebih sehat dibandingkan bekerja di kantor tradisional. Sementara itu 50% melaporkan bahwa mereka mendapatkan pendapatan lebih tinggi.
Greenhouse berusaha untuk memenuhi kebutuhan anggotanya terlebih dahulu, yang dapat mengilhami mereka untuk memicu gagasan dan memelihara komunitas kreatif cerdas dengan cara merancang semua fasilitas dengan gaya stylish dan terbuka.
Greenhouse mengerti bahwa menerobos pasar negara berkembang tidaklah mudah. Para pendiri harus membuat keputusan yang sulit setiap harinya dengan informasi yang terbatas.
Viktor Kyosev, General Manager Greenhouse mengklaim Greenhouse telah melebihi ekspetasi untuk memberi para pelanggan tempat dengan ekosistem startup kelas dunia. Tim Greenhouse sudah siap untuk menjawab dan memberi apa yang diperlukan oleh para pelanggan, dari mulai memesan taksi atau makanan online sampai dengan mencari pengacara yang terbaik di kota.
“Karena Greenhouse juga memberi para komunitas kreatif satu atap dengan jaminan keamanan. Ini merupakan tempat yang pas untuk memulai sebuah perusahaan di Indonesia,” ucapnya.
Untuk menjadi penengah di antara para perusahaan dan lingkungan, Greenhouse menjaga hubungannya dengan para pengacara, akuntan, sekretaris perusahaan, sampai dengan tempat rental mobil dan broker perumahan.
Menariknya, perusahaan ini telah melakukan inisiatif eksklusif yang disebut “Greenhouse Booster Program”. Program ini dirancang sebagai wadah kolaborasi bagi dunia usaha dan anggota Greenhouse. Para anggota mendapatkan keuntungan dari layanan produk, pengetahuan pasar, pengalaman, dan kekuatan merek perusahaan. Saat ini programnya mempunyai nilai US$ 50.000 untuk produk layanan in-kind yang diberikan ke setiap anggota di Greenhouse.
“Di sini kami telah menghabiskan banyak waktu untuk penyaringan mitra untuk menumbuhkan komunitas dan memaksimalkannya kesempatan bagi para anggota kami,” ungkap Viktor.
Selanjutnya, bagi para pelanggan Greenhouse secara otomatis memenuhi syarat untuk menghadiri berbagai macam sesi workshops, seminar dan acara inkubator startup. Menurut Manish, tim event Greenhouse berfokus untuk menarik acara kelas dunia seperti Startup Weekend, Sillicon Drinkabout serta inisitatif sosial seperti acara Fishackathon yang mempunyai pesan mengenai pemanasan global.
“Objektif kami adalah untuk mengelola acara yang berkualitas dengan tujuan untuk memberi dampak positif terhadap start-up dan inovasi ekosistem di Indonesia,” kata Manish.
Didukung oleh para Venture Capital dan pendiri dari Indonesia dan Singapura, Greenhouse berencana untuk membuka 4 kantor lagi di Indonesia termasuk di luar negeri pada 2019.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post