youngster.id - Ekosistem digital GoTo Group mengumumkan kinerjanya untuk kuartal kedua tahun 2024, di mana nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV), yang mengecualikan merchant payment gateway, tumbuh 54% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) mencapai Rp63,2 triliun, sementara GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 26% mencapai Rp121,5 triliun.
Pendapatan bruto tumbuh 39% YoY mencapai Rp4,3 triliun. Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan membaik sebesar 95% YoY dan 53% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) mencapai Rp48 miliar. Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.
“Percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market. Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” papar Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, dikutip Rabu (31/7/2024).
Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo menambahkan, sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024.
“Pertumbuhan ini tercapai, seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut. Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas,” kata Jacky.
Beban kas rutin tetap Grup menurun 5% YoY, menjadi Rp1,3 triliun, dengan biaya korporasi rutin yang dilaporkan turun 44% (mencapai Rp201 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat. Pada 30 Juni 2024, Perseroan memiliki Rp22,0 triliun (setara ~US$1,34 miliar) kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan topline yang sehat. GTV inti Grup pada kuartal kedua adalah sebesar Rp63,2 triliun, tumbuh 54% YoY. GTV Grup mencapai Rp121,5 triliun, meningkat 26% YoY, sementara pendapatan bruto mencapai Rp4,3 triliun, meningkat 39% YoY, bersamaan dengan take rate sebesar 3,51%, meningkat 32 basis poin YoY. Pendapatan bersih pada 2Q2024 mencapai Rp3,5 triliun, meningkat 115% YoY.
Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan pada kuartal kedua 2024 menurun sebesar 95% YoY atau 53% QoQ menjadi Rp48 miliar. Hal ini menegaskan bahwa Perseroan berada dalam jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.
Grup GoTo membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp954 miliar pada kuartal kedua 2024, yang merupakan penurunan rugi sebesar 63% YoY. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dan pengelolaan beban operasional yang semakin efisien.
Pada kuartal kedua, GoTo membukukan e-commerce service fee (dari TikTok) senilai Rp171 miliar atau senilai Rp157 miliar bersih, apabila mengesampingkan PPN.
STEVY WIDIA
Discussion about this post