youngster.id - Ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan nilai ekonomi yang diproyeksikan mencapai US$315 miliar pada tahun 2030. Untuk itu berbagapi pihak serius mendorong akselerasi transformasi digital. Salah satu Huawei yang melakukan berbagai program pengembangan 100 ribu talenta digital di Indonesia hingga 2024.
“Kami ingin menegaskan komitmen ‘Huawei I Do Contribute’ dalam mengembangkan talenta digital yang mumpuni sebagai kontribusi terhadap kemajuan Indonesia. Program pengembangan talenta digital Huawei juga membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan berbagai kebijakan publik demi penguatan ekosistem digital sekaligus mengurangi kesenjangan akan SDM yang cakap digital agar dapat memenuhi kebutuhan industri,” kata Jun Zhang Vice President Huawei Asia Pasific Public Affairs and Communications, dalam jumpa pers Rabu (24/11/2022) di kampus Huawei ASEAN Academy, CIBIS Park, Jakarta.
Pusat pelatihan ini menghadirkan program untuk pengembangan talenta digital dibidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang bekerjasama dengan pemerintah, 93 mitra perguruan tinggi dan vokasi.
Hingga saat Oktober 2022 Huawei sudah membina lebih dari 68 ribu untuk memenuhi kebutuhan talenta digital dalam negeri yang jumlahnya mencapai 600.000 setiap tahun. Hal ini dilakukan melalui berbagi program yang melibatkan 70 ribu pelatihan, 5216 sertifikat dan melibatkan lebih dari 10 kementrian.
Tak hanya itu, Huawei juga mengembangkan konektivitas menuju inklusi digital dan transformasi masyarakat informasi.
“Kesenjangan digital menjadi tantangan kritis bagi setiap negara. Hampir 3 miliar orang, atau 37% dari populasi global, masih belum memiliki akses ke Internet. Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah terpencil. Untuk itu, Huawei memiliki misi untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas,” kata Jun Zhang lagi.
Menurut data yang dimiliki oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), setidaknya 20% masyarakat Indonesia belum terkoneksi dengan internet. Mereka belum bisa menikmati layanan internet broadband karena mayoritas tinggal di wilayah Indonesia yang kondisi geografisnya sangat sulit.
“Ke depannya, Huawei akan mendorong peningkatan konektivitas yang berkualitas untuk seluruh ekosistem digital Indonesia sehingga ekosistem digital menjadi mesin utama ekonomi digital yang terintegrasi dengan seluruh perekonomian nasional,” kata Lai Chaosen Vice President, Delivery & Service, Huawei Indonesia.
Dimulai pada tahun 2021, Huawei dan mitra operator menguji coba solusi broadband nirkabel Rural Star Pro dengan fitur utama LTE untuk backhaul di daerah terpencil di Pulau Kalimantan.
Huawei Rural Star merupakan terobosan dalam desain stasiun pangkalan radio dengan kemampuan untuk mengintegrasikan pita dasar, peralatan transmisi radio, dan secara bersamaan LTE untuk backhaul nirkabel, dalam satu modul. Dengan konsep LTE untuk backhaul, spektrum operator yang biasanya hanya digunakan untuk akses radio ke perangkat pengguna atau akses radio juga dapat digunakan untuk menyediakan akses antar stasiun pangkalan radio (backhaul). Fitur ini mampu menekan biaya sewa transmisi yang sebelumnya dikeluarkan oleh operator seperti penggunaan microwave dan satelit. Saat ini, solusi tersebut telah diterapkan di lebih dari 60 negara yang melayani 50 juta populasi.
“Bekerja sama dengan mitra operator, Huawei berupaya untuk memaksimalkan semua potensi dan peluang dengan berbagi praktik terbaik dan berfokus pada cara-cara baru untuk memperluas infrastruktur yang ada untuk menciptakan masyarakat digital yang benar-benar inklusif. Kita dapat menunjukkan betapa efektif, produktif, dan cerdasnya dunia kita nantinya. di masa depan,” tambah James Sun Vice President, Director of the Board, Business Environment, Huawei Indonesia.
Upaya pengembangan konektivitas diluncurkan dalam film dokumenter berjudul Connecting the Islands, diluncurkan pada perhelatan CSD Forum 2022 dengan tema, “Connectivity+: Innovate for Impact.”
STEVY WIDIA