youngster.id - Untuk membantu para investor, institusi keuangan, dan perusahaan swasta dalam mengidentifikasi dan mengukur peluang pembiayaan bagi proyek-proyek yang mendukung ekonomi sirkular, International Finance Corporation (IFC) merilis Harmonized Circular Economy Finance Guidelines di Forum Ekonomi Sirkular Dunia yang diselenggarakan di Brasil.
Sebagian besar pelaku usaha meremehkan potensi nyata dari aktivitas ekonomi sirkular untuk meningkatkan profitabilitas dan mendapatkan pembiayaan. Di saat yang sama, lembaga keuangan justru antusias untuk mendanai sektor ini — namun kedua belah pihak sering kali kesulitan dalam memahami kriteria kelayakan investasi di luar model daur ulang tradisional.
Jamie Fergusson, Global Director for Climate Business IFC mengatakan, ekonomi sirkular merupakan peluang ekonomi global bernilai triliunan dolar yang berpotensi menciptakan jutaan lapangan kerja, terutama di sektor usaha kecil dan menengah sepanjang siklus hidup produk.
Menurutya, dengan memberikan panduan yang jelas tentang kegiatan yang memenuhi syarat dan transaksi yang layak, panduan ini bertujuan mendorong konvergensi pasar dan dirancang agar dapat diterapkan secara global.
“Dengan membekali lembaga keuangan, korporasi, dan UKM untuk mengenali aktivitas yang memenuhi syarat, panduan ini dapat membantu perusahaan mengadaptasi proyek mereka dan membuka peluang pendanaan baru bagi ekonomi sirkular, sekaligus membangun kepercayaan investor terhadap produk keuangan inovatif ini,” ujar Fergusson, dikutip Selasa (20/5/2025).
Bertumpu pada keberhasilan taksonomi pembiayaan berkelanjutan di bidang keanekaragaman hayati, keuangan biru, dan obligasi hijau, panduan ini bertujuan memperluas jenis aset yang memenuhi syarat dan menggerakkan modal swasta untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Panduan ini sejalan dengan EU Categorization System dan Green Bond Principles dari International Capital Markets Association (ICMA), sehingga bersifat lintas sektor dan cocok untuk digunakan secara global. Panduan ini juga menjadi yang pertama dalam hal mendefinisikan sekaligus mengukur besaran transaksi yang memenuhi syarat.
Panduan ini berfungsi sebagai alat praktis bagi lembaga keuangan dan perusahaan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengukur aliran dana untuk proyek-proyek ekonomi sirkular. Contoh ilustratif dari jenis proyek dan pembiayaannya disertakan untuk enam sektor: elektronik dan peralatan, kemasan, tekstil, konstruksi dan lingkungan binaan, otomotif dan transportasi, serta agribisnis. Panduan ini akan membantu mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular dengan memperbaiki lingkungan pendukung, mendorong keterlibatan sektor swasta, dan menggerakkan modal swasta.
Ditambahkan Lisa Da Silva, Global Lead for Circular Economy Finance IFC, ekonomi sirkular mewakili model ekonomi transformatif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya, dan mendorong regenerasi ekosistem alami.
“Model ekonomi sirkular dapat menurunkan biaya operasional dengan mengurangi penggunaan input dan limbah, sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dengan mengurangi kerentanan terhadap kelangkaan bahan mentah penting, fluktuasi harga, dan gangguan rantai pasok,” kata Lisa.
Meski ekonomi sirkular menjanjikan banyak manfaat, ketiadaan definisi dan standar yang diterima secara luas, serta kesenjangan pengetahuan dan data, masih menjadi penghalang investasi dalam skala besar. Panduan baru ini bertujuan mengatasi tantangan tersebut dengan menyediakan kerangka kerja yang terharmonisasi, sehingga meningkatkan kepercayaan investor yang mencari peluang investasi yang transparan, dapat dibandingkan, dan dapat diverifikasi.
Panduan ini dikembangkan oleh kelompok kerja inti yang terdiri dari IFC, Circle Economy, The Circulate Initiative, Ellen MacArthur Foundation, dan Intesa Sanpaolo. Kontribusi juga diberikan oleh UNEP-FI, Kelompok Kerja Ekonomi Sirkular MDB, lembaga keuangan swasta, serta kelompok fokus industri dan para spesialis dari IFC.
Selama setahun ke depan, IFC akan bekerja sama dengan mitra untuk mendorong konvergensi panduan yang terharmonisasi dan belajar dari proses implementasi, dengan kemungkinan pembaruan berdasarkan pelajaran yang diperoleh. (*AMBS)
Discussion about this post