Indonesia Akan Punya Distrik Halal

Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat meresmikan Halal Park, di kompleks GBK Senayan, Jakarta. (Foto: Setkab)

youngster.id - Industri halal merupakan segmen pasar Tanah Air yang potensial. Berdasarkan Global Islamic Economic Reports, Indonesia juga berada posisi kedua dalam fesyen muslim. Potensi transaksi busana halal tahun depan sebesar US$ 327 miliar.

Tak heran jika pemerintah pun mendorong pembagunan di segmen ini. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan distrik halal di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta.

Distrik ini memiliki nilai investasi mencapai Rp 250 miliar. “Sebagai embrio, Halal Park akan kita bangun,” kata Presiden Jokowi saat peresmian Selasa (16/4/2019).

Dia menjelaskan, pembangunan Halal Park sudah menjadi rencana pemerintah sejak 2018. Apalagi, Indonesia merupakan negara muslim terbesar dan menempati posisi pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) untuk wisata halal.

Jokowi juga menargetkan target kunjungan wisatawan muslim tahun ini sekitar 5 juta orang atau sekitar 25% dari jumlah kedatangan turis asing. “Oleh sebab itu, wisata halal telah ditetapkan sebagai leading sector-nya, penggerak utama bagi pengembangan industri halal,” ujarnya.

Dia berharap, industri halal mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dia ingin kreativitas dan produktivitas generasi muda juga mampu lebih baik sebagai sumber kesejahteraan umat.

PT Wijaya Karya Tbk menjadi perusahaan yang akan membangun distrik seluas 21 ribu meter persegi itu. Proyeksi transaksinya tahun ini mencapai US$ 3,7 triliun (sekitar Rp 52.067 triliun), naik dari permintaan 2013 yang hanya US$ 2 triliun (Rp 28.144 triliun). Proses pembangunan Halal Park akan berlangsung dua tahun.

Sebagai langkah awal, Wika membuat miniaturnya yang berlokasi di Jl Pintu Satu Senayan, Area Gelora Bung Karno. Di dalam miniatur itu terdapat beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yg bisa dinikmati pengunjung. Kementerian BUMN terlibat dalam mengisi tenant tersebut, melalui kegiatan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB).

STEVY WIDIA

Exit mobile version