Kamis, 20 November 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Indonesia Jadi Sasaran Tertinggi Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik

20 November 2025
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Jakarta Raih Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik 2016

Suasana bursa kerja. (Foto: ilustrasi/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Indonesia tercatat sebagai negara dengan volume penipuan iklan lowongan kerja tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Posisi untuk pekerjaan administrasi menjadi sasaran utama.  Demikian temuan terbaru SEEK, perusahaan induk yang membawahi Jobstreet dan Jobsdb mengenai tren penipuan di dunia kerja di seluruh Asia Pasifik.

Operations Director Indonesia Jobstreet by SEEK  Willem Najoan mengungkapkan, Indonesia tercatat sebagai hotspot penipuan lowongan kerja terbesar, yang menyumbang 38% dari seluruh upaya penipuan di Asia Pasifik dan 62% dari total penipuan lowongan kerja di kawasan Asia. Filipina menyusul sebagai target kedua terbesar, dengan porsi 20% dari upaya penipuan di Asia Pasifik.

“Temuan SEEK yang mengungkap Indonesia sebagai salah satu sasaran penipuan lowongan pekerjaan ini sangat mengkhawatirkan dan mengkonfirmasi urgensi yang tinggi. Kita tidak lagi hanya berbicara soal kerugian finansial, tetapi juga risiko keamanan serius di mana job scam telah berevolusi menjadi pintu masuk kejahatan terorganisir seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang yang menyasar warga Indonesia,” ucapnya dikutip Kamis (20/11/2025).

Analisis ini didasarkan pada data deteksi penipuan internal milik SEEK di seluruh platformnya pada kawasan Asia Pasifik, termasuk Jobstreet dan Jobsdb.

Menurut Willem, untuk Indonesia data SEEK mengungkap bahwa dalam kategori pekerjaan di bidang ‘Administration & Office Support’, peran yang paling banyak terdapat penipuan lowongan adalah untuk peran pekerjaan seperti admin toko online, admin e-commerce, dan data entry. Sementara itu, di bidang ‘Manufacturing, Transport & Logistics’, banyak penipuan iklan lowongan kerja yang menargetkan posisi operasional gudang seperti staff gudang.

Baca juga :   Mahasiswa UI, Kembangkan Buah Rubus Untuk Tunda Penuaan

“Posisi Administration & Office Support memang sangat rentan karena biasanya tidak menuntut gelar khusus atau pengalaman yang mendalam. Posisi di bidang Sales juga menunjukkan pola serupa karena sering menjanjikan pekerjaan cepat dan penghasilan berbasis komisi, yang tentu menarik bagi para pencari kerja yang sangat membutuhkan pemasukan. Jika digabungkan, kategori-kategori tingkat entry-level ini menciptakan kelompok calon korban yang lebih besar. Hal ini mempermudah para pelaku penipuan untuk semakin menebar penipuan lowongan kerja yang terlihat meyakinkan,” ungkapnya.

Selain itu, di Indonesia, para scammer secara aktif menghubungi para kandidat melalui aplikasi chat atau sosial media. Modus yang paling marak adalah tawaran kerja paruh waktu yang “mudah”, seperti memberikan tugas “like/subscribe” konten media sosial. Pola penipuan ini sering diawali dengan transfer komisi kecil untuk membangun kepercayaan, namun kemudian berlanjut dengan skema yang mengharuskan korban melakukan deposit atau top-up, yang pada akhirnya dana tersebut tidak dapat dikembalikan.

Willem menegaskan, untuk melawan ancaman yang terus berkembang ini, SEEK dan Jobstreet terus meningkatkan mekanisme deteksi penipuannya, seperti sistem pemblokiran otomatis dan proses verifikasi yang terus diperbarui, serta bekerja sama erat dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan informasi intelijen.

Baca juga :   Indonesia Peringkat 53 Negara di Dunia Yang Diminati Pekerja Luar Negeri

“Jobstreet by SEEK terus mendorong perusahaan beralih ke perekrutan yang terstruktur. Melalui gerakan #NextMillionJobs yang kami inisiasi di paruh kedua tahun 2024, kami secara aktif melawan job scam dengan mengedukasi baik perusahaan maupun pencari kerja untuk menggunakan platform yang aman dan terpercaya selama proses rekrutmen. Ini adalah langkah nyata kami untuk mempersempit ruang gerak penipu dan memastikan para pencari kerja di Indonesia mendapatkan lowongan kerja yang resmi dan terverifikasi,” ucapnya.

Sementara itu, Head of Trust & Safety SEEK Tom Rhind mengungkapkan, sistem deteksi penipuan dari SEEK menemukan adanya pola yang unik selama periode Juli 2024 hingga Juni 2025. Para pelaku penipuan menunjukkan strategi penargetan yang canggih, yang berbeda-beda antara Australia dan Selandia Baru (ANZ) dengan enam negara di Asia tempat SEEK juga beroperasi (Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand).

“Mereka menyesuaikan pendekatan mereka untuk setiap pasar, dengan menargetkan jenis pekerjaan dan industri di mana mereka tahu para pencari kerja berada di posisi paling rentan,” ucapnya.

Untuk itu, SEEK telah menerapkan kontrol utama yang bertujuan mencegah perekrutan yang bersifat eksploitatif dan perbudakan modern, demi melindungi para pencari kerja di seluruh Asia Pasifik.

Baca juga :   Rekrutmen dan SDM, Tantangan yang Dihadapi UMKM

Langkah perlindungan pertama dimulai dari proses pendaftaran perekrut (hirer onboarding). Pada tahap ini, tim Trust & Safety SEEK melakukan pengecekan mendalam untuk memastikan legalitas perekrut. Langkah berikutnya adalah moderasi konten, yang mencakup pemindaian otomatis terhadap seluruh iklan lowongan. Konten yang terdeteksi mencurigakan akan diteruskan ke tim spesialis untuk ditinjau secara manual. Platform ini juga memberdayakan para kandidat melalui fitur pelaporan untuk melaporkan langsung iklan lowongan pekerjaan yang mencurigakan.

Berbagai langkah perlindungan ini menunjukkan hasil yang signifikan selama tahun fiskal 2025 SEEK, yaitu pada periode Juli 2024 hingga Juni 2025. Sistem SEEK telah memindai 100% dari 4,3 juta iklan lowongan yang diunggah di seluruh Asia Pasifik (APAC), di mana 8% di antaranya diteruskan untuk pemindaian secara manual.

SEEK juga berhasil mencegah sekitar 3.600 perekrut yang tidak lolos penilaian proses onboarding agar tidak masuk ke dalam platform SEEK, menutup sekitar 650 akun perekrut yang terindikasi penipuan atau berisiko tinggi, serta menghapus hampir 2.800 iklan lowongan pekerjaan berisiko tinggi setelah melalui investigasi lebih lanjut. Para kandidat di platform SEEK juga berperan aktif dengan melaporkan sekitar 22.000 iklan lowongan yang terduga penipuan atau scam, yang kemudian ditinjau oleh tim khusus Trust & Safety SEEK.

 

 

STEVY WIDIA

Tags: JobsDBJobStreetpenipuan iklan lowongan kerjaSEEK
Previous Post

Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Tumbuh pada Kuartal Tiga 2025

Related Posts

kerja jarak jauh
Analyze

Kerja Jarak Jauh Jadi Solusi Menarik bagi Pencari Kerja di Asia Tenggara

16 Desember 2024
0
tenaga kerja
Analyze

Pasar Tenaga Kerja Indonesia Positif untuk Semester 2 Tahun 2024

16 Juli 2024
0
Jobstreet by SEEK
Headline

SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb Melebur Jadi Satu, Pencarian Kerja Jadi Lebih Efektif

27 Februari 2024
0
Load More

Discussion about this post

Recent Updates

Jakarta Raih Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik 2016

Indonesia Jadi Sasaran Tertinggi Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik

20 November 2025
Ini Mikro Momen Pengguna Smartphone di Indonesia Versi Google

Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Tumbuh pada Kuartal Tiga 2025

20 November 2025
Meta Lindungi Kreator, Konten Reels Tak Bisa Diunggah Ulang Tanpa Izin

Meta Lindungi Kreator, Konten Reels Tak Bisa Diunggah Ulang Tanpa Izin

20 November 2025
Lemomo, E-commerce Dengan Konsep Blind Box

Lemomo, E-commerce Dengan Konsep Blind Box

20 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Jakarta Raih Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Terbaik 2016

Indonesia Jadi Sasaran Tertinggi Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik

20 November 2025
Ini Mikro Momen Pengguna Smartphone di Indonesia Versi Google

Counterpoint: Pasar Smartphone Dunia Tumbuh pada Kuartal Tiga 2025

20 November 2025
Meta Lindungi Kreator, Konten Reels Tak Bisa Diunggah Ulang Tanpa Izin

Meta Lindungi Kreator, Konten Reels Tak Bisa Diunggah Ulang Tanpa Izin

20 November 2025
Lemomo, E-commerce Dengan Konsep Blind Box

Lemomo, E-commerce Dengan Konsep Blind Box

20 November 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version