youngster.id - Indonesia dinilai telah menjadi negara pusat perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Di level Asia, kiprah Indonesia sangat diperhitungkan. Apalagi dengan menjamurnya berbagai startup yang terus berkembang, serta kehadiran unicorn dan decacorn di Tanah Air.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memperkirakan pertumbuhan startup Indonesia meningkat 30% pada 2019. Indonesia juga telah memiliki beberapa unicorn atau startup yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar (sekitar Rp 14 triliun). Bahkan, Indonesia telah memiliki lima unicorn pada saat ini, yaitu Gojek, Traveloka, Bukalapak, Tokopedia dan OVO.
Founder Tech in Asia, Willis Wee mengatakan, Indonesia telah berkembang menjadi negara yang mengedepankan teknologi digital. Hal ini tentu saja cocok bagi para pelaku bisnis berbasis teknologi untuk tumbuh dan berkembang.
“Indonesia merupakan pasar penting bagi startup yang ingin menembus pasar regional, mengingat banyak peluang besar yang tersedia. Sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan ekosistem startup di Asia, kami berusaha menjadi penghubung yang membantu pengusaha digital dalam membangun bisnis di pasar Asia,” kata Willis dalam acara pembukaan Tech in Asia Conference, Selasa (8/10/2019) di JCC Senayan, Jakarta.
Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, pembicara dari perusahaan maupun startup terkemuka akan berbagi wawasan yang sangat bermanfaat tentang bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya. “Dalam konferensi, pembicara dari perusahaan maupun startup berbagi pengalaman bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya,” jelas Willis.
Adapun pembicara yang dimaksud seperti, Joint Head Investment Group Temasek International – Rohit Sipahimalani, Managing Director PT Google Indonesia – Randy Jusuf, CEO OVO Jason Thompson, Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya, serta CEO Bukalapak Achmad Zaky. Dengan lebih dari 50 sesi, Tech In Asia Conference menghadirkan 4 content stage, yang terdiri dari 1 Main Stage dan 3 Expert Stage.
Willis menambahkan, selain menimba ilmu serta memperluas jaringan dengan para pemangku kepentingan dalam ekosistem teknologi di Asia, para pengunjung juga dapat mengikuti berbagai segmen lain, misalnya startup factory, startup-investor speed dating, arena pitch battle, dan roundtable.
“Tech In Asia Conference diharapkan bisa menjadi katalis yang dapat memfasilitasi para penggiat startup dan teknologi untuk tumbuh dan meningkatkan bisnis di Indonesia dan Asia,” pungkas Willis.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post