youngster.id - Huawei menggelar Huawei ICT Competition 2023 di Indonesia. Lebih dari 4.800 mahasiswa dan dosen dari 290 universitas dan perguruan tinggi terkemuka di 10 negara dan wilayah turut serta dalam kompetisi TIK se-Asia Pasifik. ITB dari Indonesia meraih dua gelar juara.
Kompetisi tersebut terdiri dari Network Track dan Cloud Track. Network Track mencakup perutean dan pengalihan, keamanan jaringan, WLAN, sedangkan Cloud Track mencakup teknologi TIK mutakhir, seperti komputasi awan, data besar, dan kecerdasan buatan.
Juara pertama untuk kategori Network Track adalah Universiti Malaya dari Malaysia. Sedang untuk kategori Cloud Track, The Chinese University of Hong Kong jadi pemenangnya. Sementara mewakili Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menjadi juara kedua untuk kategori Network Track dan juara ketiga untuk Cloud Track.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Prof Nizam mengatakan, Huawei ICT Competition ini dapat menjadi salah satu tolok ukur yang membantu mengukur tingkat daya saing global talenta digital.
“Kami berharap para mahasiswa kita dapat menggunakan kesempatan emas ini untuk meningkatkan pengetahuan TIK mereka dan memperluas perspektif mereka. Kompetisi ini juga akan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi kita agar kita dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan bakat digital,” kata Prof Nizam dalam sambutan pada pengumuman pemenang Huawei ICT Competition 2023, Jumat (17/3/2023) di Jakarta.
Menurut Prof Nizam, Ditjen Dikti dan Huawei akan memperluas penelitian bersama, magang, pelatihan ICT dan pengembangan Smart Campus sebagai bagian dari promosi transformasi digital di perguruan tinggi.
“Transformasi teknologi berimplikasi pada peningkatan kemampuan manusia Indonesia untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui hal ini, kita berharap talenta Indonesia tidak berhenti menjadi pengguna belaka tetapi menjadi bagian dari penciptaan teknologi,” katanya lagi.
Pada kesempatan itu, Vice President, Public Affairs and Communication Department, Huawei Asia Pacific Zhang Zhengjun memperkenalkan model pengembangan talenta baru yang disebut PIPES. Hal ini terdiri dari Platform, Inovasi, Profesionalisme, Experience (Pengalaman), dan Skill (Keterampilan).
“PIPES dirancang untuk menyediakan program pelatihan yang disesuaikan untuk individu dari semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, pejabat pemerintah, praktisi TIK, pengusaha, dan masyarakat umum. Dengan PIPES, kami membangun saluran bakat yang kuat, tidak hanya untuk diri kami sendiri, tetapi juga untuk masa depan digital di seluruh kawasan,” jelas Zhengjun.
Huawei Asia Pasifik mengadakan ICT Competition Regional pertama kali sejak 2018. Kompetisi tersebut terdiri dari Network Track dan Cloud Track. Network Track mencakup perutean dan pengalihan, keamanan jaringan, WLAN, sedangkan Cloud Track mencakup teknologi TIK mutakhir, seperti komputasi awan, data besar, dan kecerdasan buatan.
“Teknologi dan solusi inovatif Huawei telah membuka jalan bagi peningkatan konektivitas dan digitalisasi, menciptakan peluang baru bagi bisnis dan individu,” kata Piti Srisangnam Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.
Pemenang kompetisi akan mewakili kawasan Asia Pasifik untuk berkompetisi di babak final ICT Competition Global Huawei yang sedianya diselenggarakan di Tiongkok pada Mei 2023.
STEVY WIDIA
Discussion about this post