youngster.id - Laporan e-Conomy SEA oleh Google, pada tahun 2023, memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$82 miliar dan menargetkan realisasi US$110 miliar pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan potensi marketplace sebagai salah satu katalis penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal serta peningkatan daya saing nasional.
Oleh karena itu, para pemain e-commerce seperti Tokopedia, TikTok Shop, Shopee, dan Lazada sepertinya masih menjadi medium yang dapat memperkokoh peluang dan kesempatan untuk para brand lokal dan UMKM.
Berdasarkan hasil survei perusahaan riset pasar Snapcart Indonesia, bertajuk “Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik”, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%)—tidak ada penjelasan dari pihak Snapchat: kenapa tidak ada nama Blibli, Bukalapak atau Zalora di hasil risetnya ini.
Helena Suri, Senior Research Manager Snapcart mengungkapkan, dalam lanskap e-commerce Indonesia yang kian kompetitif, upaya para pemain utama berlomba menawarkan inisiatif program, strategi inovatif, layanan, serta fitur interaktif sepertinya semakin menarik untuk di telusuri. Sejauh mana dampak persaingan ini terhadap keberhasilan UMKM? Siapa yang berhasil menjuarai pasar Indonesia?
“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis marketplace pilihan UMKM dan brand lokal, serta mengukur kontribusi mereka dalam meningkatkan daya saing ekonomi digital secara keseluruhan. Sekaligus memberikan wawasan mengenai tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mereka.” jelas Helena, dikutip (Jum’at (15/11/2024).
Menurut Helena, Shopee dalam memberikan pengalaman holistik berjualan bagi brand lokal dan UMKM sejalan dengan penilaian terhadap berbagai faktor pendukung, mulai dari program kampanye, variasi kategori produk, metode pembayaran, hingga opsi layanan pengiriman. Adapun persebarannya;
Aspek | Shopee | Tokopedia | Lazada | TikTok Shop | Lainnya |
Program kampanye paling menguntungkan bagi penjual | 70% | 13% | 3% | 11% | 2% |
Menawarkan ragam kategori produk yang luas | 71% | 12% | 3% | 11% | 2% |
Menyediakan banyak pilihan metode pembayaran | 72% | 12% | 3% | 10% | 2% |
Pilihan layanan pengiriman terbanyak | 71% | 12% | 3% | 12% | 2% |
“Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” tambahnya.
Dalam lanskap e-commerce yang terus berkembang, tren live streaming dan video singkat kini menjadi kanal penjualan yang semakin digandrungi oleh brand lokal dan UMKM. Hasil riset ini menunjukkan bahwa fitur interaktif berbalut hiburan ini memungkinkan konsumen untuk melihat produk dalam konteks yang lebih nyata, sehingga mampu mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat.
Data Snapcart mengungkapkan bahwa Shopee dipilih oleh (67%) konsumen sebagai aplikasi dengan fitur hiburan live streaming dan video pendek yang paling mendukung penjualan, sementara TikTok Shop mengikuti dengan (18%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
Selain live streaming, fitur inovatif lainnya yang juga populer adalah integrasi konten kreator atau influencer langsung di dalam platform. Fitur ini memungkinkan penjual untuk terhubung dengan konten kreator yang memberikan rekomendasi, ulasan, dan bahkan demo produk mereka lewat kreasi konten kreatif dan edukatif. Hasil riset menunjukkan Shopee (67%), kembali menempati posisi teratas pilihan penjual sebagai aplikasi belanja online yang menyediakan layanan terkoneksi dengan konten kreator. Diikuti oleh TikTok Shop (18%), Tokopedia (10%), Lazada (2%), serta lainnya (2%).
Program pemasaran berbasis komisi yang menghubungkan calon pembeli dengan produk melalui link refferal khusus, yaitu Program Afiliasi, menjadi program yang diproyeksi memegang peran penting dalam peta persaingan e-commerce di Indonesia. Sebanyak 70% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang memiliki program afiliasi/affiliate (Shopee Affiliate Program) yang paling membantu meningkatkan penjualan. Diikuti Tiktok Shop (14%), Tokopedia (11%), Lazada (2%), dan lainnya (2%).
Keberhasilan sebuah marketplace tidak hanya dapat diukur dari pengalaman pembelinya, tetapi juga seberapa besar dukungan yang diberikan kepada penjual lokal. Platform yang berfokus pada pemberdayaan brand lokal & UMKM, khususnya penjual lokal, memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan komunitas.
Aspek | Shopee | Tokopedia | Lazada | TikTok Shop | Lainnya |
Dukungan untuk Penjual Lokal | 71% | 12% | 3% | 11% | 2% |
Program Edukasi Terbaik | 71% | 13% | 3% | 11% | 2% |
Layanan Terbaik untuk Penjual | 70% | 12% | 3% | 11% | 2% |
Tentunya, membangun ekosistem e-commerce yang kuat membutuhkan lebih dari sekadar penyediaan ruang jual beli. Dukungan maksimal untuk penjual lokal menjadi kunci utama, mengingat konsumen yang semakin peduli terhadap produk lokal. Lewat pendekatan yang tepat, e-commerce tidak hanya akan menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan memberikan dampak positif jangka panjang.
“Kemunculan pelaku baru dan pergeseran preferensi belanja masyarakat telah mewarnai perkembangan industri belanja online di tanah air. Menjelang penghujung akhir tahun ini, kita menyaksikan kemajuan yang semakin pesat dan beragam dari berbagai platform e-commerce yang terus berinovasi menghadirkan ekosistem jual-beli yang semakin inovatif dan interaktif. Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi wawasan baru untuk menciptakan masa depan industri e-commerce yang inklusif dan sehat,” tutup Helena. (*AMBS)