youngster.id - Untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan industri tebu, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menggelar program inovatif: Inkubator Agripreneur Tebu. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk swasembada gula di tahun 2028.
Mahmudi Direktur Utama SGN menjelaskan, tujuan dari penyelenggaraan program Inkubator Agripreneur Tebu adalah sebagai solusi untuk link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sektor pertanian.
“Kami akan melatih dan mendampingi generasi muda yang berminat menjadi agripreneur profesional mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif dan berkelanjutan. Bisnis tebu merupakan bisnis yang low risk dan menguntungkan,” kata Mahmud, dikutip Jum’at (15/11/2024).
Nantinya, para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli sehingga diharapkan program tersebut dapat memperkuat kapasitas para peserta dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.
“Peserta yang lolos seleksi akan mengelola seperti mini estate, lahan tebu antara 50-100 hektar, dikelola seperti perusahaan dan dilakukan menggunakan teknologi,” tambahnya.
Program Inkubator Agripreneur Tebu ini mendapat atensi besar dari generasi muda, tercatat peserta yang mendaftar sebanyak 1.110 peserta dalam tiga hari, dan saat ini dalam proses seleksi. Beberapa tahapan yang mesti diikuti peserta antara lain: seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, serta pendanaan dan kemitraan. Di mana keseluruhan dari tahapan tersebut saling mendukung untuk menghasilkan petani muda yang siap bersaing dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Tidak hanya mendorong terwujudnya swasembada sekaligus ruang berkontribusi bagi program negara, Inkubator Agripreneur Tebu juga memberikan berbagai keuntungan bagi para peserta. Melalui program ini peserta mendapatkan peluang untuk membangun usaha mandiri yang difasilitasi akses kepada teknologi pertanian modern, bibit unggul, dan sarana dan prasarana yang memadai untuk memulai usaha tani tebu standar tinggi.
Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin terlibat dalam salah satu sektor strategis yang berperan penting dalam masa depan ketahanan pangan Indonesia.
Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), mengajak generasi muda menjadi generasi petani tangguh, dapat meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan bagi para petani, hingga akhirnya memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Saya apresiasi atas terselenggaranya acara ini kepada manajemen PT SGN. Bukan semata meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi memberi makna yang luas mengajak para anak muda bertani menggunakan peralatan mekanisasi, menggunakan teknologi, digitalisasi sehingga transparansi akan terjaga dengan digitalisasi,” kata Gani.
Ungkapan senada disampaikan Heru Tri Widarto Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, termasuk rencana SGN menyiapkan petugas pendamping tebu rakyat untuk pelayanan petani tebu.
“Saya mengapresiasi betul kepada SGN karena sudah menyiapkan 2 ribu karyawan yang berfungsi seperti penyuluh atau pendamping kepada petani tebu rakyat. Kami sangat berharap SGN menjadi motor untuk stakeholder yang lain dengan pengembangan yang sudah dilakukan melalui ETERA dan sekarang program Inkubator Agripreneur Tebu,” ujar Heru.
HENNI S.