youngster.id - Salah satu jenis usaha yang dikembangkan masyarakat ialah budidaya ikan lele. Ternyata, biaya terbesar yaitu sekitar 70% untuk biaya pakan. Keadaan ini memaksa pembudidaya untuk memanfaatkan sumber pakan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup ikan.Melihat masalah ini, tim mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan penelitian pada pakan lele dengan bahan alami. Tim yang terdiri dari Dinda Restu Nabila, Siska Yulianti, dan Faridatul Liana meneliti pakan lele yang terbuat dari keong sawah dan enceng gondok.
Menurut Dinda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pakan lele alami dari campuran keong sawah dan enceng gondok menjadi pelet. “Kami ingin mengetahui efektivitas pemberian pakan ikan lele berkadar protein paling banyak dari campuran keong sawah dan enceng gondok terhadap pertumbuhan ikan lele (Clarias sp). Tanaman eceng gondok mengandung bahan organik yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 11,2 persen, sedangkan kandungan protein keong sawah 15 persen” ungkap Dinda yang dilansir laman resmi UNY, Jumat (22/1/2021).
Dia menjelaskan, eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan keong sawah (Pila ampullacea) memiliki kandungan protein tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan alami.
Sementara Siska mengungkapkan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan lele alami tersebut ialah: keong sawah enceng gondok dedak tepung jagung tepung pati selenium batu didih H2SO4 0,1 N NaOH 40%.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pelet enceng gondok dan keong sawah pada lele mengalami hasil yang baik. Pada mulanya benih berumur 1 minggu dengan panjang 0,13 meter dan berat 0,15 kg, setelah 1 bulan pemberian pelet panjang lele bertambah 0,03 meter dan berat bertambah 0,04 kg. Setelah 2 bulan panjangnya menjadi 0,28 meter dan berat 0,39 kg.
Berdasarkan pertumbuhan ikan lele, ikan tumbuh dan berkembang dengan baik setelah beradaptasi dengan lingkungan selama seminggu. Pelet yang mereka buat tidak mengandung bahan kimia pabrik yang dapat mengurangi kadar protein yang terkandung di dalam ikan lele. Selain itu bahan yang digunakan banyak terdapat di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk mencarinya.
Adapun komposisi perbandingan pelet alternatif yang disarankan berdasarkan penelitian ini yaitu perbandingan enceng gondok banding keong sawah sebesar 2:1. Dengan komposisi bahan enceng gondok 150 gram dan daging keong 75 gram.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pelet enceng gondok dan keong sawah pada lele mengalami hasil yang baik. Pada mulanya benih berumur 1 minggu dengan panjang 0,13 meter dan berat 0,15 kg, setelah 1 bulan pemberian pelet panjang lele bertambah 0,03 meter dan berat bertambah 0,04 kg. Setelah 2 bulan panjangnya menjadi 0,28 meter dan berat 0,39 kg. Berdasarkan pertumbuhan ikan lele, ikan tumbuh dan berkembang dengan baik setelah beradaptasi dengan lingkungan selama seminggu.
Pelet dengan perbandingan enceng gondok : keong sawah 2:1 dapat menggantikan penggunaan pelet pabrik secara optimum dibandingkan dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Pelet yang mereka buat tidak mengandung bahan kimia pabrik yang dapat mengurangi kadar protein yang terkandung di dalam ikan lele. Selain itu bahan yang digunakan banyak terdapat di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk mencarinya.
“Komposisi perbandingan pelet alternatif yang disarankan berdasarkan penelitian ini yaitu perbandingan enceng gondok : keong sawah sebesar 2:1 dengan komposisi bahan enceng gondok 150 gram dan daging keong 75 gram” tutup Faridatul Liana.
STEVY WIDIA
Discussion about this post