youngster.id - Media sosial tidak hanya menjadi platform untuk interaksi sosial, melainkan salah satu pilar penting bagi masyarakat dan pelaku industri dalam melakukan pemasaran digital. Platform Instagram tetap menjadi media sosial paling populer di kalangan Gen Z selama 2023.
Hal itu terungkap dari laporan bersama agensi pemasaran digital Invinyx dan Lembaga survey Jakpat bertajuk Pemetaan Strategi Influencer di Media Sosial.
Muhammad Ilmayanto Rustriananda, Co-Founder Invinyx Digital Agency mengatakan, sebagai startup agensi yang berkiprah di bidang pemasaran digital, Invinyx memiliki data primer yang kaya akan informasi mengenai preferensi masyarakat dalam platform media sosial maupun key opinion leaders.
“Insight tersebut kami kemas dan sajikan lebih mendalam dalam laporan ini. Harapannya, inisiatif ini dapat membantu pelaku industri untuk dapat lebih adaptif dalam berstrategi, mengikuti pergerakan preferensi perilaku konsumen di dunia digital, apalagi seiring dengan audiens yang semakin matang dan cerdas dalam menikmati konten pemasaran di media sosial,” kata Ilmayanto, Rabu (27/3/2024).
Laporan itu menyebutkan platform Instagram tetap jadi media sosial pilihan seluruh responden, khususnya bagi generasi Z. Secara keseluruhan terdapat 3 platform media sosial yang paling populer dan sering diakses oleh responden yakni Instagram (94%), YouTube (91%), dan TikTok (81%).
Vlog, podcast, dan story merupakan 3 format konten yang paling diminati di media sosial. Jika diklasifikasi berdasarkan gender, kalangan wanita juga menyukai format konten vlog dan foto. Sementara, bagi kalangan pria, live streaming dan giveaway turut populer.
Hiburan menjadi jenis konten teratas yang paling populer ditonton di media sosial oleh responden dengan persentase mencapai 88%. Diikuti juga dengan jenis konten kuliner (84%) dan fesyen (65%).
Selain format dan jenis konten, kuliner juga menjadi produk yang paling populer untuk dibeli oleh responden di platform media sosial. Pada kategori Gen Z, cenderung lebih sering membeli produk kuliner, kecantikan, dan fesyen. Sementara itu, pada Gen Y dan Gen X lebih menyukai produk kuliner dan perangkat elektronik.
Terdapat faktor penting yang mempengaruhi responden untuk membeli produk di platform media sosial, yaitu memiliki tautan atau link produk pada konten promosi yang dilakukan oleh key opinion leader guna memudahkan responden menemukan produk dengan mudah.
Farida Hasna Annuha, Research Lead Jakpat menjelaskan, studi ini menunjukkan perbedaan dalam penggunaan media sosial, minat konten, dan preferensi produk antara Gen Z, Millennial, dan Gen X.
Hal ini menegaskan pentingnya menyesuaikan strategi pemasaran digital untuk setiap segmen. Apalagi dengan kehadiran key opinion leader (KOL) yang menjadi salah satu pengaruh dalam meningkatkan preferensi dan informasi bagi konsumen dalam keputusan pembelian.
“Dengan laporan ini, harapan kami dapat menjadi jembatan antara pelaku industri, marketer, key opinion leader, dan instansi terkait agar dapat memaksimalkan strategi pemasaran di era digital yang dinamis,” kata Farida.
Laporan Invinyx dan Jakpat juga mengungkapkan dari berbagai komponen mendasar yang ada di dalam konten pemasaran digital oleh KOL, adanya tautan atau link produk serta alur ulasan atau promosi yang terstruktur merupakan komponen utama yang paling menarik responden. Khususnya pada segmentasi Gen Z, selain itu mereka juga mementingkan relevansi antara branding image yang dimiliki oleh KOL dengan konten promosi yang dilakukan.
Dalam segmentasi usia, terdapat beberapa faktor yang membuat responden memutuskan untuk membeli sebuah produk dari konten promosi yang dilakukan oleh KOL. Pada usia 18-25 tahun, mempertimbangkan sebuah produk jika memiliki harga yang terjangkau, sementara kelompok usia 26-35 tahun lebih mengutamakan ulasan positif.
“Saya melihat bahwa laporan seperti yang dilakukan Invinyx dan Jakpat merupakan inisiasi yang positif bagi perkembangan brand ataupun pekerja konten kreator agar dapat mengetahui tren masyarakat di dalam menerima informasi dan membeli sebuah produk di media sosial,” kata Arief Muhammad, KOL, penggiat media sosial dan pebisnis. (*AMBS)
Discussion about this post