youngster.id - Huawei bersama ASEAN Foundation menggelar Huawei ICT Competition 2024-2025 tingkat Asia Pasifik. Institut Teknologi Bandung dari Indonesia berhasil meraih hadiah utama di kategori Network Track.
Vice President of Huawei Asia Pacific Region Alex Zhang mengatakan, tahun ini tingkat partisipasi dalam kompetisi regional ini meningkat sebesar 25%, dengan jumlah peserta melampaui 8.000 mahasiswa yang mewakili lebih dari 20 negara dan kawasan.
“Dalam ekosistem ini, para calon pemimpin masa depan berkesempatan memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan untuk mengembangkan solusi-solusi yang efektif bagi berbagai permasalahan, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi digital, membangun kota berkelanjutan, meningkatkan mutu layanan Kesehatan, atau memperbaiki mutu pendidikan,” ucapnya dikutip Jumat (7/3/2025).
Dalam rangkaian proses seleksi yang ketat, lebih dari 110 mahasiswa dari 12 negara dan kawasan tampil unggul dan berhak maju ke babak final yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam Huawei ICT Competition 2024-2025 pemenang utama kategori Innovation Track adalah tim perwakilan Institute of Technology of Cambodia dari Kamboja. Sementara tim Institut Teknologi Bandung dari Indonesia meraih hadiah utama di kategori Network Track.
Sedang pemenang untuk kategori Computing Track Posts diraih Telecommunications Institute of Technology dari Vietnam. Dan untuk pemenang kategori Cloud Track diraih i-Academy dari Filipina.
Lebih lanjut, 35 tim dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Jepang, Laos, Thailand, Daerah Administratif Khusus Hong Kong (Tiongkok), dan Daerah Administratif Khusus Makau (Tiongkok) berhasil memenangkan hadiah pertama, kedua, dan ketiga dalam keempat kategori. Mereka menerima penghargaan yang diserahkan oleh Kongsada Detvongsone, Huawei Service Fellow Sun Hu, dan Alex Zhang. Seluruh tim dengan posisi teratas ini akan mewakili Kawasan Asia Pasifik dalam putaran Final Global yang akan digelar di Shenzhen pada Mei 2025.
Sementara, dalam Teaching Competition yang perdana diselenggarakan dalam gelaran tahun ini, Dr. Husni Teja Sukmana dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Indonesia memenangkan hadiah utama.
Selain itu, sejumlah penghargaan khusus diberikan sebagai apresiasi bagi upaya mendorong inklusivitas digital serta kontribusi untuk mewujudkan dunia yang berkelanjutan dan pintar. Penghargaan TECH4ALL Digital Inclusion Award diserahkan kepada National University of Singapore, sedangkan tim dari Universiti Teknologi Brunei menerima penghargaan Green Development Award. Tak hanya itu, Huawei juga menggelar Women in Tech Award, yang tahun ini dimenangkan tim Universiti Malaya dari Malaysia.
Selama delapan tahun terakhir, Huawei ICT Academy telah mencapai kemajuan yang sangat berarti, memperluas jaringan kemitraannya dari hanya 2 universitas menjadi lebih dari 340 universitas di 18 negara. Pada 2024, untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan tren teknologi serta industri terkini, Huawei meluncurkan sembilan materi baru untuk Kawasan Asia Pasifik, yang fokus pada bidang AI, openEuler, Gauss, dan komputasi awan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post