youngster.id - Seri A liga esports antar sekolah menengah atas pertama di Indonesia, JD.ID High School League (JDID HSL) musim pertama 2019 segera digelar. Kegiatna ini diharapkan akan memperkokoh masa depan e-sport Indonesia melalui pembangunan karakter Ekosistem.
“JD.ID HSL 2019 kami selenggarakan dengan tetap mengusung misi edukasi dalam rangka menguatkan karakter anak bangsa yang akan menjadi aktor utama dunia esports Indonesia masa depan. Kami berharap ajang ini akan melahirkan talenta-talenta potensial yang memahami filosofi esports, berdedikasi, memiliki disiplin dan sportivitas tinggi, serta mampu berkontribusi positif terhadap perkembangan esports Indonesia,” kata Diana Tjong, Direktur Turnamen JD.ID HSL musim pertama 2019 pada Rabu (13/2/2019) di High Grouds Café, Marinda Indah Golf, Jakarta.
Diana menambahkan, antusiasme tinggi dunia pendidikan Indonesia dalam turut menyukseskan penyelenggaraan JD.ID HSL 2018 diharapkan akan terus meningkat di tahun ini sehingga misi untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai positif esports makin terwujud.
“E-sports menawarkan masa depan yang menjanjikan bagi generasi digital. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa masih banyak anak-anak berpotensi dan bahkan pelaku industri yang belum memahami sepenuhnya cara yang tepat dalam menyiapkan anak-anak muda tersebut menjadi talenta esports yang berkualitas. JD.ID HSL secara konsisten akan terus mengedepankan edukasi dengan menyebarkan nilai-nilai sportivitas dan olimpisme agar talenta-talenta muda menekuni esports dengan tepat dan dunia esports Indonesia berkembang sesuai harapan,” papar Diana.
Sementara itu Henry Yacob, Head of Gaming and Computer Accessories JD.ID mengatakan, komitmen HSL tersebut sangat selaras dengan keseriusan misi JD.ID dalam ‘Advancing Indonesia’. Pihaknya berharap, upaya menghadirkan ajang JD.ID HSL 2019 bagi anak-anak muda Indonesia dapat mendorong lahir dan tumbuhnya generasi yang sehat, cerdas, disiplin, berkomitmen, dan tangguh, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai autentisitas dalam setiap prestasi yang mereka ukir.
“Keberhasilan penyelenggaraan JD.ID HSL 2018 tidak semata dilihat dari tingginya minat sekolah-sekolah untuk berkompetisi di liga esports antar sekolah menengah atas ini, namun juga melihat keseriusan komitmen HSL dan keberhasilan platform ini dalam mengedepankan misi edukasi guna membangun karakter yang kuat yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan teknis dan mental potensi-potensi esports Indonesia masa depan,” ungkapnya.
Selain akan mempertemukan 20 tim terbaik yang akan berlaga di liga seri A, pada musim pertama tahun ini JD.ID HSL 2019 juga akan membuka kesempatan bagi 4 tim baru dari peserta kualifikasi yang akan berkesempatan menggantikan 4 tim peringkat terbawah di liga seri A.
Peserta babak kualifikasi untuk pertandingan Dota 2 pada musim pertama 2019 ini adalah tim-tim yang menduduki peringkat 21 hingga 36 yang dihasilkan dari babak kualifikasi 2018, ditambah dengan tim-tim baru peserta kualifikasi yang digelar di 20 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, Malang, Blitar, Jember, Makassar, Lampung, Tanjung Pinang, Medan, Jambi, Palembang, Balikpapan, Samarinda, dan Denpasar.
Tim esports yang akan berkompetisi di pertandingan Dota 2 liga seri A musim pertama tahun ini adalah tim SMA Marsudirini Bekasi, SMA Bhakti Anindya Tangerang, SMAN 7 Bandung, SMAN 23 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 8 Malang, SMKN 1 Cipanas, SMKN 4 Bandung, SMAN 1 Surakarta, SMA/SMK Yadika 2 Jakarta, SMK 1 BPK Penabur Bandung, SMAN 1 Bandar Lampung, SMAN 1 Makassar, SMAN 10 Bandung, SMAN 15 Surabaya, SMAN 6 Cimahi, SMAN 9 Surabaya, SMAN 1 Sidoharjo, SMK Letris Indonesia 2 Jakarta, dan SMKN 8 Malang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post