youngster.id - Minat membaca buku di Indonesia dinilai masih sangat rendah. UNESCO bahkan menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya diangka 0,001% yang artinya dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Namun, ternyata masih ada harapan ketika melihat Festival Karya Raya 2024.
Gelaran yang diinisiasi oleh Bookabook.id, Perpustakaan Jakarta dan Orva Motion ini berhasil menjaring 1.018 anak dari seluruh Indonesia untuk menulis buku cerita. Hasilnya, berhasil diterbitkan sekitar 600 judul buku yang dipamerkan di Perpustakaan Jakarta dari 7-29 September 2024.
Co-Founder Bookabook.id Ernest Junius Wiyanto mengatakan, Karya Raya adalah program kolaboratif yang memberi ruang bagi anak-anak untuk mengeksplorasi imajinasi dan ide kreatif mereka melalui tulisan yang kemudian diubah menjadi karya buku bermakna.
“Tujuan kami adalah mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas dan mengoptimalkan potensi mereka sebagai penulis, pencipta, dan pembuat perubahan. Kami berharap program ini dapat membuka wawasan mereka tentang berbagai potensi yang dapat dikembangkan di masa depan termasuk menjadi penulis,” kata Ernest pada pembukaan Karya Raya 2024, Jumat (29/9/2024) di Perpustakaan Jakarta, Jakarta.
Menurut Ernest, Karya Raya 2024 ini berhasil menarik minat anak-anak untuk menciptakan karya buku karena menjaring peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia, juga dari Australia, Singapura, India dan beberapa negara di Asia.
Selain itu, Karya Raya juga menggelar rangkaian kegiatan edukatif yang berfokus pada tiga area utama. Pertama, pemberdayaan kreativitas anak dengan menyediakan bimbingan dan platform untuk menuangkan ide-ide ke dalam karya buku, serta kesempatan untuk mempublikasikannya. Kedua, pengembangan kreativitas dan kemampuan kognitif anak melalui kelas-kelas kreatif, sesi storytelling, dan talkshow. Terakhir, apresiasi dan motivasi melalui penghargaan, pameran, pemberian hak cipta dari hasil penjualan buku, dan aksi sosial melalui donasi dari penjualan karya.
“Kami juga berkomitmen untuk mendukung lembaga pendidikan, seperti sekolah, dalam menemukan cara-cara baru untuk mengembangkan kreativitas anak sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Ernest lagi.
Sementara itu Kepala Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin Diki Lukman Hakim mengatakan, membangun literasi anak-anak harus dimulai dari usia dini dan memerlukan kerjasama antara sektor publik dan swasta.
“Karya Raya menambah kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk menggali potensi literasi mereka dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka, yang dapat menginspirasi dan memperkaya pengalaman mereka,” katanya.
Para peserta Karya Raya 2024 Rania Aishalina Kusumo dan Neira Shakila Nurfatisha juga mengaku mendapatkan pengalaman baru dan menarik mengikuti ajang ini. “Kami sangat senang bisa menuangkan ide cerita lewat tulisan dan gambar dan kemudian menjadi buku yang diterbitkan, bahkan bisa dijual lewat Bookabook. Ini benar-benar pengalaman yang seru dan menyenangkan,” ucap keduanya.
Direktur dan Founder Orva Motion Errol Zakaria menambahkan, dengan dukungan teknologi personalisasi buku dan aplikasi edukatif yang dihadirkan oleh Bookabook.id, serta pengalaman kreatif dari Orva Motion, program Karya Raya diharapkan dapat melahirkan penulis-penulis muda berbakat yang akan membawa warna baru bagi dunia literasi Indonesia.
“Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk berkembang, tidak hanya sebagai pembaca, tetapi juga sebagai kreator di dunia literasi,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post