youngster.id - Google menggelar program Google for Startups Accelerator: Asia Tenggara dan Pakistan. Setelah tiga bulan pendampingan virtual dan dukungan khusus tiga startup Indonesia yaitu Noice, Mindtera, dan PasarMIKRO berhasil menyelesaikan program ini.
Mereka lulus dari program selektif yang ditujukan untuk startup teknologi Seed-to-Series A.
Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf mengatakan, program akselerator Google memberikan akses terbaik ke komunitas, jaringan, dan teknologi canggih Google untuk membantu startups membuat produk yang luar biasa. Startup-startup yang berpartisipasi menerima bimbingan dan dukungan khusus dari jaringan mentor global serta akses ke AI/ML, Cloud, Android, dan pakar Web.
“Kami sangat terkesan dengan apa yang mereka lakukan dan sangat senang bahwa Google, melalui program akselerator kami, dapat mendukung perjalanan mereka,” kata Randy dalam keterangan pers, Kamis (13/4/2023).
Selain bimbingan dan dukungan teknis untuk proyek, program Google for Startups Accelerator juga mencakup bimbingan mendalam dan workshop yang berfokus pada desain produk, strategi bisnis, akuisisi pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi para founder.
Head of Startup Ecosystem (SEA and South Asia Frontier) di Google Thye Yeow Bok mengungkapkan, saat bekerja dengan PasarMIKRO, Noice dan Mindtera, terlihat jelas bahwa mereka berdedikasi pada misi mereka untuk mengatasi masalah mendesak yang ada di industri masing-masing.
“Mereka bekerja sama dengan mentor global dan regional dari Google, untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan bisnis, memvalidasi strategi dan ide baru, serta meningkatkan teknologi pada produk mereka. Jelas bahwa mereka memiliki bakat, pola pikir, dan keahlian yang tepat untuk mewujudkan potensi mereka, dan Google akan terus mendukung upaya kewirausahaan mereka bahkan setelah mereka lulus dari program ini,” katanya.
Product Manager PasarMIKRO Nabilla Kalvina Izumi menjelaskan bagaimana pelatihan telah memberikan banyak ilmu menarik yang bisa diimplementasikan untuk perkembangan perusahaan.
“Mentor berpengalaman telah membagikan banyak pelajaran menarik. Mulai dari pengembangan pada area teknologi, aplikasi atau produk, pengetahuan terkait HRD dan kultur perusahaan, hingga cara membangun teamwork yang solid,” terangnya.
Sementara Co-Founder Mindtera Bayu Bhaskoro juga mengapresiasi bagaimana program dibuat secara terstruktur dan bisa diaplikasikan untuk memberikan dampak baik bagi pertumbuhan perusahaan.
“Semua sesi mentoring memiliki action plan yang jelas dan terukur melalui OKR. Ini membantu mempercepat validasi ide bisnis dan produk yg akan dijalankan,” ujarnya.
Bagi CEO Noice Rado Ardian, mengikuti program GFS Accelerator juga sangat membantu startups yang masih berada tahap awal, untuk bisa mempersiapkan fundamental yang kuat dan mencapai product-market fit hingga mempercepat growth yang signifikan.
“Saya rasa setiap startup founder di Indonesia harus mencoba mengajukan perusahaannya untuk mengikuti program ini. Tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan juga berbagai macam contoh best practice, melalui program ini para founder juga akan bisa memperluas network dengan para pakar dari Google, mentor, dan juga para founder lainnya,” tutup Rado.
Startup Indonesia Hacktiv8, Kata.ai dan Riliv juga lulus dari GFS Accelerator 2020.
STEVY WIDIA