youngster.id - Episode pertama Ghost Ranger Indonesia (GRIN) yang dibawakan oleh host Erik dan Dika secara streaming di platform Noice, yang dijual dengan harga Rp20.000 berhasil meraih hampir 10.000 transaksi atau sekitar Rp200 juta dalam waktu kurang dari satu minggu.
Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) Noice mengatakan, Ghost Ranger Indonesia adalah salah satu bukti nyata bahwa dengan konsistensi, inovasi, dan keunikan, kreator dapat menghadirkan konten berkualitas dengan genre apapun yang tidak hanya menarik bagi komunitas penggemar konten mereka tetapi juga menghasilkan pendapatan yang signifikan.
“Selama ini para konten kreator horror mengalami kesulitan untuk memonetisasi kontennya karna kontennya yang dianggap tidak brand friendly, namun contoh keberhasilan Ghost Ranger dan konten horror lainnya yang berhasil menjual konten eksklusif mereka melalui Noice telah membuka kesempatan baru bagi para kreator horror untuk terus mengembangkan karyanya. Keberhasilan mereka kami harapkan mampu menginspirasi kreator lain untuk memanfaatkan potensi monetisasi konten digital secara maksimal.” Kata Niken, dikutip Jum’at (7/2/2025).
Konten terbaru yang dihadirkan oleh GRIN berjudul ‘Rumah 30 Setan – Real Ghost Investigation’ mengungkap misteri sebuah rumah yang dikenal dengan sejarah kelamnya, melibatkan tragedi keluarga dan aktivitas mistis. Pendekatan yang mereka gunakan meliputi wawancara dengan narasumber, kesaksian orang yang terlibat, situasi terkini dari lokasi kejadian hingga proses investigasi. Sebagai satu-satunya professional paranormal investigator di Indonesia, GRIN memadukan pendekatan supranatural dengan menggunakan kecanggihan teknologi dalam setiap investigasi yang mereka lakukan.
“Kami menggabungkan teknologi seperti kamera inframerah, pendeteksi medan elektromagnetik (EMF), dan alat pemantau suhu untuk menghadirkan pengalaman horor yang otentik dan mendalam, lengkap dengan momen-momen menyeramkan seperti pintu yang bergerak sendiri dan suara jeritan misterius yang berhasil direkam. Hal ini menarik tidak hanya bagi klien yang menggunakan jasa kami, tetapi juga para penikmat konten mistis & horor yang telah mendukung Ghost Ranger Indonesia selama ini, karena memungkinkan mereka untuk menyaksikan sisi lain dari dunia yang tidak terlihat,” ujar Erik, salah satu kreator Ghost Ranger Indonesia.
Dalam investigasinya, GRIN kerap menggunakan perangkat teknologi canggih yang mereka miliki dengan harga fantastis bahkan hingga puluhan juta rupiah. Konten Scariest Case of Ghost Ranger Indonesia pun berhasil meraih respon yang luar biasa dari audiens.
“Kami tidak menyangka antusiasme audiens atau masyarakat terhadap konten digital berbayar dari Ghost Ranger Indonesia akan sebesar ini. Tidak hanya memberikan akses bagi para pecinta investigasi horor untuk menikmati konten spesial kami tanpa sensor, Noice juga memungkinkan kami meraih passive income lewat penjualan konten digital berbayar sebagai bentuk apresiasi dari para penikmat konten Ghost Ranger Indonesia,” tambah Erik.
Setelah kesuksesan konten pertama, GRIN pun kembali meraup cuan lewat konten berbayar mereka yang kedua di Noice berjudul ‘Rumah Iblis Tepi Jalan – Real Ghost Investigation”. Konten ini merupakan investigasi sebuah rumah yang sangat rapi, bersih, dan aktif ditempati. Namun, pemilik rumah merasakan teror dan gangguan saat menghuni rumah yang diapit oleh pohon beringin tersebut GRIN juga menghadirkan dokumentasi asli berupa CCTV yang merekam pergerakan dari salah satu makhluk astral di tempat tersebut serta kesaksian dari anggota keluarga.
Keberhasilan GRIN menghadirkan konten berbayar di platform Noice membuktikan besarnya potensi monetisasi konten digital bagi para konten kreator di Indonesia di luar peluang pendapatan lainnya yang biasa dilakukan seperti kolaborasi dengan brand. Hingga saat ini platform Noice sendiri telah mencatat lebih dari 1 juta transaksi konten berbayar dan akan terus bertambah seiring dengan komitmen Noice untuk merangkul para konten kreator untuk dapat hidup dan tumbuh dari karya mereka.
STEVY WIDIA