youngster.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRIs) BUMN. KeRIs BUMN memadukan seluruh ekosistem riset dan inovasi industri.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, riset dan kerja sama antara BUMN dan perguruan tinggi ini harus bisa membawa manfaat dan inovasi berkelanjutan. Para mahasiswa, dosen, dan peneliti dapat bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan inovasi sesuai dengan bidang keilmuannya.
“Sehingga, BUMN fokus untuk melakukan riset-riset dan inovasi yang bersifat komersial yang bisa segera diimplementasikan. Tentu saja inovasi tersebut harus berstandar internasional,” ungkap Erick dalam siaran pers, Kamis (6/10/2022).
Menurut Erick, model kerja sama ini akan mempertemukan riset di perguruan tinggi dengan kebutuhan BUMN dan industri.
Sebelumnya telah ditandatangani perjanjian kerja sama antara PT Pupuk Indonesia, PT Rajawali Nusantara Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada tentang riset bertema “Optimasi Pemupukan Pupuk Custom untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tebu yang Mendukung Kesejahteraan Petani”.
Kemudian, PT Industri Kereta Api (INKA), PT Pelayaran Nasional Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember juga meresmikan kerja sama berkaitan dengan riset “Optimasi Tol Laut dengan Smart & Green Cold Storage”. Sementara itu, PT Perkebunan Nusantara III, PT INKA, dan Institut Teknologi Sumatera meresmikan kerja sama terkait pengembangan transportasi perkebunan dan wisata agro.
Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, mengatakan BUMN juga membuka peluang magang bagi mahasiswa. “Bahkan untuk talenta terbaik Indonesia di mancanegara, diharapkan melalui kerja sama ini dapat membuka peluang program post-doctoral untuk berkarya di research institute BUMN, sebagai bentuk bakti kepada Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, mengungkapkan bahwa riset perguruan tinggi harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan industri, serta mendorong terserapnya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang terus meningkat. “Saya berharap BUMN mempunyai target-target (penyerapan TKDN), walaupun pelan-pelan tetapi pasti, menuju kemandirian dan kedaulatan teknologi,” ungkapnya.
STEVY WIDIA