youngster.id - Memasuki era digital saat ini, peluang mendirikan startup tentu masih sangat luas kesempatannya. Meskipun, tak sedikit memang jumlah startup di Indonesia yang menemui kegagalan ketika membangun perusahaan rintisannya tersebut.
Begitu juga sebaliknya, tak sedikit founder yang sukses membangun startup-nya. Tentu saja, untuk meraih sukses itu tidak bisa diperoleh secara instan, tetapi ada proses. Perlu strategi dan kesabaran dalam mengembangkan startup ini. Termasuk cara mendatangkan investor.
Nah, di event rutin yang digelar Plug & Play Indonesia bertajuk “Digital Startup 101: Validating Your Ideas”, dua sosok milenial yang sukses mengembangkan startup-nya memberikan pengalamannya ketika membangun perusahaan rintisannya. Mereka adalah Winston Utomo, CEO & Cofounder IDN Times dan Andrew Setiawan CEO & Cofounder Karta.
Diceritakan Winston, baru masuk bulan ketiga bisnis media yang dibangunnya, yaitu IDN Times, sudah megap-megap karena modal menipis. Tentu saja, perlu ada pendanaan yang masuk agar bisnis dapat berlanjut.
“Bisa dibayangkan nggak tuh, gimana jadinya baru di bulan ketiga bisnis berjalan, keuangan kami menipis. Bahkan merosot tajam. Tetapi untuk gaji karyawan memang sudah aman selama setahun. Cuma untuk menutupi biaya produk yang kami tidak punya. Di situ saya berusaha mencari berbagai pinjaman dari kartu kredit manapun. Akhirnya ketemu. Bahkan, selama perjalanan pencarian proses pendanaan tadi, akhirnya kami berhasil menemukan investor,” ungkap Winston sambil tertawa.
Untuk mendapatkan pendanaan dan meyakinkan investor, Winston mengaku cukup mudah, yaitu cukup meyakinkannya dengan data. Justru, yang sulit itu menjaga dan terus berdampingan dengan investor itu.
“Untuk mendapatkan investor, kami selalu berusaha meyakinkan mereka dengan data. Karena data itu sangat penting artinya. Tetapi yang sulit menjaganya. Maksudnya setelah saya mendapat investor, bagaimana ke depan kita bisa terus menjaga dan selalu bisa tetap berdampingan sama investor,” ucap Winston.
Diklaim Winston, sejauh ini pihaknya masih berseiringan dengan investor itu. Bahkan, ketika ada investor lain yang mau gabung, ia menolaknya. Sebab, tujuannya sudah berbeda. Kiat sukses lainnya?
“Selain data, kami juga berupaya untuk membawa produk supaya lebih semakin dikenal di masyarakat agar ke depan kami bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan,” tegas Winston.
Senada dengan Winston, Andrew pun mengatakan bahwa data merupakan hal yang penting dalam upaya mendatangkan investor.
“Karena yang pertama selain produk yang akan kita bawa ke investor, mereka pasti akan menanyakan, memerlukan data. Makanya buat startup perkuatlah data agar bisa memiliki kekuatan untuk nantinya dibawa ke calon investor. Jadi ketika kita memiliki semua itu pasti akan membuat mudah dalam meyakinkan investor tersebut untuk bergabung nantinya,” jelas Andrew, ketika ditemui di @america kawasan SCBD Pacific Place Jakarta Rabu (15/8/2018) malam.
Selanjutnya, kepada investor diberikan laporan secara rutin. Di dalamya diungkap kemajuan dan segala kekurangan yang ada, sehingga bisa dicari jalan keluarnya agar menjadi solusi ke depannya. Dengan begitu, diharapkan produk dan bisnis yang sedang dibangun bisa terus tumbuh.
“Itu yang saya lakukan di Karta, dari semula bisnis yang kami bangun hanya dengan modal sendiri dari masing- masing founder. Dengan cara itulah, akhirnya kami bisa maju dan malah mendatangkan investor yang mendukung masalah pendanaan,” pungkas lelaki yang masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia” Forbes 2018.
FAHRUL ANWAR