youngster.id - Jumlah perokok di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Untuk itu tim mahasiswa di Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat inovasi Kokro, permen yang diklaim bisa menurunkan kecanduan rokok.
Tim ini adalah kolaborasi mahasiswa Unpad yang terdiri dari Rifky Adhia Pratama, Endang Juliansyah, Iis Kurniasih dari Jurusan Kimia, serta Tiara Zahra Shafira dari Jurusan Akutansi, dan Kevin Reza Reynantha dari Jurusan Administrasi Bisnis. Di bawah bimbingan Rani Maharani, M.Si., PhD, mereka membuat permen dengan kandungan cystisine yang yang menurunkan efek kecanduan terhadap rokok.
Rifky menjelaskan, produk ini hadir untuk menjawab masalah prevalensi perokok di Indonesia yang berdasarkan temuan mereka sebagai peringkat ketujuh di dunia. “Tentu prevalensi merokok yang tinggi menimbulkan efek negatif bagi Indonesia. Beberapa tahun terakhir, kasus kematian akibat rokok sangat tinggi,” ucapnya yang dilansir dari unpad.ac.id.
Dari masalah ini, mereka mencari solusi penggunaan senyawa alami yang memang diketahui memiliki sifat menurunkan kecanduan nikotin jika dikonsumsi. Dari sinilah cytisine dipilih karena disebut mampu menghasilkan bioaktivitas yang dapat mencegah mengikatnya nikotin terhadap reseptor di otak. Dengan senyawa ini maka efek candu dari nikotin dapat ditekan.
Penggunaan senyawa ini pun tak sembarangan oleh para mahasiswa tersebut, karena cystisine sendiri sebenarnya terbilang populer di Barat. Pasalnya, senyawa ini memang kerap digunakan untuk menurunkan kecanduan para perokok. Oleh karena itulah melalui produk permen Kokro, para mahasiswa Unpad berupaya mempopulerkan senyawa ini.
Sedangkan untuk senyawa yang mereka gunakan di permen ini, tim mahasiswa serta dosen pembimbingnya berusaha memastikan produk tersebut bersifat alami. Dari sinilah mereka menemukan hasil penelitian mengenai tanaman Laburnum atau golden chain tree yang dapat diekstrak untuk diambil senyawa cystisine. Setelah mendapatkan penjual bibit ini yang berasal dari Bangka Belitung, para mahasiswa Unpad itu meneliti dan menemukan kandungan cystisine banyak ditemukan di biji tanaman golden chain tree alias Laburnum anagyroides.
Setelah mendapatkan bahan bakunya, mereka lalu mulai mencari permen seperti apa yang akan mereka hadirkan di pasaran. Dari sini tim mahasiswa Unpad itu memutuskan memilih lozenges yang bersifat kenyal dengan rasa buah-buahan yang disebut dapat menambah sensasi di muluh untuk mengalihkan psikologi pencadu perokok yang ingin “sebat”.
Nama dari produk ini sendiri sebenarnya pembalikan dari suku kata rokok menjadi Kokro yang ternyata terdapat makna filosofi ‘membalikan’ fitrah manusia menjadi sehat. Kemudian pengembangan produk ini sendiri didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui pendanaan untuk Program Kreativitas Mahasiswa.
STEVY WIDIA
Discussion about this post