youngster.id - Maker Fest, sebuah gerakan independen untuk pemberdayaan kreator lokal digelar di Indonesia. Gerakan ini hadir untuk mencari, mengedukasi, menginspirasi, dan memberikan panggung offline & online bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka, hingga bisa menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia.
Chairman Maker Fest 2018, William Tanuwijaya menjelaskan bahwa kelahiran Maker Fest terinspirasi oleh hasil karya para kreator lokal di seluruh Indonesia.
“Dalam perjalanan saya membangun Tokopedia, saya berkesempatan menyaksikan dengan dekat perjalanan banyak kreator Indonesia dengan visi dan misi serta produk yang bagus, namun sayangnya banyak yang mentok hanya di level UMKM. Saya yakin sebenarnya dengan ekosistem yang tepat, para kreator lokal dapat berkembang dari usaha kecil menjadi industri, dan dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia. Untuk membangun ekosistem ini, Maker Fest hadir menjadi panggung penghubung dari para pemangku kepentingan terkait dimana para maker, platform marketplace, logistik, perbankan, investor, dan pemerintah berkolaborasi mewujudkan cita-cita besar ini bersama,” kata William pada jumpa pers Maker Fest 2018 Jumat (15/3/2018) di D’Labs kawasan Menteng Jakarta.
Rencananya, rangkaian “Maker Fest 2018” yang siap digelar pada bulan April – Desember 2018 di 8 kota. Antara lain : Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar, terdiri dari berbagai workshop, dan sharing session.
“Yang jelas, apa yang sedang kami lakukan ini tentunya tidak bisa berjalan sendirian. Saya bisa duduk disini karena banyak di dukung steakholder. Karena kita nggak bsia menjadi brand internasional, kalau tidak mendapat dukungan dari yang lain. Jadi dari hulu ke hilir nya harus bagus, sal punya scale dan kemampuan dan produk bagus teman-teman startup akan bisa semakin mudah berkembang. Apalagi saat ini dukungan dari berbagai ekosistem yang telah ada di bidang ini sudah semakin baik pertumbuhannya,” kata William lagi.
Gerakan ini didukung oleh institusi-institusi pemerintahan sekaligus pelaku industri Indonesia, yaitu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta JNE. Meski diselenggarakan bersama Tokopedia, namun Maker Fest inklusif dan terbuka bagi seluruh kreator lokal di Indonesia yang memiliki passion untuk mengembangkan diri dan produknya.
Sementara itu, Triawan Munaf, Kepala Bekraf menjelaskan bagaimana milenial bisa menjadi motor pertumbuhan kreator lokal Indonesia.
“Lebih dari 30% pengusaha ekonomi kreatif di Indonesia adalah generasi milenial. Sebagai populasi terbesar, anak muda Indonesia masih memiliki potensi besar untuk turut mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia. Melalui program seperti Maker Fest, kami berharap ke depannya lebih banyak lagi pelaku bisnis kreatif Indonesia yang dapat memperluas skala usahanya, sehingga mampu memberikan dampak lebih besar terhadap lapangan pekerjaan dan kesejahteraan ekonomi, serta mampu memberikan inspirasi kepada generasi muda lainnya,” ungkap Triawan.
Pada kesempatan itu, M. Feriadi, Presiden Direktur JNE mengatakan JNE sebagai perusahaan yang mendorong pertumbuhan UKM di era digital juga melihat bagaimana kreator lokal dapat menyentuh pasar yang lebih luas.
“UKM berperan besar dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal, apalagi dengan pesatnya pertumbuhan e-commerce saat ini. Untuk itu, dengan kapabilitasnya sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik nasional, JNE berkomitmen dalam mendukung kemajuan bisnis UKM, terutama dalam hal penjualan dan pengiriman,” ujar Feriadi.
“Melalui Maker Fest 2018, JNE ingin berperan lebih jauh lagi. Bukan hanya dukungan dalam pemberdayaan UKM, namun juga menjadikan kreator muda lokal memiliki daya saing dan kualitas produk yang diterima pasar luas. Baik di Indonesia hingga ke luar negeri. Kami juga menyediakan program khusus yang bisa dinikmati oleh seluruh kreator lokal yang berpartisipasi dalam Maker Fest,” tambahnya.”
Maker Fest 2018 di tiap kota akan diselenggarakan berbagai kegiatan edukasi, workshop dan sesi sharing keterampilan. Para kreator juga dapat berkonsultasi dengan pelaku usaha, konsultan bisnis serta pengusaha ekonomi kreatif skala nasional mengenai tantangan dan solusi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis mereka. Termasuk dalam hal pengembangan SDM, inovasi, strategi pemasaran, branding, hingga akses ke permodalan.
Di setiap kota juga akan dilaksanakan Local Maker Competition 2018, kompetisi berkreasi untuk para kreator lokal yang ingin mengenalkan dan mengembangkan bisnisnya. Pemenang dari tiap kota akan diterbangkan ke Jakarta untuk mengikuti Maker Fest 2018 di Jakarta pada bulan Desember mendatang. Dari 24 peserta skala nasional, 10 finalis terbaik akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnisnya dan memberikan sesi workshop di depan para juri dan pengunjung Festival Maker Fest 2018.
Tiga juara terbaik Local Maker Competition 2018 akan mendapatkan reward, masing-masing sebesar Rp 1 Milyar, Rp 300 juta, dan Rp 200 juta sebagai modal untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, pemenang juga mendapatkan reward lainnya berupa konsultasi kreatif dan produksi untuk branding dan marketing campaign, kolaborasi eksklusif dengan pelaku industri kreatif nasional dan kesempatan berpartisipasi dalam pameran internasional, serta mengakses jalur distribusi ke ritel internasional.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post