youngster.id - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak mencatat kinerja solid hingga akhir kuartal III 2025 dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,6% secara tahunan (YoY) menjadi Rp944 triliun. Kinerja positif ini ditopang ekspansi kredit yang berkualitas dan likuiditas yang kuat, diikuti kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,0% YoY, terutama dari CASA sebagai pendanaan inti perseroan.
Laba bersih BCA dan entitas anak mencapai Rp43,4 triliun atau tumbuh 5,7% YoY dalam sembilan bulan pertama 2025.
“Terjaganya penyaluran kredit di berbagai segmen menunjukkan komitmen kami mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui ajang seperti BCA Expo dan BCA UMKM Fest 2025, kami mendorong pembiayaan serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, Selasa (21/10).
Kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 10,4% YoY mencapai Rp436,9 triliun, disusul kredit komersial Rp142,9 triliun (+5,7% YoY), UKM Rp129,3 triliun (+7,7% YoY), dan kredit konsumer Rp223,6 triliun (+3,3% YoY). Sub-segmen KPR tumbuh 6,4% YoY menjadi Rp138,8 triliun, sementara pinjaman konsumer lain (terutama kartu kredit) meningkat 6,9% YoY menjadi Rp23,5 triliun.
Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio loan at risk (LAR) turun menjadi 5,5% dari 6,1% tahun lalu, serta NPL stabil di 2,1%. Pencadangan terhadap NPL dan LAR masing-masing mencapai 166,6% dan 69,5%.
Komitmen BCA terhadap pembiayaan berkelanjutan juga meningkat, tercermin dari kredit ke sektor-sektor hijau yang naik 12,7% YoY menjadi Rp241 triliun, atau 25,5% dari total portofolio kredit. Pada gelaran BCA Expo 2025, perseroan menghadirkan Mesin Daur Ulang Bakti BCA serta Waste Station untuk pemilahan sampah, yang diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon hingga 18,1 ton CO₂.
Dari sisi pendanaan, CASA tetap dominan dengan kontribusi 83,8% terhadap total DPK, naik 9,1% YoY menjadi Rp999 triliun. Peningkatan transaksi digital turut memperkuat posisi ini, dengan total frekuensi transaksi naik 78% dalam tiga tahun terakhir.
Pengembangan digital juga terus berlanjut. Aplikasi myBCA kini dilengkapi fitur OTP online, myBCA Keyboard, serta dukungan transaksi valas dengan 18 mata uang, termasuk Dirham Uni Emirat Arab. Fitur QRIS Cross Border pun sudah tersedia di Jepang, memperluas kemudahan transaksi internasional.
“Berbagai inovasi digital ini kami hadirkan untuk memberikan pengalaman perbankan yang lebih praktis dan aman bagi nasabah,” lanjut Hendra.
Selain kinerja finansial, BCA juga menguatkan komitmen sosial melalui program Bakti BCA. Inisiatif Genera-Z Berbakti menerima lebih dari 250 proposal dari 98 universitas dengan proyek berdampak seperti pendeteksi tsunami berbasis IoT dan alat curah hujan lokal di empat Desa Wisata Bakti BCA.
Program lain meliputi Rapat Koordinasi UMKM dan Desa Bakti BCA yang diikuti 150 pelaku usaha, Beasiswa Bakti BCA bagi lebih dari 8.500 penerima, serta operasi katarak gratis yang telah menjangkau hampir 10.000 orang di 21 provinsi. Di bidang konservasi, Bakti BCA telah melepaskan hampir 65.000 tukik dan merelokasi lebih dari 1.000 sarang penyu di tiga lokasi konservasi. (*AMBS)
Discussion about this post