youngster.id - Ketika para pemain coworking space yang lain terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau gulung tikar, GoWork berhasil meningkatkan pendapatan bulanan mereka mencapai lebih dari dua kali lipat sejak 2019-2023.
Co-founder dan CEO GoWork Vanessa Hendriadi mengatakan, di tengah masa pandemi, mereka menyadari jika model kerja tradisional telah berubah. GoWork memutuskan untuk mengambil tindakan cepat dan tegas dengan fokus yang agresif pada perusahaan besar dan korporat.
“Meskipun menyediakan ruang kerja selalu menjadi bagian penting dari model bisnis kami, alasan mengapa kami berhasil di mana yang lain gagal adalah karena kami telah mengalami transformasi radikal untuk menyediakan dukungan korporat lengkap di berbagai kota di Indonesia. Kami dapat berkembang dengan baik di tahun 2023 berkat solusi kami yang sangat disesuaikan untuk perusahaan-perusahaan besar,” ungkap Vanessa, Senin (10/7/2023).
Kini, GoWork menawarkan “scale-as-a-service” untuk membantu perusahaan yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan tenaga kerja pasca-pandemi, dan mengharuskan adopsi model kerja hybrid.
Di masa lalu, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seringkali mendirikan kantor pusat korporat di Jakarta, kemudian merekrut tenaga kerja secara lokal atau memindahkan tenaga kerja untuk bekerja secara tatap muka. Namun, Covid-19 mengubah dinamika ini sepenuhnya karena tim-tim besar terpaksa bekerja dari rumah. Kini, dengan kondisi pandemic yang telah berakhir, perusahaan-perusahaan besar yang sama harus beradaptasi lagi.
Layanan lengkap B2B baru dari GoWork termasuk membantu perusahaan-perusahaan menemukan dan mendirikan kantor cabang di luar wilayah Jakarta yang memungkinkan pembentukan tim terdesentralisasi, fleksibilitas yang cepat dalam peningkatan atau pengurangan skala, serta dukungan langsung dalam berbagai departemen seperti sumber daya manusia, hukum, keuangan, dan lain-lain.
Sebelum pandemi, keanggotaan GoWork hampir seluruhnya terdiri dari startup, usaha kecil dan menengah, serta pekerja lepas. Namun saat ini, akibat perubahan strategi, 95% anggotanya adalah profesional yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan seperti Deloitte, AirAsia, Pfizer, Nielsen, dan lain-lain.
Menurut Vanessa, GoWork Indonesia memiliki tingkat retensi klien tahunan sebesar 85%. Klien-kliennya yang terkenal berasal dari berbagai sektor, termasuk perusahaan-perusahaan seperti Creative Capital, Tickled Media, dan Ula, serta lembaga pemerintah seperti PT Pegadaian yang menduduki beberapa lantai di beberapa lokasi GoWork di seluruh negeri.
“Kami juga bekerja sama dengan pemilik properti untuk merevitalisasi aset real estate mereka dengan membangun dan mengelola ruang kerja yang dinamis. Komitmen kami terhadap layanan fleksibel ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari anggota kami. Selain itu, peluncuran solusi kantor virtual global kami baru-baru ini mencerminkan komitmen ini, memberdayakan anggota kami untuk bekerja dari berbagai sudut dunia,” tutup Vanessa.
STEVY WIDIA
Discussion about this post