Lazada Targetkan Gandeng 8 Juta UKM

Konferensi pers Lazada Selasa (26/3/2019) di ICE BSD, Tangerang. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Telah 7 tahun Lazada beroperasi di Asia Tenggara. Perusahaan e-commerce ini terus bertumbuh, pada 2018 mereka berhasil menggandeng 155 ribu penjual dan 3 ribu pemegang merek (brand) di enam negara di Asia Tenggara.

Pada 2030, Lazada menargetkan jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergabung mencapai 8 juta atau naik 51,6 kali lipat dari posisi saat ini. Salah satu strategi Lazada untuk mencapai target tersebut adalah dengan menghadirkan hiburan di platform-nya.

Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia Monika Rudijono mengatakan, layanan hiburan memberi pengalaman berbelanja yang berbeda bagi konsumennya. Tahun ini, Lazada pun meluncurkan fitur siaran langsung (live streaming) dan gim dalam rangka ulang tahun ketujuh.

“Kami harap konsumen kami selalu melihat Lazada sebagai tujuan shoppertainment yang menawarkan ragam pilihan produk, potongan harga, in-app games, konten video menarik, dan live streaming,” kata Monica pada konferensi pers Selasa (26/3/2019) di ICE BSD, Tangerang.

Gelar konser live streaming Super Party seperti ini kemungkinan digelar rutin di negara cakupan Lazada, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Hiburan seperti konser, live streaming, gim, dan toko virtual seperti wonderland ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan konsumen ke platform Lazada, baik aplikasi maupun situs. Apalagi, Lazada mencatat penggunanya menyukai hiburan lewat ponsel pintar (smartphone).

Sejalan dengan hal itu, Lazada menargetkan bisa menggaet 300 juta konsumen di enam negara pada 2030. Dengan jumlah populasi negara-negara ASEAN saat ini sekitar 650 juta jiwa, maka Lazada menargetkan hampir separuhnya menjadi konsumen mereka.

Sejak hadir di Indonesia pada 2012, Lazada menjalankan beberapa program untuk meningkatkan jumlah pengguna. Di tahun pertamanya, Lazada meluncurkan Lazada Express. Lalu, Lazada meluncurkan Lazada Marketplace di 2013.

Pada 2014, Lazada merilis Fulfillment by Lazada (FBL) untuk meningkatkan layanan di bidang logistik dan distribusi. Kemudian, Lazada bergabung dengan e-commerce terbesar asal Tiongkok, Alibaba pada 2016. Pada 2017, Lazada meluncurkan Lazada Club dan Lazada University guna memberikan pelatihan kepada penjual di platformnya. Tahun lalu, Lazada membuka LazMall, yang diklaim sebagai mal online terbesar di Asia Tenggara.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version