Lebih dari 37.000 Pelaku Usaha Mikro Ikuti Program Keterampilan Digital Go Digital ASEAN

masyarakat digital

Literasi digital. (Foto: ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Keterampilan digital telah menjadi tuntutan dunia sekarang ini. Untuk itu, The Asia Foundation dan Google.org menggelar program Go Digital ASEAN. Program ini telah melatih lebih dari 37.000 pelaku usaha mikro dan penyandang disabilitas di Indonesia.

Program ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, sekaligus memitigasi dampak negatif dari Covid-19 terhadap mata pencaharian mereka.

Deputy Country Representative The Asia Foundation Indonesia Hana Satriyo mengatakan, Indonesia terkena dampak yang signifikan akibat Covid-19, dan secara realita hal ini lebih sulit dihadapi oleh masyarakat yang berada di pedesaan dan daerah terpencil. Pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas dan pencari kerja di tingkat desa membutuhkan akses untuk keterampilan digital agar membuka peluang kerja baru.

“Untuk itu, kami menjalankan program Go Digital ASEAN yang mencakup kurikulum, pelatih, perangkat digital – di 800 desa dimana empat dari lima penerima manfaat adalah perempuan. Kami yakin bahwa 37.000 orang yang telah mendapat manfaat dan memperoleh keterampilan digital melalui program ini, kelak akan mampu melindungi dan memperkuat mata pencaharian mereka,” kata Hana dalam keterangan pers, Kamis (17/3/2022)/

Dia menjelaskan, program ini diluncurkan secara serentak di 10 negara ASEAN sejak puncak pandemi pada Juni 2020 ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan individu dan pelaku usaha mikro hingga sebanyak 200,000 orang sebagaimana visi yang dicanangkan oleh Komite Koordinasi ASEAN tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (ACCMSME) dalam menutup kesenjangan digital.

Adapun di Indonesia, TAF bermitra dengan lembaga pemerintah seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Perempuan serta Kementerian Koperasi dan UKM untuk merangkul 930 orang pelatih untuk mengajarkan modul tentang teknologi informasi dan komunikasi mulai dari pengantar, tingkat dasar, hingga lanjutan kepada kalangan pelaku usaha mikro, penyandang disabilitas, dan pencari kerja di tingkat desa.

“Keberhasilan dalam melampaui target awal dengan memberikan dampak pada 20.000 orang di pertengahan Juni 2021, menjadi dasar bagi TAF untuk memperpanjang pelaksanaan program dengan memberikan pelatihan kepada 15.000 orang lainnya. Dengan perpanjangan waktu tersebut, tercatat lebih dari 22.000 para pencari kerja, 15.000 pelaku usaha mikro dan sekitar 1.000 penyandang disabilitas telah berhasil meningkatkan keterampilan pada masa akhir program di bulan Desember 2021,” paparnya.

Para peserta pelatihan berasal dari 800 desa di delapan provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara, Tenggara dan Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Riau, dan Kalimantan Barat. Adapun terkait dengan komposisi peserta diketahui bahwa, empat dari lima peserta pelatihan adalah perempuan.

Sebagai hasil dari program ini, lebih dari 94% peserta pelatihan telah membuktikan peningkatan kompetensi digital mereka. Sebanyak 70% pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan ini telah berhasil mengubah bisnis mereka menjadi online selama masa pandemi Covid-19, sementara 53% diantaranya melihat adanya peningkatan interaksi dengan pelanggan.

Keterampilan baru ini juga telah membantu 92% pencari kerja untuk merasa lebih siap menjalani masa depan, sementara 68% diantaranya telah berhasil mempertahankan pekerjaan mereka setelah mengikuti pelatihan ini. Selain itu, Go Digital ASEAN juga menginspirasi peserta pelatihan penyandang disabilitas , dimana 95% diantara mereka percaya bahwa keterampilan digital mereka telah meningkat dan 89% diantaranya mengambil langkah untuk meningkatkan karir mereka.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version