youngster.id - Di tengah situasi pandemi COVID-19, ketika mayoritas masyarakat global mengalami perubahan perilaku konsumsi produk F&B. Perubahan konsumen yang cenderung mengurangi intensitas untuk makan dan minum di luar (dine-in) telah menciptakan peluang besar bagi bisnis F&B yang berfokus pada layanan pesan-antar.
Hal ini yang dialami Legit Group yang telah mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) sebesar US$ 3 juta atau setara dengan Rp 43 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dan diikuti oleh AC Ventures.
Sumarno Ngadiman, CEO dan Co-Founder Legit Group mengatakan, pandemi ini semakin mempercepat adopsi bisnis layanan pesan-antar makanan. “Kami percaya tren ini akan tetap ada hingga pandemi usai. DNA dari bisnis F&B yang mengutamakan pengiriman sangat berbeda dari bisnis restoran offline atau tradisional, itulah sebabnya banyak restoran tradisional kesulitan untuk bersaing di pasar layanan pesan-antar,” katanya dalam siaran pers, Jumat (10/9/2021).
Didirikan pada 1 Februari 2021, Legit Group telah membangun kerja sama strategis dengan Ismaya Group, Yummy Corp, dan GK Hebat untuk mempercepat ekspansi dan mendorong strategi pertumbuhan bisnis.
Menurut Sumarno Legit Group akan menggunakan pendanaan ini untuk melakukan ekspansi secara agresif dengan menambah titik-titik lokasi operasional guna menjangkau pelanggan yang lebih luas. Legit Group juga berencana untuk membuat berbagai brand baru yang berfokus pada layanan pengiriman, serta memperkuat pemasarannya.
“Kunci sukses dari bisnis F&B yang berfokus pada layanan pesan-antar adalah mampu menciptakan makanan berkualitas tinggi yang memiliki ketepatan waktu konsisten. Serta tetap optimal selama pengiriman dan memiliki harga terjangkau sehingga pelanggan dapat menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari mereka,” katanya.
Penjualan Legit Group telah tumbuh 9,5 kali sejak awal berdiri, dan mengalami peningkatan pendapatan hingga 61% dari Juni hingga Juli saja. Saat ini, Legit Group memiliki tiga brand (Pastaria, Sei’Tan dan Juju Chikin), serta telah beroperasi di 45 titik distribusi. Legit Group berencana akan meluncurkan dua brand lain, dan memperluas operasional ke 135 titik distribusi hingga akhir tahun ini.
Roderick Purwana, Managing Partner of East Ventures mengatakan, meski baru diluncurkan awal tahun ini, Legit Group telah membuktikan kemampuannya dalam menciptakan brand F&B yang unik dan menarik dengan pertumbuhan yang mengesankan.
“Pencapaian tersebut berkat tim yang sangat solid dengan pengalaman industri terkemuka. Latar belakang tim dan fokus pada penciptaan brand berkualitas tinggi di tengah pasar yang besar dan berkembang pesat akan menjadi katalis kuat untuk melontarkan Legit Group menjadi pemimpin di bidang ini,” katanya.
Adrian Li, Co-Founder & Managing Partner of AC Ventures menambahkan, Perkembangan infrastruktur pengiriman sesuai permintaan (on-demand delivery), telah membuka peluang miliaran dolar baru bagi brand makanan konsumen yang menawarkan makanan lezat dengan harga murah dan kenyamanan terbaik.
“Tim Legit membawa eksekusi F&B yang telah terbukti bersama dengan pengetahuan teknologi yang menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu perusahaan yang paling menjanjikan di sektor ini,” katanya.
Saat ini, Indonesia memiliki pasar layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$ 3,7 miliar dan menyumbang 31% dari total pengiriman di kawasan ini. Nilai ini tercatat terus bertumbuh sebesar 32,5% setiap tahun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post