Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Lima Provinsi Paling Melek Finansial di Indonesia

2 November 2023
in Analyze, Headline
Reading Time: 4 mins read
literasi keuangan

Lima Provinsi Paling Melek Finansial di Indonesia (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Revolusi keuangan sedang terjadi di seluruh kepulauan Indonesia. Industri keuangan Indonesia sedang bertransformasi signifikan dengan dorongan industri teknologi finansial (fintech).

Edisi terbaru dari East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 menunjukkan bahwa perkembangan fintech sangat besar didorong dengan  besarnya jumlah populasi usia produktif dan berpenghasilan besar. Perpaduan antara inovasi keuangan dan edukasi telah mengubah sektor ekonomi dan  memberdayakan masyarakat lebih luas.

Tiga pendorong utama pertumbuhan fintech adalah perpaduan antara nilai transaksi, literasi, dan inklusi keuangan. “Literasi keuangan mengenai fintech dan pinjaman online diperlukan untuk mendorong literasi masyarakat agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik dan dapat mencegah terjadinya gagal bayar secara tiba-tiba,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, dalam laporan EV-DCI 2023.

Dengan menjamurnya platform fintech untuk berbagai kebutuhan saat ini, perlu untuk melihat lebih dekat lima provinsi dengan literasi keuangan tertinggi dan upaya pemerintah dalam mendukung perkembangannya.

Riau

EV-DCI 2023 menunjukkan bahwa daya saing digital Riau berada di peringkat ke-21 di antara 38 provinsi. Namun, menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, provinsi ini menorehkan skor yang luar biasa dengan memiliki indeks literasi keuangan tertinggi yaitu 67,27%.

Riau didukung oleh pilar Infrastruktur yang kuat, dengan lebih banyak desa yang memiliki konektivitas internet yang kuat. Uniknya, pilar Keuangan justru mengalami penurunan. Namun, tingkat literasi keuangan yang mencapai 67,27% menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain yang jumlah penduduknya lebih besar. Tingkat literasi Riau juga jauh lebih tinggi daripada rata-rata nasional yang hanya 49,68%.

Untuk meningkatkan literasi keuangan, OJK setempat telah meluncurkan berbagai program edukasi keuangan. Sebagai contoh, mereka berkolaborasi dengan pemerintah mengadakan kegiatan Training of Trainers (ToT) bagi guru-guru ekonomi SMA di Riau yang terpilih dari 100 sekolah pada tahun 2017. Yang terbaru adalah meluncurkan program Literasi dan Edukasi Keuangan untuk Perempuan Aisyiyah di Riau. Program ini melibatkan lebih dari 150 peserta dan diikuti dengan penandatangan komitmen bersama untuk meluncurkan Literasi dan Edukasi Pasar Modal kepada 1.000 perempuan Riau.

Baca juga :   OJK Terapkan Aturan Baru Untuk 4 Jenis Fintech

Nusa Tenggara Barat

Hanya satu peringkat di bawah Riau, daya saing digital Nusa Tenggara Barat berada di posisi ke-22 tahun ini, dengan indeks literasi keuangan sebesar 65,45%. Laporan EV-DCI 2023 menunjukkan bahwa pilar Keuangan meningkat, begitu pula dengan adopsi e-wallet.

Kepala OJK cabang Nusa Tenggara Barat juga mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh gencarnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan di tengah pembatasan COVID-19. Edukasi masyarakat secara online dan offline juga dilakukan dengan mengikuti protokol COVID-19. Lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, menjadi lebih mudah diakses. Layanan mereka tidak lagi terpusat di kota, tetapi sudah menjangkau kecamatan dan desa.

Kepulauan Bangka Belitung

Naik 12 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, daya saing digital Kepulauan Bangka Belitung berada di posisi ke-17 dalam EV-DCI tahun ini. Pilar Infrastruktur menyumbang skor terbesar, didukung oleh peningkatan ‘Rasio Desa dengan Sinyal Kuat dan Sangat Kuat’. Dengan infrastruktur yang lebih baik, masyarakat dapat mengakses informasi dan edukasi mengenai produk keuangan secara mudah.

Dengan tingkat literasi keuangan sebesar 62,34%, OJK Kepulauan Bangka Belitung bersinergi dengan pemerintah melalui percepatan akses terhadap belanja daerah, edukasi, dan praktik layanan keuangan. Beberapa lembaga keuangan juga memprakarsai program-program untuk meningkatkan literasi keuangan di provinsi ini.

Baca juga :   2.500 Bikers Ikut Jambore Nasional CB150R Streetfire

Sebagai contoh, salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA), meluncurkan program regional 2022 yang disebut ‘Gerakan Bangga Buatan Indonesia,’ – yang dikemas dengan berbagai kegiatan seperti pop-up market, kompetisi mural, talkshow literasi keuangan, dan lain-lain. Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bangka Belitung.

Selain itu, Galeri Investasi Digital (GID) Bursa Efek Indonesia (BEI) diluncurkan di Kepulauan Bangka Belitung untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi pasar modal dan investasi bursa.

Kalimantan Utara

Didukung oleh penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang tinggi, daya saing digital Kalimantan Utara berada di peringkat ke-23 dalam EV-DCI 2023. Laporan OJK juga menunjukkan bahwa literasi keuangannya mencapai 58,70%. Menariknya, Kalimantan Utara mendorong para siswa tentang pentingnya menabung secara antusias.

Pemerintah daerah dan OJK berkolaborasi dalam meluncurkan program KEJAR pada Desember 2022, yang juga mendukung gerakan ‘Satu Rekening Satu Pelajar.’ Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan provinsi di unit-unit pendidikan melalui budaya menabung bagi siswa sekolah.

Bali

Meskipun berada di posisi ke-7 dalam EV-DCI 2023, daya saing digital tertinggi di antara lima negara lainnya, literasi keuangan Bali berada di posisi ke-5. Pandemi COVID-19 telah mengguncang Bali, dan menurunkan pilar Ekonomi Bali secara menyeluruh, dan masih belum pulih sepenuhnya hingga saat ini.

Meski demikian, literasi keuangannya yang sebesar 57,66% patut diacungi jempol. Pemerintah daerah dan OJK telah memprakarsai program-program provinsi untuk meningkatkan literasi keuangan. Salah satunya adalah edukasi literasi keuangan kepada para penyandang disabilitas, anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pelaku UMKM, dan tokoh masyarakat di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, melalui kegiatan ‘OJK Ngiring ke Banjar.’ Baru-baru ini, OJK juga meluncurkan Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK Championship Tahun 2023 (LOC 2023), untuk meningkatkan literasi keuangan para siswa SMA di Bali.

Baca juga :   Masa Depan Fintech di Indonesia: Mendorong Inklusi dan Literasi Keuangan

Selain itu, Bali memiliki antusiasme yang tinggiuntuk menjadi pusat komunitas digital di Indonesia  dan menciptakan peluang kerja bagi para pelaku ekonomi kreatif.

Menyeimbangkan antara literasi dan inklusi keuangan

Meskipun angka literasi keuangan di lima provinsi ini cukup tinggi, masih ada kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkannya dengan inklusi keuangan. Literasi keuangan saja tidak dapat memastikan bahwa semua warga negara dapat mengakses alat dan sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam sistem keuangan.

Semakin baik inklusi keuangan, semakin banyak kesenjangan yang dijembatani. Menggabungkan inklusi dan literasi keuangan dapat membantu masyarakat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan memperluas peluang bagi masyarakat yang belum memperoleh layanan keuangan.

Bagi para pelaku usaha – peran Anda sebagai katalisator sangatlah penting. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan unik di berbagai provinsi, pelaku usaha dapat menyesuaikan produk dan layanan mereka agar lebih inklusif dan mudah diakses.

Indonesia masih memiliki banyak tugas dalam mendorong pemerataan ekonomi yang lebih besar dan memberi keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia. Pencapaian ini dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan berkolaborasi – pemerintah, bisnis, dan masyarakat.

 

STEVY WIDIA

Tags: East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023lietrasi keuanganMelek Finansialteknologi finansial (fintech)
Previous Post

Telkom Bukukan Pendapatan Rp111,2 Triliun Pada Kuartal III-2023

Next Post

Gandeng Menembus Batas, Amartha Salurkan Modal untuk UMKM Penyandang Disabilitas

Related Posts

QRIS
Headline

Masa Depan Fintech di Indonesia: Mendorong Inklusi dan Literasi Keuangan

20 September 2023
0
EV-DCI 2023
Headline

EV-DCI 2023: Skor Daya Saing Digital Sejumlah Daerah di Indonesia Meningkat

6 April 2023
0
Literasi keuangan
Headline

Pentingnya Literasi Keuangan di Era Transformasi Digital

5 September 2022
0
Load More
Next Post
UMKM penyandang disabilitas

Gandeng Menembus Batas, Amartha Salurkan Modal untuk UMKM Penyandang Disabilitas

Transaksi PBB Online

Transaksi PBB Online lewat Tokopedia di Sejumlah Wilayah Naik 30 Kali Lipat

startup Mimin

Startup Mimin Ekspansi Layanan Generatif AI ke Malaysia dan Singapura

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version