youngster.id - Perusahaan venture capital East Ventures bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Redseer Strategy Consultant meluncurkan white paper “Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future”.
White paper ini dihadirkan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana genomik dapat memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia. Juga, berfungsi sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan sistem dan infrastruktur kesehatan Indonesia di masa mendatang.
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan, pihaknya senang dapat terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menghadirkan white paper ini. Menurutnya, populasi yang sehat adalah salah satu aset bangsa yang paling penting.
“Dan, kami berkomitmen untuk berperan secara aktif dalam mendukung pengembangan perjalanan kesehatan Indonesia. Kami berharap white paper ini memberikan wawasan yang diperlukan untuk mendukung perjalanan genomik di Indonesia,” kata Willson, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Menurut Wilson, pihaknya yakin akan potensi teknologi genomik dalam merevolusi sistem dan infrastruktur kesehatan Indonesia. Pada saat investasi terkait genomik masih relatif baru, East Ventures telah menunjukkan kepercayaannya di sektor ini sejak 2018 melalui perusahaan portofionya, startup yang berfokus pada genome sequencing seperti Nalagenetics dan Nusantics.
“Kami juga yakin bahwa teknologi ini akan berperan penting dalam dunia kesehatan yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Untuk itu, sebagai bagian dari komitmennya terhadap kemajuan kesehatan Indonesia, East Ventures mengumumkan dukungannya dalam program inkubasi bagi para startup dan inovator di bidang kesehatan oleh Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, yang diberi nama “Health Innovation Sprint Accelerator 2023 in collaboration with East Ventures”. Program ini bertujuan untuk memajukan kualitas kesehatan melalui inovasi di bidang healthtech dan biotech di Indonesia.
Para startup bisa mendaftarkan diri untuk mendapatkan kesempatan pitching ide dan produk inovasi mereka kepada Pemerintah, industri kesehatan, serta akademisi.
Program ini memiliki dua fokus utama. Pertama, healthtech dengan kategori Electronic Medical Record System, Healthcare Provider Management System, Health Management Solution, dan Health Wellness. Kedua, biotech dengan kategori Information Technology for support in precision medicine, Integrated Laboratory Information and Management System, serta pengembangan produk berbasis pengurutan genom untuk industri kesehatan atau biotech.
Program inkubasi ini bersifat gratis dan menawarkan akses pada jaringan kolaborasi multidisiplin dan pendampingan dari mentor dan ahli berpengalaman di bidangnya. Selain mendapatkan token apresiasi, peserta berkesempatan untuk menjadi rekanan Kemenkes dalam mengembangkan ekosistem bioteknologi kesehatan.
10 pemenang dari program ini akan menerima hadiah pendanaan sebesar Rp250 juta per tim/startup untuk memulai ide mereka dan keuntungan eksklusif lainnya. Pendaftaran program ini (di https://sprintacc.kemkes.go.id) akan digelar pada tanggal 23 Februari 2023, dilanjutkan dengan info session hingga ecosystem meet up di 6 kota.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi peluncuran white paper ini. Ini adalah peluang yang bagus untuk reformasi teknologi kesehatan termasuk bioteknologi. Dan, ia juga percaya bahwa East Ventures dapat berperan dan membantu Indonesia untuk membuat era baru dalam sistem kesehatan.
“White paper ini merupakan sebuah langkah maju yang besar dalam upaya kami untuk merevolusi industri perawatan kesehatan di Indonesia dan sekitarnya,” kata Menkes Budi.
Menurut Menkes, Indonesia baru saja memulai perjalanan genomiknya dan hal ini berpotensi membuka manfaat ekonomi yang bernilai US$100 miliar lebih. Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan studi genomiknya yang sejalan dengan kebutuhan perawatan kesehatannya.
Salah satu kemajuan yang telah dicapai adalah dengan mendirikan badan nasional Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) pada Agustus 2022 dan ini didukung oleh East Ventures sebagai salah satu donatur.
STEVY WIDIA
Discussion about this post