youngster.id - Indonesia diproyeksikan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Menanggapi kebutuhan ini, BINUS University menggelar kompetisi hackathon berbasis solusi sosial dengan partisipasi tinggi dari mahasiswa dan komunitas umum: elevAIte Hackathon. Hackathon ini merupakan tahapan lanjutan dari program pelatihan elevAIte Indonesia—inisiatif kolaboratif dari Microsoft dan Biji-biji Initiative—yang telah digelar sejak awal tahun.
Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono S.Kom., Dean of the School of Computer Science dari BINUS University menjelaskan, program ini mendukung misi ASEAN Digital Masterplan 2025 dan membekali peserta dengan pemahaman dasar hingga lanjutan terkait artificial intelligence (AI), melalui platform Microsoft Learn dan Microsoft Azure AI. Melalui pendekatan ini, peserta didorong untuk merancang solusi berbasis teknologi yang menjawab permasalahan nyata di masyarakat.
“Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen mencetak generasi penerus bangsa, BINUS University percaya bahwa literasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan, harus menjadi bagian dari kompetensi dasar generasi muda. Melalui hackathon ini, kami melihat langsung bagaimana mahasiswa mampu untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga menciptakan solusi berbasis teknologi yang menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata,” ujar Derwin, dikutip Sabtu (28/6/2025).
Dalam pelaksanaannya, periode hackathon menantang peserta untuk merancang solusi nyata berbasis AI. Di elevAIte Hub BINUS University sebagai salah satu mitra kampus, terdapat 341 tim yang mendaftar, dengan total 627 peserta dari berbagai latar belakang dan profesi. Setelah proses kurasi, tersisa 83 peserta (19 tim dan 1 individu) yang lolos semifinal, dan 5 tim melaju ke final. Kompetisi ini menghasilkan tiga tim pemenang:
- Juara 1: Tim CornAI (melibatkan mahasiswa BINUS yang berasal dari berbagai kampus, yaitu BINUS @Kemanggisan-Jakarta, BINUS @Bandung, dan BINUS @Malang)
- Juara 2: Tim Cumulus (BINUS @Kemanggisan-Jakarta)
- Juara 3: Tim UINNOVATORS (melibatkan mahasiswa dari Universitas Indonesia)
Tim CornAI, yang mengembangkan solusi AI untuk membantu petani jagung milenial di Malang dalam mendeteksi hama dan rotasi tanam. Proyek ini terinspirasi dari pengalaman keluarga teman mereka yang bertani.
Ketiganya memperoleh hadiah uang tunai dengan total senilai US$2.000 serta kesempatan inkubasi di kampus dan tiket ke elevAIte National Hackathon, ajang lanjutan yang berkolaborasi dengan Microsoft, Binar Academy, dan Yayasan BUMN melalui program ‘Pikiran Terbaik Negeri’.
Setelah melalui tahap ini, para pemenang akan mengikuti proses inkubasi dengan mentor dari kampus dan mitra teknologi. Solusi terpilih akan dipersiapkan untuk masuk ke tahapan berikutnya yaitu peluang pendanaan, showcase di ajang Hackathon Nasional, hingga pengembangan lanjutan.
Arief Suseno, AI National Skills Director Microsoft Indonesia mengatakan, sejalan dengan misi Microsoft dalam memberdayakan setiap individu dengan kemampuan AI, Hackathon elevAIte Indonesia ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan AI menjadi solusi nyata yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
“Ketika diberikan akses ke pembelajaran yang inklusif, mahasiswa menunjukkan bahwa kecakapan AI bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan fondasi untuk berinovasi dan menciptakan dampak berkelanjutan,” kata Arief.
Microsoft Indonesia dan Biji-biji Initiative optimistis bahwa sinergi multipihak ini akan terus melahirkan solusi AI berdampak yang dapat menjawab kebutuhan Indonesia masa kini dan masa depan. (*AMBS)
Discussion about this post