Mario Khoe & Roger Fatah : Kembangkan Game Berbasis Augmented Reality dan Geolocation yang Unik

Mario Khoe, Cofounder & Managing Director MINAR, dan Roger Fatah, Cofounder & Generl Manager MINAR (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Pertumbuhan industri game terus melejit setiap tahun. Sekitar 100 game baru dilahirkan oleh para pengembang game setiap tahunnya. Menariknya, game tak lagi sekadar permainan, tetapi dapat mendorong inklusi bisnis di berbagai sektor.

Newzoo memperkirakan pada tahun 2017 nilai industri game di Indonesia mencapai US$ 882 juta, naik kurang lebih US$ 200 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Tentu ini merupakan kabar menggiurkan bagi para pelaku industry, khususnya game.

Pasar industri game di Indonesia juga disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan lebih besar dari India. Badan Ekonomi Kreatif menyebut industri game Indonesia menempati peringkata 16 dunia (2017). Bahkan, diperkiarakan bisnis ini mengalami pertumbuhan sekitar 25-30% year on year.

Jika pertumbuhannya konsisten, diprediksi nilai industri game Indonesia dapat mencapai US$ 1,82 miliar di tahun 2021.

Peluang ini yang ditangkap oleh Augmented Reality & Co (AR&Co) dari WIR Group untuk menggembangkan aplikasi game MINAR. Ini adalah aplikasi permainan berbasis augmented reality (AR) dan geolocation. AR&Co adalah salah satu pengembang augmented reality terkemuka di Indonesia.

“Game ini menggbungkan fitur AR, sama seperti Pokomen Go. Kami juga mengkombinasikan dengan kumpulan reward system dari merchant atau pulsa. Model game ini baru pertama kalinya di Indonesia dan belum ada kompetitornya,” klaim Mario Khoe, Cofounder & Managing Director MINAR kepada youngster.id.

Berbeda dengan pemain lain di industri game, MINAR menjalin kemitraan dengan enabler blockchain asal Thailand, Infinity Blockchain Ventures (IBV), untuk mengembangkan dan meluncurkan fase berikutnya dari fitur aplikasi Minar.

Kemitraan ini akan membantu membawa MINAR dalam posisi untuk meningkatkan pengembangan aplikasi untuk menjadi platform online mobile game buatan Indonesia pertama yang menawarkan teknologi blockchain sebagai bagian dari fitur dan penawarannya. MINAR menargetkan untuk mencapai 100 ribu pengunduh pada 2019.

“Bekerja sama dengan IBV akan memungkinkan kami memanfaatkan teknologi mereka yang dapat meningkatkan potensi MINAR menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar aplikasi game dan mengarahkan MINAR ke generasi baru aplikasi mobile yang mendisrupsi industri game secara global,” kata Mario.

Alhasil, MINAR tidak hanya menjadi aplikasi permainan tetapi juga apliksi fungsional yang dapat memberikan manfaat secara nyata bagi masyarakat luas. Dengan memainkan game di MINAR, pengguna dapat memperoleh voucer pulsa, makanan hingga penginapan.

“Kami berkomitmen untuk mengedepankan inovasi dan mendorong perkembangannya guna mendukung inklusi bisnis di berbagai sektor di Indonesia, termasuk UKM,” ujar Mario.

Melalui MINAR, Mario dan Roger mengembangkan game berbasis augmented reality dan geolocation yang unik dan meningkatkan iklusi bisnis (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

Kombinasi Game dan Reward

Jadi jika pernah bermain Pokemon Go, maka game MINAR juga menghubungkan fitur AR. Cara bermainnya pun mirip dengan Pokemon Go. Bedanya, pemain harus memecahkan salah satu batu MINAR berwarna hijau, biru, merah dan abu-abu. Dari situ pemain akan mendapatkan poin yang dapt ditukarkan dengan aneka reward

Menurut Mario, MINAR dibangun oleh tim AR&Co yang merupakan WIR Group yang bergerak di bidang teknologi kreatif dan digital reality, pada November 2018. Sejak awal mereka telah melihat bahwa game AR dan Geolocation dapat memberi inklusi bisnis yang luas.

“Jadi kenapa MINAR didirikan, karena pada waktu itu kami melihat kekosongan di market. Belum ada game yang memiliki aplikasi augmented reality dengan geolocation yang menggunakan reward system,” ujar Mario.

Dengan adanya MINAR, lanjut Mario, akan ada banyak benefit yang bisa didapat sama masyarakat luas. Pengguna bisa main game, fun dan berhadiah dengan bebas tanpa perlu investasi. Pengguna tidak perlu bayar subscription, syaratnya cukup unduh dan mainkan game.

“Cara kerja MINAR cukup mudah, pengguna hanya perlu mengambil batu-batu MINAR pada lokasi yang ditentukan. Nilai ekonomis yang dimiliki batu-batu ini memungkinkan bisnis dari beragam sector, termasuk UKM. Ini sebuah akses inklusif, sehingga seluruh individu dan komunitas setempat bisa merasakan benefit dan peluang yang setara,” ungkapnya.

Konsep ini jelas menarik minat masyarakat. Tak mengherankan, dalam kurun waktu satu minggu sejak diluncurkan MINAR telah digunakan oleh lebih dari 100 ribu user. Dan setiap hari jumlah itu terus bertambah 30-50%.

Ternyata pertumbuhan pengguna yang pesat membuat Mario dan timnya harus benar-benar ekstra mempersiapkan segala sesuatu mulai dari urusan internal di MINAR maupun kebutuhan para penggunanya. Dia mengakui kendala datang silih berganti.

“Kendalanya, saat ini untuk menangani pengunggah yang jumlahnya semakin banyak. Bayangkan dalam satu minggu jumlah pengunggahnya bisa mencapai 100 ribu di Google Play, dan naik terus setiap harinya dari 34 kota yang sudah kami sebarkan. Dengan SDM yang saat ini ada pada kami, pastinya tantangan itu akan selalu kami selesaikan dengan baik,” ujar Mario.

Menurut Mario, pihaknya memanfaatkan media social agar MINAR cepat dikenal masyarakat. “Selain itu, kami juga memanfaatkan influencer Edozel, Arbata, Daret Firdaus (gamer) untuk mengedukasi agar MINAR lebih dikenal,” katanya.

Mario dan Roger menargetkan ke depan game berbasis augmented reality dan geolocation MINAR dapat memperluas jangkauan secara global (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

Inovasi dan Fitur Baru

Mario bersyukur, meski terbilang pemain baru MINAR sudah mendapatkan pendanaan dari angel investor. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan berapa pendanaan yang diperoleh.

“Biarlah itu menjadi rahasia perusahaan kami. Intinya kami bersyukur baru beberapa bulan MINAR berdiri pendanaan tahap awal sudah kami dapatkan dari seorang investor dalam negeri. Kini kami sedang fokus mengejar pengguna dan pemain baru,” ucap Mario.

Untuk itu mereka pun terus mengembangkan fitur-fitur baru dan juga inovasi baru. “Saat ini fitur terfavorit itu ada didapatkan pulsa gratis, dan voucher dari Alfamart. Dalam sebulan kami sudah bisa mengahabiskan sebanyak 10 ribu voucher buat pengguna,” imbuh Roger Fatah, cofounder & General Manager MINAR.

Selain itu, mereka juga memperluas kemitraan. “Model bisnis kami ini simple, dengan dua elemen yaitu user pemain dan user bisnis atau klien. Nah, klien ini akan memberikan voucher-vouchernya beserta iklannya,” ungkap Roger.

Roger menjelaskan, melalui aplikasi MINAR para klien bisa menyebarkan promo produk dan iklan mereka secara lebih luas. Mereka juga bisa tahu siapa yang redeem dan audiens mereka. “Klien dapat benefit data, sedangkan untuk masyarakat bisa tahu voucher apa yang mereka dapatkan melalui MINAR,” jelas Roger.

Di sisi lain, data yang didapat ini akan menjadi alat ukur bagi klien. Oleh karena itu, lanjut Roger, kekuatan bisnis MINAR bukan hanya dari iklan, tetapi juga dari data. “Setiap klien akan mendapatkan dashboard yang bisa menjadi alat ukur advertising mereka. Apakah sudah akurat dan performa sudah bagus,” katanya.

Menurut Roger, di era digital seperti sekarang, teknologi, akuntabilitas dan data telah menjadi esensi utama. Korporasi terus menyesuaikan strategi mereka dalam menjangkau konsumen yang ditargetkan. Dengan menggunakan aplikasi MINAR, korporasi dari beragam bisnis termasuk UKM dapat meningkatkan trafik pada ritel online & offline.

“Jadi, saat mendekatkan produk mereka kepada konsumen menjadi lebih efisien secara waktu dan harga. MINAR juga dapat mengukur data yang dikoleksi pada lokasi yang ditentukan. Ini merupakan inovasi yang belum marak dilakukan mediasi produk ke konsumen pada umumnya,” klaim Roger.

Dengan tim yang terdiri dari 40 karyawan, MINAR sudah tersebar di 34 kota. Aplikasi ini diharapkan menjadi channel marketing buat brand dalam menarik pengguna baru dengan pendekatan yang interaktif.

Positioning kami sebagai aplikasi game berbasis AR dan geolocation dengan nilai ekonomis. MINAR punya tiga jenis currency. Semua masyarakat bisa menukarkan currency dengan benefit di dunia nyata,” terangnya.

Bagi brand, MINAR memiliki pendekatan yang menarik dalam menjaring loyalitas pengguna. Tersedia dashboard yang dapat dimanfaatkan untuk memonitor pergerakan voucher, demografi pengguna, hingga memantau voucher mana yang paling banyak diincar. Dengan demikian strategi pemasaran dapat lebih terukur, efisien, dan hasilnya lebih maksimal.

Batu MINAR dapat dikustomisasi lokasinya sesuai kebutuhan masing-masing brand dengan reward yang mereka inginkan demi meningkatkan tingkat kunjungan. Tidak hanya brand besar yang berkesempatan jadi mitra. Skema ini juga terbuka untuk mitra UKM.

Mario yakin, MINAR akan terus berkembang. Menurutnya, di tahun ini perusahaan akan fokus pada penambahan jumlah brand yang memanfaatkan MINAR. Saat ini, setidaknya sudah ada 60 brand dari berbagai skala industri yang bergabung. Antara lain: McDonald’s, Electronic City, Alfamart, Hotel Sahid, Denpoo dan Papa Ronz.

“Ke depan, melalui MINAR ini kami ingin bisa mengajak pengguna main game sekaligus bayar tagihannya. Jadi nggak hanya dapat isi pulsa, tapi juga bisa isi e-money. Termasuk tawaran menarik lainnya, seperti mendapatkan bonus voucher untuk traktir teman-teman makan dan lainnya,” jelas Mario. “Kami juga memiliki visi besar untuk dapat memperluas jangkauan secara global. Batu-batu MINAR ini ke depannya berpotensi untuk dapat diletakan di bagian manapun di seluruh dunia sehingga jangkauan konsumen dan korporasi yang dapat bekerjasama dengan kami sangat luas,” pungkasnya.

=======================================

Mario Khoe

Roger Fatah

========================================

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version