Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Masa Depan Eksplorasi Migas Indonesia Masih Menjanjikan

1 Juni 2019
in Headline, News
Reading Time: 4 mins read
Masa Depan Eksplorasi Migas Indonesia  Masih Menjanjikan

Presiden Joko Widodo membuka Konvensi dan Pameran Tahunan Indonesian Petroleum Association (IPA) 2018. (Foto: ESDM)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Eksplorasi dan eksploitasi sektor hulu minyak dan gas bumi kembali bergairah. Hal itu karena cadangan migas nasional terbukti masih relatif besar di kawasan Asia. Ke depannya, Indonesia diharapkan terus meningkatkan kualitas investasi hulu migas agar lebih banyak investor global yang datang ke tanah air.

Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Tumbur Parlindungan, mengungkapkan, cadangan migas nasional terbukti masih relatif besar di kawasan Asia Tenggara, bahkan di Asia.

“Hanya saja, perlu ada tambahan cadangan migas yang diwujudkan dengan eksplorasi. Sayangnya dalam 15 tahun terakhir aktivitas eksplorasi cukup minim terjadi di Indonesia. Padahal, negara lain yang cadangan migasnya di bawah Indonesia banyak berbenah untuk menghadirkan investasi hulu migas,” kata Tumbur dalam keterangannya, Jumat (31/5/2019) di Jakarta.

Hal ini patut menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan, mengingat porsi Minyak dan Gas Bumi dalam kebutuhan energi nasional masih tertinggi bila dibandingkan dengan batubara, ataupun energi baru terbarukan. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target bauran energi fosil pada 2025 mencapai 47%, sementara pada 2050 sebesar 43,5%.

Berdasarkan RUEN, diproyeksi produksi minyak bumi nasional sebesar 567.000 barrel oil per day (BOPD) pada 2025, sementara pada 2050 sebesar 698.000 BOPD. Sementara itu, untuk kebutuhan kilang minyak mentah nasional pada 2025 mencapai 2,19 juta BOPD dan meningkat menjadi 4,61 juta BOPD pada 2050.

Baca juga :   PetaBencana.id, Wujud Kesiapsiagaan Bencana

Dengan asumsi produksi minyak nasional diserap 100% untuk kebutuhan domestik, maka impor minyak mentah nasional pada 2025 berkisar 1,67 juta BOPD dan 3,92 juta BOPD pada 2050.

Bicara kondisi terkini terutama terkait cadangan migas, terjadi peningkatan cadangan di gas bumi, sementara penurunan di minyak. Berdasarkan data SKK Migas, tahun lalu cadangan minyak sebesar 226,62 Million Stock Tank Barrels (MMSTB), atau menyusut sebesar 334,05 MMSTB dibandingkan tahun 2017. Sementara untuk gas bumi, cadangannya sebesar 3.387,81 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) pada 2018 atau meroket dari cadangan tahun sebelumnya sebesar 578,47 BSCF.

Upaya mendorong tambahan cadangan ataupun produksi minyak, sepertinya perlu melihat apa yang dikerjakan Malaysia. Mengacu IEA, Malaysia telah berhasil menjaga tren produksi minyaknya berkisar 700.000 BOPD selama periode 2000 -2018.

Berdasarkan data dari situs the global economy, produksi minyak Malaysia sebesar 755.700 BOPD pada 2000, sementara pada 2018 sebesar 736.280 BOPD. Capaian produksi minyak di bawah 700.000 BOPD hanya terjadi pada kurun waktu 2011 – 2014.

Terkait cadangan minyak Malaysia, tercatat adanya penurunan sebesar 20% dalam kurun 2000 – 2016 atau dari 4,5 miliar barel menjadi 3,6 miliar barel. Sementara itu, Indonesia mengalami penurunan cadangan minyak yang signifikan dari 5,1 miliar barrel pada 2001, menjadi sekitar 3,3 miliar barrel pada akhir 2016.

Baca juga :   Indibiz Hotel Solusi Digital Bisnis Perhotelan

Melihat kondisi tersebut, menghadirkan proyek setara Lapangan Banyu Urip atau temuan migas di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan, menjadi harapan baru lagi semua pihak. Februari lalu, Repsol mengumumkan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (TCF) di Blok Sakakemang.   

“Langkah yang ditempuh negara lain di antaranya memperbaiki rezim fiskalnya. Sehingga, investor punya banyak opsi untuk berinvestasi. Kalau Indonesia dianggap kurang menarik dan sementara negara lain lebih menarik, tentu mereka masuk ke sana,” ucap Tumbur.

Ke depannya, Indonesia diharapkan terus meningkatkan kualitas investasi hulu migas agar lebih banyak investor global yang datang ke tanah air untuk mengeksplorasi ataupun mengembangkan blok migas nasional. Apalagi berbekal pengalaman, bahwa kita pernah mampu menarik investor global, yakni era proyek LNG Bontang, Blok Rokan dan Blok Mahakam.

Kendati, investor memahami tingginya risiko bisnis di hulu migas, mereka tetap mencari tempat investasi yang memberikan potensi reward lebih besar daripada risiko bisnisnya. Inilah tantangan pemerintah meyakinkan investor migas global untuk datang menanamkan modalnya.  

“Mungkin risikonya sama, tapi bagaimana kalau potensi keuntungan keekonomian di sana lebih bagus? Contoh lain agar investor tertarik datang adalah dimulainya proyek-proyek besar yang sedang didiskusikan, seperti Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Proyek LNG Abadi. Dengan begitu, investor yakin untuk melakukan eksplorasi ataupun pengembangan,” tambah Tumbur.

Baca juga :   Ratusan Smart Home di Indonesia Berisiko Kebocoran Data

Dia optimistis, masa depan industri hulu migas nasional akan cerah dengan dukungan segala pihak. Upaya memangkas kebijakan yang tidak pro-bisnis hingga melakukan promosi temuan-temuan di area migas nasional dapat menjadi jalan untuk investor masuk.

“Saya kira tidak hanya di ASEAN, di tingkat Asia pun kita masih dipandang penting untuk sektor migas. Tinggal sekarang bagaimana mengundang pemain besar datang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, mengungkapkan besaran nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) dan Komitmen Pasti yang telah dicapai dalam kontrak Kerja Sama sebesar USD 1.14 miliar untuk beberapa kegiatan eksplorasi seperti 47 studi G&G, 79 Sumur Eksplorasi, 38 Survei Seismik, dan 4 Survei lainnya selama periode 2018–2026 di 24 Wilayah Kerja.

“Kegiatan eksplorasi (khusus KKP) ini bukan saja dapat dilakukan di dalam WK, namun juga dapat dilaksanakan di open area untuk mendorong lebih banyak ditemukannya lapangan-lapangan migas baru dari hasil kegiatan eksplorasi,” ungkap Wisnu.

Saat ini, SKK Migas juga menindaklanjuti hasil penemuan lapangan migas hasil eksplorasi. Wisnu mengungkapkan, hal tersebut tercatat di dalam reserves replacement ratio yang mencapai 105% (2018) pada 45 persetujuan POD/POFD dengan jumlah cadangan sebesar 831.5 juta barel setara minyak. “Diharapkan tahun 2019 ini dapat tercapai melebihi 100%. Sebagai catatan hingga bulan April 2019 telah disetujui 9 POD/POFD dengan cadangan sebesar 115 juta barel setara minyak,” tegasnya.

Untuk ke depannya, SKK Migas berharap pengembangan lapangan dapat lebih bergairah dengan banyaknya insentif yang ditawarkan dalam paket PSC Gross Split, mulai dari lokasi lapangan, kedalaman dan kondisi reservoir, ketersediaan infrastruktur, kandungan bahan lain, berat jenis minyak, TKDN dan lainnya.

STEVY WIDIA

Tags: eksplorasi migasminyak dan gas bumi (migas)
Previous Post

Tim e-Sport Indonesia Jadi Juara Dunia PBWC 2019

Next Post

Dompet Dhuafa Buka Titik Posko Mudik 2019 Hingga Papua

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Dompet Dhuafa Buka Titik Posko Mudik 2019 Hingga Papua

Dompet Dhuafa Buka Titik Posko Mudik 2019 Hingga Papua

Armand Wahyudi Hartono : BCA Dukung Talenta Anak Muda di Bidang Solusi Perbankan

Armand Wahyudi Hartono : BCA Dukung Talenta Anak Muda di Bidang Solusi Perbankan

Komitmen Telkomsel Untuk Ekosistem Digital di Indonesia

Komitmen Telkomsel Untuk Ekosistem Digital di Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version